Hati Amanda terasa sakit melihat Fabio menangis Tapi luka hatinya lebih nyeri. Dia tak bisa mengatakan apa pun saat itu. Yang ada dibenaknya hanyalah sebuah kekesalan dan kepedihan.
"Sayang, akan aku pastikan. Tak akan terjadi apa pun padamu. Itu hanya rencana gila saja, aku tak akan membiarkan siapapun menyentuhmu," ujar Fabio dengan linangan air matanya.
Fabio bersimpuh di depan Amanda. Dia mengenggam erat tangannya. Seakan dia sudah berbuat kejahatan.
"Sayang, katakan sesuatu. Aku khawatir jika kau hanya diam seperti ini, kumohon," lirih Fabio lagi.
Amanda semakin menjadi, dia semakin terhanyut dalam kekalutan hatinya. Dia sama sekali tak menyangka akan menjadi serumit ini.
"Haruskah aku pergi dari rumahmu? Mengapa semua menjadi seperti ini?" ujar Amanda sembari menyeka air mata.
"Sayang, jangan pernah pergi dariku. Jangan pergi untuk alasan apa pun. Ini bukan apa-apa, Sayang. Percaya padaku. Kumohon," jelas Fabio.