"Tega kamu kak!" teriak ku lantang pada lelaki yang bergelar suami itu.
Kutekan dada ini yang terasa begitu sakit. Sambil memperlihatkan isi WhatsApp yang tertulis kan begitu kemesraan dari pengirim rahasia yang bergelar boy ofiice itu. Dengan air mata yang jatuh bergulir dengan sendiri nya
Yah... Baru kemarin mertua ku mengata kan aku mandul tidak bisa memberi kan nya keturunan. Bukan nya aku yang tak ingin memberi kan nya keturunan. Tetapi hanya saja Allah belum mengirim kan seorang malaikat kecil itu.
Aku terus menggenggam handphone milik ku yang ku dapati dari watsap yang telah ku sadap milik Zidane.
Aku tatap layar handphone itu berharap Zidane akan memberi tahu kan siapa sebenar nya sosok perempuan itu.
"Kamu tahu Ranaya? siapa wanita itu. Tanpa harus aku kasih tahu" ucap Zidane membuat batin semakin meringis. Dugaan ku selama ini benar jika Zidane memang ada bermain di belakang ku.