Chereads / Duri Duri Kehidupan / Chapter 12 - 12. Ku Terima Kau dengan Bismillah

Chapter 12 - 12. Ku Terima Kau dengan Bismillah

hari berganti hari berjalan seperti biasa. Tetap semangat, Bersyukur ikhtiar mencari rizki yang halal barokah. Prita memulai melaksakan istikhorohnya untuk meminta kepada sang Pemilik hati petunjuk yang terbaik, yang diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa. Hari pertama melaksanakan sholat istikhoroh masih belum terlihat tanda tanda. Prita masih tetap berusaha selama masih ada waktu untuk meminta petunjuk. Lain Prita lain pula dengan Furqon, dia juga miminta kepada sang Khalik untuk kemantaban hati. Meminta petunjuk yang terbaik dan diridhoi. Furqon dan Prita sama sama meminta petunjuk. Semakin hari furqon semakin intens berkirim pesan kepada Prita, semata mata untuk menjalin silaturrahim.

"assalamulaaikum Dek, sehat dek? "

"waalaikumsalam.. alhamdulillah sehat mas"

"bagaimana istikhorohnya? " saya tidak sabar mendengar jawabanmu Dek, apa pun jawabanmu nanti, InsyaAllah saya ikhlas dan ridho. "

"nanti sudah tiba waktunya, saya akan memberikan jawabannya mas. Semoga keputusan yang saya ambil nanti merupakan keputusan yang terbaik menurut Sang Pemilik Hati".

" iya Dek".

Dihari ke lima tepatnya hari sabtu, tepat pukul 02.00 Prita terbangun karena dia bermimpi seperti melihat seorang laki laki yang sedang menunggunya di sebuah rumah. Rumah yang begitu indah memancarkan kebahagiaan. Dia tersenyum dengan ramah kepada Prita namun masih begitu samar untuk dikenali laki laki tersebut. Ada 2 orang anak kecil laki laki dan perempuan yang juga melambaikan tangannya kepada Prita. Namun ketika Prita akan menuju rumah tersebut, ada seseorang yang mamanggilnya.

"Dek, mau kemana?? ayo kita kesana, sebentar lagi acara akan dimulai. "

seperti mengenali suara orang yang memanggilnya, namun begitu samar wajahnya. Dan anehnya, Prita menurut saja tanpa bisa menolak ajakan laki laki yang memanggilnya tadi. Dia bergandeng tangan dengan laki laki yang memanggilnya tadi. Sesaat Prita menoleh kebelakang kepada sebuah rumah yang ada seorang laki laki dan dua orang anak kecil. Laki laki itu tersenyum manis sambil menganggukkan kepala.

sontak Prita segera tersadar dari mimpinya dengan dipenuhi keringat di sekujur tubuhnya.

"astaghfirullahaladzim.... ya Allah mimpi apa ini Ya robb. Apakah itu pertanda dari istikhorohku ya Allah? "

Prita segera bangkit dari tidurnya. Dia segera mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat malam sembari meminta kemantaban hati. Prita mengaji dengan penuh khusuk sembari menunggu waktu sholat shubuh.

selesai melaksanakan sholat shubuh, dia segera membantu ibu di dapur. sembari menyelaisaikan acara memasak, Prita menceritakan kepada ibu perihal mimpi yang ia alami tadi malam.

"ibu, saya bermimpi melihat seorang laki laki yang sedang menunggunya di sebuah rumah. Rumah yang begitu indah memancarkan kebahagiaan. Dia tersenyum dengan ramah kepada Prita namun masih begitu samar untuk dikenali laki laki tersebut. Ada 2 orang anak kecil laki laki dan perempuan yang juga melambaikan tangannya kepada Prita. Namun ketika Prita akan menuju rumah tersebut, ada seseorang yang mamanggil saya bu. pertanda apa itu bu?? saya jadi takut mau mengambil keputusan, padahal waktunya tinggal dua hari lagi bu".

"Nak, sholat istikhoroh itu tidak serta merta mendapat petunjuk lewat mimpi. Bisa saja dengan kemantaban hati dan keyakinan hatimu. Jangan dianggap serius mimpi itu, namun juga jangan diabaikan. Jadikan itu sebagai bahan pertimbangan. Yang tau hanya hatimu Nak. Ayah dan ibu selalu mendoakan yang terbaik".

"iya bu".

setelah selesai acara memasak, Prita segera berkemas untuk berangkat kesekolah. Seperti biasa dia mengendarai motor matic kesayangannya, Si Whity.

Sesampainya di sekolah, ia melaksanakan rutinitas seperti biasa. Seperti biasa juga ketika bertemu dengan furqon, hanya saling melempar senyum dan salam. Namun menyimpan sejuta kata dalam hati yang belum bisa terungkap dengan gamblang.

Waktu yang di nanti pun akhirnya tiba. Tepat di hari senin yang telah di sepakati, Prita akan memberikan jawaban atas khitbah yang di ajukan oleh Furqon. Setelah maghrib Furqon yang di dampingi oleh kedua orang tuanya, segera bersiap untuk berangkat ke rumah Prita. Furqon sangat harap harap cemas dengan jawaban yang diberikan oleh Prita, Tampak mondar mandir yang menandakan dia sedang grogi. Setiba di rumah Prita, Furqon dan keluarga di smabut hangat dengan keluarga Prita. Karena ini masih sangat privasi, sehingga hanya keluarga inti saja yang bisa menghadiri. Ketika sudah masuk di rumah, Furqon nampak mencari cari keberadaan Prita yang tak kunjung muncul. Para orang tua pun mengerti dengan apa yang di rasakan oleh Furqon. Sampai sampai ayah Alex menggoda Furqon.

"Sabar Nak Furqon., InsyaAllah jawaban yang diberikan oleh Prita adalah yang terbaik untuk kita semua. Prita sedang bersiap di kamar, sebentar lagi pasti akan kesini".

Furqon terkejut dengan godaan ayah. Dan tidak bisa dibilang lagi bagaimana wajah Furqon, sudah sama dengan ki piring tebus, Merah merona.

"hehehehe.. iya ayah. InsyaAllah Furqon ikhlas dengan jawaban Dek Prita, apapun itu".

" Waahhh.. manggilnya sudah pakai Dek Mas ya" seloroh ayahnya Furqon.

seketika Furqon tambah malu di buatnya.

"Ayah apaan sihhh.. ". balas Furqon.

akhirnya tak lama mereka berbincang, muncullah yang di tunggu tunggu. Jantung Furqon terasa mau copot dari tempatnya. Saat mata mereka bertemu, mengunci pandangan dengan bahasa hati yang hanya mereka yang mengetahui.

" Assalamuaiku... Maaf lama menunggu" ucap Prita.

"Waalaikumsalam, MasyaAllah.. ini yang namanya Nak Prita Cahaya Marwah?? Lebih cantik dari yang di foto Fur. Kamu pintar memilih, ibu setuju" Ibu Furqon memuji.

"ibu ini,, kita dengar dulu jawaban Nak Prita, main setuju aja. ayo Nak Prita silahkan menjawab niat Furqon untuk mengkhitbah Nak Prita menjadi istrinya. Ada yang sudah tidak sabar dari tadi" ejek ayah dmabil melirik ke arah Furqon. yang dilirik pun hanya diam seribu bahasa, menanti jawaban yang akan di berikan.

"Bismillahirrohmanirrohim, saya Prita Cahaya Marwah insyaallah ikhlas, Ridho dan mohon maaf yang sebesar besarnya karena saya....(jeda beberapa menit, sehingga membuat semua orang yang mendengar semakin penasaran dan semakin gelisah terutama Furqon) ... menerima Khitbah dari Mas Furqon." ucap Prita sembari tersenyum namun tetap tertunduk.

"Alhamdulillahirobbil alamin" ucap semua orang. Terlebih Furqon langsung bersujud syukur, tanda ia sangat bahagia dengan jawaban Prita.

"karena Nak Prita sudah memberikan jawabannya, mari kita sepakati saja, kapan akan di langsung kan ijab qabul dan resepsinya. Bagaimana Furqon dan Nak Prita? kata Ayah Furqon.

" Prita InsyaAllah ngikut saja, lebih cepat lebih baik supaya tidak menimbulkan fitnah.

"Alhamdulillah, bagaimna kalau bulan depan Dek? " ucap Furqon dengan sumringah.

"apa tidak terlalu cepat Mas, cukuplah waktunya untuk mempersioakan semuanya?? saya tidak ingin merepotkan Kedua orang tua kita".

" InsyaAllah cukup waktunya Dek, Mas yang akan urus semuanya. Nanti tinggal minta persetujuan dari kamu Dek. "

"Iya Mas, saya ikut saja".

" berarti kita sepakati saja, bulan Depan Februari".

"Sepakat, ucap semua serentak"

"Alhamdulillah"