Dalam pelarian itu Amanda sering merasa rindu pada Fabio hanya saja dia menahan dengan begitu kuat. Dia tahu benar siapa yang salah dalam hal ini. Dia juga tahu benar siapa yang menjadi dalang dibalik rencana itu.
"Aku datang atas paksaanmu, tapi mengapa kau membuat keputusan yang begitu buruk pada takdirku?" batin Amanda.
Diego hanya bisa melihat adiknya yang tengah resah itu. Sudah dua hari dia tak pulang. Jika ini tentang hidup, tentu hal ini sangat mudah baginya. Tapi jika ini tentang hati, pasti sangat sulit untuk Amanda. Cintanya yang besar membuat dia terus tergerus rindu. Dia menahan segalanya seperti halnya keadaan yang tak mudah.
"Mau aku antar pulang?" tanya Diego.
Amanda menggelengkan kepalanya. Sepertinya dia belum siap menapaki lagi takdirnya.
"Baiklah, kau boleh melarikan diri sebentar. Tapi kau harus segera kembali. Agar hatimu tak terluka semakin dalam," jelas Diego.