Chereads / Duri Duri Kehidupan / Chapter 6 - 6. Terpeleset

Chapter 6 - 6. Terpeleset

sampailah kelima anak muda tersebut di tempat pengungsian korban semeru. Mereka begitu terenyuh melihat kondisi masyarakat yang ada di pengungsian. Makan, baju semua serba seadanya. Apalagi anak anak kecil yang terputus kegiatan belajarnya,., tidak mempunyai peralatan sekolah. Banyak yang terjangkit penyakit kulit. tak terasa mereka berlima meneteskan air mata. Prita begitu bersyukur karena mereka masih berada dalam keadaan sehat tak kurang suatu apapun.

akhirnya donasipun segera diberikan kepada para korban. Mulai dari uang, makanan siap saji, baju, obat obatan maupun buku buku bekas. para korban bencana alam semeru begitu bersyukur dan mengucapkan terimakasih kepada Yudha dan kawan kawan.

sejenak mereka melihat lihat di sekeliling tempat pengungsian, karena sedari tadi malam hujan lebat maka di sekitar tempat pengungsian jalan agak becek dan licin.

ketika mereka berlima melawati sebuah sungai kecil yang arusnya lumayan deras, tiba tiba...

"aaaa.....Byuurrrr.... " teriak Prita

Prita terpeleset dan tercebur di sungai tersebut. Sontak keempat temannya menoleh ke belakang, karena Prita berjalan paling belakang. Dan jalan yang dilewati pun juga hanya cukup untuk berjalan satu irang. Mereka semua meneriaki Prita.

"Pritaaa... Yudha tolong Prita Yudh, selametin Yudha. Ucap Maya sambil terisak karena khawatir dengan Prita.

begitu juga dengan Sasa yang Panik.

" Leo tolongin Prita cepat.... aku takut.. kasihan Prita".

"Pritaaaaa.... tenang Prita, jangan melawan arus". ucap Yudha khawatir. Dan tanpa pikir panjang, Yudha ikut mencebur ke dalam sungai untuk segera menolong Prita. Saat itu juga kebetulan ada pohon yang tumbang melintang di tengah sungai,...

" Prita, pegang ranting pohon di belakangmu, yang kuat jangan sampai lepas.. aku juga akan pegang ranting itu" teriak Yudha.

"iya... cepat Kak, aku takut.. isak Prita sambil tertahan tangis.

bersamaan dengan itu Leo, Sasa dan Maya terus berlari mengikuti Prita lewat pinggir sungai.

akhirnya Prita dan Yudha berhasil berpegangan di ranting Pohon. Yudha berusaha menarik Prita agar lebih dekat ke pinggir sungai, dan saat itu juga datanglah Leo, Sasa dan Maya yang segera membantu Yudha dan Prita untuk segera naik ke daratan.

Prita dan Yudha basah kuyup, sedangkan mereka tidak membawa baju ganti. Akhirnya mereka sepakat kembali ke tempat pengungsian. Dan mereka segera melakukan perjalanan pulang disamping akan mampir terlebih dahulu di toko baju untuk membeli baju ganti. setelah mereka membeli baju untuk ganti, mereka memutuskan terlebih dahulu untuk membeli minuman hangat dan makan malam. Yudha begitu perhatian kepada Prita, sampai sampai Leo, Sasa dan Maya shok dengan sikap Yudha yang berubah seratus delapan puluh derajat.

"Kamu gak apa apa kan??? Masih dingin gak?? ada yang terluka atau keseleo kah?? Pertanyaan Yudha beruntung.

" Alhamdulillah aku gak apa apa kak, cuma masih agak dingin aja. Kayaknya masuk angin ini" jawab Prita.

"Terus kalau masuk angin biasanya di apain?? minum obat atau di kerokin atau gimana?? Ucap Yudha penuh khawatir.

" minum yang anget anget aja kak, istirahat sebentar pasti nanti sudah lebih baik" jawab Prita dengan dihiasi senyum yang menawan.

Terpesona Yudha dengan jawaban yang dilontarkan Prita. Mereka mengobrol sendiri tanpa memperhatikan ketiga sahabatnya. Dunia seakan milik berdua. ketiga sahabat mereka hanya sebagai pendengar. Leo, Sasa dan Maya melayang dengan pikiran masing masing terkait dengan sikap Yudha kepada Prita. Mereka menyimpulkan bahwa Yudha menyukai Prita.

Setelah semua merasa lebih baik, mereka segera memutuskan untuk melanjutkan perjalanan pulang. Leo yang mengemudikan mobil karena Yudha begitu lelah dan tidak lama sudah terlekap dengan tidur,. Begitu juga dengan Prita yang langsung tertidur di bahu Maya. terlihat lelah dan capek. Ketika Yudha dan Prita terlelap dalam tidur masing masing, Leo, Sasa dan Maya membicarakan Yudha dan Prita.

"May, kamu merasa gak sih, kalau kak Yudha punya perasaan sama Prita? "

"iya Sa, aku juga mikir gitu. Kenapa sikap Kak Yudha dengan Prita berbeda ya, begitu perhatian, dan terlihat banget ketika Prita terjatuh di sungai tadi. Kak Yudha begitu Khawatir".

" Iya betul" jawab Sasa.

"Leo, menurutmu kak Yudha itu bagaimana sih?? apa dia suka dengan Prita?? kenapa sikapnya berbeda sekali dengan yang lain?? tanya Sasa.

"Yudha belum ngomong sih kalau dia suka Prita, tapi dari caranya memperhatikan Prita, itu sudah jadi bukti kalau Yudha suka sama Prita. Yudha bukanlah seperti anak cowok biasanya. Yudha sulit menerima kehadiran seseorang dalam hatinya. Tapi aku melihat kekhawatiran Yudha di saat Prita terjatuh di sungai tadi, itu sudah cukup aku mengerti bahwa Yudha suka dengan Prita. Aku mengenal Leo sejak di bangku SD. Kami bersahabat, setidaknya aku tau bagaimana sifat Yudha sesungguhnya. Dia adalah orang yang penyayang, bertanggung jawab, melindungi, Jujur. Dia begitu menghormati orang yang lebih tua. Kalau kalian melihat sosok Yudha di sekolah, itu memang jauh berbeda dengan sifat aslinya. Dia hanya ingin menjauh dari fans fansnya Yudha yang suka ngintilin Yudha." jawab Leo dengan panjang lebar.

"begitu ya?.. kata Sasa.

" iyya" jawab Leo.

akhirnya mereka terdiam dengan pikiran masing masing. Leo mengemudi dengan lancar tanpa di gantikan oleh Yudha, sengaja tidak membangunkan Yudha, karena Yudha terlihat sangat letih.

tak terasa pula, akhirnya Jam menunjukkan pukul 19.00. Leo memarkirkan mobil di pelataran masjid. Leo ingin beristirahat sejenak sembari melaksanakan sholat isyak terlebih dahulu. Leo membangunkan semua teman temannya. Setelah semua bangun dan tersadar dari tidur, mereka bersama sama menuju masjid.

pertama membuka mata, Yudha langsung menoleh kearah Prita, mengecek apakah Prita baik baik saja. seketika Yudha dna Prita bertemu pandang dan saling senyum, hanya bisa menyampaikan kata hati melalui tatapan mata. Namun saling meresapi perasaan masing masing.

Setelah melakukan sholat isyak dan istirahat sejenak, mereka memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Sekarang giliran Yudha yang mengemudikan mobil. Karena Yudha sudah merasa lebih baik, supaya Leo bergantian istirahat.

" kamu beneran sudah kuat Yudha untuk mengemudikan mobil?? biar aku saja yang kemudian, kamu istirahat saja, nanti aku bangunin lagi kalau sudah hampir sampai aku bangunin lagi, toh ini juga hampir sampek rumahnya Prita kan ya?".

"Sudah baikan aku. sekarang kamu yang istirahat, aku takut kalau kamu yang kemudian mobil dalam keadaan capek gitu, nanti bisa bisa malah bertabrakan.

" beneran??..

. "iya Leo.. Sudah gih, cepet istirahat. Geser kamu!. perintah Yudha.

akhirnya Mobil dikemudikan Yudha, dan tidak terasa mobil pun memasuki pekarangan rumah Prita. Mereka segera turun dari mobil dan masuk kedalam rumah. Ayah dan ibu menyambut mereka dengan penuh kehangatan. Mereka berbincang sejenak, kemudian Leo dan Yudha pamit untuk pulang, karena waktu sudah semakin larut. Sasa dan Maya menginal di rumah Prita. Mereka segera masuk kekamar Prita untuk membersihkan diri terlebih dahulu.