Chereads / She is My Mate / Chapter 19 - Chapter 19: Kyung Won's Anger (Part 2)

Chapter 19 - Chapter 19: Kyung Won's Anger (Part 2)

Kyung Won POV

Kyung Won menatap kedua polisi yang sedang berbicara. "Pak, saya ingin ke kamar mandi" kedua polisi tersebut hanya menatap Kyung Won sekilas dan tidak menghiraukan permintaan Kyung Won. "Kau bisa lakukan semaumu jika nanti sudah sampai" Kyung Won menghembuskan napasnya kasar dan memejamkan matanya.

"Sebentar lagi aku akan di bebaskan, jika aku bebas cepat, aku akan membunuh kalian satu persatu" kedua polisi tersebut hanya tertawa dan tidak menghiraukan ucapan Kyung Won. "Kau adalah aib dari keluarga terpandang" Kyung Won menggeram dan ia berhasil melepaskan borgolnya dan matanya berubah menjadi bewarna kuning.

Kyung Won langsung melepaskan pembatas di dalam mobil tersebut lalu ia tersenyum. "Selamat datang di neraka, Officer" Kyung Won langsung menarik kedua polisi tersebut ke belakang dan membiarkan kembarannya mengendarai mobil tersebut.

Lobak POV

"Makanya, gue bilang kalo gue udah sembuh percaya" Rose dan Irene menatap aneh Lobak lalu ia menghembuskan napasnya kasar, "gue itu werewolf, luka aja cepet sembuh" Irene dan Rose menatap satu sama lain. Lobak langsung membuka jaketnya dan menghembuskan napasnya kasar.

"Kalian berdua mau ngapain?" Rose dan Irene melihat Lobak yang mengusap wajahnya menggunakan kaosnya. "Lo... bisa gak pake baju?" Lobak menunjuk singletnya, "y-ya masih nyetak anjir!" Lobak menatap Irene dan Rose bergantian.

"Muka...." Rose langsung mendorong Lobak ke kasurnya. Irene dan Lobak hanya diam lalu ia menghembuskan napasnya kasar, "Rose..." Rose menatap mata Lobak dan Irene menarik kerah belakang dress yang di kenakan oleh Rose. "Belom sah woy! Belom sah!" Rose menengok sekilas ke belakangnya.

Rose langsung mengubah dirinya menjadi serigala dan Lobak langsung menatapnya kagum. "Bentar, lo mau..." Irene langsung menggendong Rose ke kamar mandi Lobak. "Lo mau di mandiin kan? Gue bakalan mandiin lo kok, biar Lobak istirahat" Rose menggeram.

Lobak hanya menatap Irene dan Rose bingung. "Dahlah... biarkan mereka mencari kebahagiannya sendiri" Lobak memejamkan matanya lalu ia menghembuskan napasnya kasar. Putaran memori buruknya di rumah sakit membuatnya membuka matanya. "Lobak?" Lobak menatap Rose yang masih dalam wujud serigalanya dan menatap Irene dan Rose basah kuyup.

"Shower lo.... di rusakin sama Rose" Rose menggelengkan kepalanya. Lobak hanya diam dan memproses apa yang terjadi, "kalian baru tau?" Irene dan Rose saling tatap lalu mereka berdua menatap Lobak bingung. Lobak duduk di pinggiran kasurnya dan menghembuskan napasnya kasar.

"Showernya rusak" Lobak berjalan menghampiri lemarinya dan mengambil dua handuk bersih bewarna putih. "Nih handuk baru" Lobak langsung memberikan handuk kepada Rose dan Irene. "Gue... mau keluar sebentar, Clara perlu bantuan" Rose dan Irene menatap Lobak dengan penuh selidik. "Gue... sebentar kok, gak lama beneran" Lobak langsung mengambil handuknya dan pergi ke kamar mandi bawah.

Rose POV

Rose menatap Irene dan menggeram, "hah!?" Irene langsung mengeringkan tubuhnya lalu ia menghembuskan napasnya kasar. "Ubah diri jadi manusia napa sih!? Lo kan lebih berpengalaman daripada gue" Rose langsung merubah wujudnya menjadi manusia lalu ia menghembuskan napasnya kasar.

"Apa kau ingin mengikutinya?" Irene menganggukkan kepalanya, "gue ikut, gue pengen liat si Clara" Rose menghembuskan napasnya kasar. "Aku pernah bertemu dengannya, dia salah satu pegawai Starbucks" Irene menatap Rose.

"Clara... Clara Smith?" Rose menghembuskan napasnya kasar. "Aku bukan orang yang suka masuk ke dalam privasi orang lain sepertimu!" Irene menyunggingkan senyumannya dan menatap mata Rose lalu ia tersenyum jahil.

"Apa... gak ke balik?" Rose berjalan mundur lalu Irene mengunci pergerakan Irene dan ia menatap matanya, "kau bukan takdirku!" Irene tertawa lalu ia menghembuskan napasnya kasar, "oke.... oke..." Irene menghembuskan napasnya kasar lalu ia menatap Rose.

"Yaudah, gue mau pulang ganti baju" Rose hanya menganggukkan kepalanya. Rose menghembuskan napasnya kasar lalu ia mengeringkan tubuhnya dengan handuk yang di beri oleh Lobak. "Bersabarlah" Rose langsung berjalan menuju kamar tamu.

Kyung Won POV

Kyung Won memasuki rumah milik keluarganya yang kosong lalu ia duduk di sofa yang tertutup dengan selimut putih. "Ibu... aku pulang" Kyung Won menghembuskan napasnya kasar lalu ia memejamkan matanya. "Sekarang gue buron" Kyung Won masih memejamkan matanya lalu ia mendengar suara pintu terbuka membuatnya bersembunyi di balik gorden yang menutupi jendela besar.

"Kita... dapet duit banyak hari ini" Kyung Won mengintip keadaan yang ada di dalam rumahnya lalu tesenyum. Kyung Won langsung berjalan menghampiri pemuda dan pemudi yang sedang mengeluarkan hasil rampokan mereka dan Kyung Won tersenyum.

Mereka masih tidak sadar jika Kyung Won duduk di samping mereka. "Salah satu..." Kyung Won tersenyum senang saat pemuda dan pemudi tersebut terkejut melihatnya, "hai. kalian di sini ngapain?" Kyung Won langsung menggeret kursi kosong lalu ia mengubah matanya menjadi bewarna kuning.

"Apa... ada yang mau... jadi kelinci percobaan?" Salah satu dari pemuda tersebut menyerang Kyung Won dengan pisaunya namun, pemuda tersebut kalah cepat dengan Kyung Won lalu ia tersenyum. "Lemah" Kyung Won langsung mematahkan lengan pemuda tersebut dan membuat seluruh teman-temannya takut.

"Kenapa?" Kyung Won memutar lengan pemuda tersebut hingga 360 derajat dan kedua pemudi tersebut langsung pingsan, Kyungw Won menendang pemuda tersebut dan menatap pemuda yang kini sedang menatapnya ketakutan "jadi siapa selanjutnya?" Pemuda yang tersisa langsung berlari keluar menuju pintu namun, Mereka melihat Kyung Won masuk ke dalam rumah dan menatapnya.

Kyung Won tertawa dan menghampiri para pemuda tersebut dan tersenyum. "Welcome to hell" Kyung Won hanya tersenyum dan ia menghampiri para pemuda tersebut.

Irene POV

Irene langsung memegang leher sebelah kirinya lalu ia memejamkan matanya, "ada apa?" Irene hanya diam dan menatap Rose, "hey, ada apa!?" Irene menggelengkan kepalanya, "gue gak tau, tiba-tiba aja... perasaan gue gak enak" Rose hanya menganggukkan kepalanya dan menatap Lobak yang sedang duduk sambil berbicara dengan Carla.

Irene mengambil stok darah rusa yang ia simpan di tumblr tempat minumnya lalu ia menghembuskan napasnya kasar, "ada apa dengan dirimu?" Irene menghembuskan napasnya kasar. "Lo tau kan, kalo Kyung Won 100% vampir?" Rose menganggukkan kepalanya. "Apa kau ingin aku memenggal kepalamu?" Irene langsung menggeplak kepala Rose lalu ia menghembuskan napasnya kasar.

"Perasaan gue gak enak aja" Irene menghembuskan napasnya kasar, dan meminum kembali darahnya. "Eh, eh, eh..." Irene menepuk pundak Rose, "ada apa?" Irene langsung memberikan segel di pintu mobilnya lalu ia menghembuskan napasnya kasar.

"Gue ngerasa gak enak tentang Kyung Won, Rose... gue salah" Rose menghembuskan napasnya kasar, "aku mengerti, dia belum tahu kebenarannya" Irene menganggukkan kepalanya, "apa bener gitu ceritanya?" Rose hanya menganggukkan kepalanya.

Rose POV

"Kelvin... selingkuh karena ia terpaksa melakukannya. Perusahaannya bangkrut dan vampir tua sialan itu yang membuat semuanya menjadi kacau" Irene hanya diam, "terus... apa hubungannya sama nyokapnya Kyung Won?" Rose hanya diam dan menghembuskan napasnya kasar.

Rose melhat Lobak yang membawa Clara menuju mobilnya, "aku akan menjawab pertanyaanmu nanti jika kita berhenti" Irene yang masih penasaran dengan jawaban yang akan di lontarkan Rose hanya diam dan mengangguk.

Irene langsung menghapus segelnya dan mesin kembali menyala.

Kyung Won POV

Kyung Won menatap pemuda yang berusaha lari dan ia melihat pemuda yang ia patahkan tulangnya sudah sadar, "kau... sudah bangun?" Pemuda tersebut langsung berjalan mundur dan menatap Kyung Won yang seluruh tubuhnya bersimbah darah sambil memegang belati miliknya.

"Dulu ada peraturan di rumah ini yang harus di tepati" Kyung Won berjalan menghampiri pemuda tersebut yang sedang meringis ke sakitan karena tangan kirinya tidak berfungsi. "Jika kau keluar dari rumah ini... pasti kau akan kembali" Kyungwon memegang dagu pemuda tersebut lalu ia tersenyum.

"M-mau lo apa!?" Kyung Won hanya tersenyum, "mau gue?" Kyung Won menyunggingkan senyumannya, "mau gue lo harus bayar sewa, karena pemiliknya sudah datang" Kyung Won langsung menggigit lehernya dan menghisap darah pemuda tersebut hingga habis.

TBC