Happy Reading...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
°▪️°▪️°▪️°▪️°▪️°
Pagi hari Damian sudah siap untuk pergi bekerja ke kantor. Hanya saja di mana dirinya alih-alih melihat Leanne yang menyiapkan sarapan pagi, akan tetapi ia tidak melihat Leanne. Yang menyiapkan sarapan pun pelayan rumahnya membuat ia bertanya-tanya.
"Di mana Nyonya?" Tanya Damian pada Lastri pembantu paruh baya itu. Tidak heran bagi Lastri kenapa majikannya bertanya seperti itu, karena yang tahu Damian dan Leanne pisah kamar adalah Lastri dan beberapa pelayan yang di mana mereka harus tutup mulut akan hal itu.
"Nyonya berada di kamarnya, Tuan. Tadi sudah saya antar 'kan sarapan atas permintaan Nyonya ke kamarnya." Jawab Lastri jelasnya sopan.
Mendengar itu Damian terdiam dan Lastri pun undur diri dari hadapannya. Hingga Damian selesai sarapan dan ia pergi ke kantornya pun tak lepas memikirkan Leanne. Apalagi setelah pembicaraan mereka yang belum jelas arahnya.
Damian yang sudah berada di dalam ruangannya pun tidak bisa konsentrasi dengan pekerjaannya.
Hingga terdengar sebuah ketukan membuatnya mengalihkan pandangan ke arah pintu. Setelah Damian mengatakan kata masuk, dan seorang pria pun masuk. Tubuh tinggi nan kekar yang terbalut jaket kulit coklat, berkulit eksotis dengan wajah nan rupawan seperti halnya Damian.
Melihat siapa yang masuk ke ruangannya membuat Damian bangkit dari kursi kebesarannya, dan mereka pun saling sapa ala pria.
"Jarred?" Sapa Damian saat melihat siapa yang datang ke ruangannya.
"Bagaimana kabarmu, dude?" Tanya Damian cukup lama mereka tidak bertemu dan tidak di sangka Damian jika sahabat lamanya, Jarred datang ke kantornya.
"Seperti yang kau lihat. Aku baik dan tentunya masih di gilai banyak wanita." Jawabnya sambil mereka duduk di sofa.
"Dan kau, bagaimana dengan pernikahanmu? Ah, sorry waktu pernikahanmu aku tidak datang." Lanjutnya.
"No, problem. Well, tidak menceritakan pernikahanku pun aku tahu kamu sudah tahu segalanya." Ucap Damian santai seolah tahu kenapa sahabat lamanya datang kemari setelah hampir 5 bulan mereka tidak bertemu.
"Sebelumnya aku tidak tahu, dan mungkin saja tidak akan tahu, dude. Jika saja data yang masuk ke agensiku bukan darimu." Ucap Jarred.
"Dan ini informasi yang kau mau." Lanjutnya sambil mengeluarkan amplop besar coklat di sodorkannya ke arah Damian.
"Are you crazy, Damian? Setelah menikahi wanita cantik masih saja kau berhubungan dengan wanita jal*ang itu." Ucap Jarred kesal dan Damian tetap diam saat wanita ja*lang yang di sebut Jarred tak lain adalah Sarah.
"Come on, man! Kalau aku jadi kau, akan ku buat wanita seperti istrimu itu, aku jadikan layaknya berlian langka yang akan ku jaga tanpa tersentuh orang lain. Apalagi sampai menyia-nyiakannya." Lanjutnya sambil memperhatikan Damian fokus pada amplop besar itu, yang di mana itu sebuah kertas-kertas yang berupa data serta potret kegiatan seseorang.
"Aku tidak perlu nasihatmu, sobat. Jika kau sendiri pemain wanita." Sarkas Damian masih dengan tatapannya ke arah berkas yang ia pegang.
"Sialan!! Jangan sama 'kan aku denganmu. Aku masih lajang dan kau sudah menikah. Bebas untukku bermain wanita, selagi aku tidak menikah. Karena itulah sampai sekarang aku belum ingin menikah, aku ingin menikmati masa lajang ku terlebih dahulu. Jika sudah menikah aku hanya akan setia pada satu wanita, tak lain adalah wanita yang akan menjadi istriku nanti."
Ucapan Jarred mampu membuat Damian menatap sahabatnya.
"Kau tidak mengerti perasaanku Jarred, pernikahan karena perjodohan di saat aku sudah memiliki seorang kekasih, Sarah. Dan aku—" Belum selesai Damian berkata ucapannya sudah terlebih dahulu di potong.
"Kau masih saja sebut dia kekasih?" Sela Jarred sambil menunjuk kertas-kertas di atas meja "Setelah apa yang di lakukan wanita itu di belakangmu. Kenapa aku harus punya sahabat yang bodoh sepertimu?" Lanjutnya dengan nada menyesal.
"Oke, aku akui aku memang bodoh. Sehingga bisa-bisanya di permainkan oleh wanita jal*ang itu, maka dari itu kenapa aku menghubungi agensimu, brother." Ucap Damian menyesal telah termakan rayuan yang penuh tipu daya selama ini.
"Jadi apa yang akan kau lakukan setelah tahu jika Sarah wanita ja*lang itu berselingkuh di belakangmu dengan banyak pria." Ucap Jarred.
Dan ya, data serta potret-potret itu adalah Sarah yang bermain api di belakangnya. Di saat di mana Damian bersama Leanne pergi ke Mall beberapa hari yang lalu, Damian yang pergi meninggalkan Leanne karena ia memergoki Sarah jalan bersama dengan pria lain. Awalnya ia tidak percaya mungkin saja itu teman atau saudara pria Sarah. Ketika ia memutuskan untuk mengikuti Sarah dan pria itu. Tiba-tiba saja pemandangan yang ia lihat membuatnya marah, di mana dirinya melihat Sarah dan pria itu berciuman mesra di dalam mobil.
Sehingga Damian menghubungi security agency yang di miliki sahabatnya, Jarred. Untuk memata-matai kegiatan Sarah selama menjadi kekasihnya. Dan ternyata inilah yang di dapat, Sarah berselingkuh dengan pria permodelannya dan juga wanita bayaran pria tua. Mengetahui semua itu membuat Damian marah, dan kecewa. Wanita yang akan ia nikahi nanti setelah bercerai dengan Leanne ternyata wanita murahan yang lebih murah dari seorang jal*ang.
Ketika kemarin Sarah yang tiba-tiba datang ke ruangannya, serta menciumnya hingga Leanne memergoki mereka. Ingin sekali dirinya menampar wanita ja*lang yang tidak tahu diri itu. Seolah tidak terjadi apa-apa sudah mengkhianati dirinya.
"Jadi apa rencanamu selanjutnya?" Pertanyaan Jarred membuatnya kembali pada kenyataan.
"Well, kamu pasti tahu kenapa aku menghubungi orang-orangmu. Aku tidak akan membuat wanita jal*ang itu hidup tenang, setelah apa yang dia lakukan padaku. " Ucap Damian dengan smirk mengerikannya. Jarred yang melihat itu pun terkekeh, hanya ia yang tahu dengan salah satu sifat kesadisan sahabat kecilnya itu. Karena ia pun begitu, tak kalah sadisnya jika harus menyingkirkan sesuatu yang buruk di depan matanya.
"Jadi bagaimana dengan kelanjutan pernikahan kontrakmu?" Pertanyaan Jarred membuat Damian tersentak, karena ia heran kenapa Jarred mengetahui pernikahan kontraknya.
"Brother, aku tahu siapa kau. Pernikahan yang di latar belakangi perjodohan, tidak saling mengenal satu sama lain, apalagi rasa cinta. Kau tidak mungkin menerima perjodohan itu suka rela. Aku hanya menebak saja, tapi di lihat dari ekspresi mu ternyata benar
kalian—ah, bukan, tapi kau yang mengajukan pernikahan kontrak itu 'kan pada istrimu?"
Melihat ke terdiaman Damian sudah menjawab pertanyaan Jarred yang ternyata memang benar, Damian bertindak ceroboh dengan mengajukan pernikahan kontrak dengan istrinya, dan Jarred menyayangkannya.
"Soal pernikahan ku kau tidak perlu ikut campur, Jarred. Aku tahu apa yang aku lakukan. Sebaiknya kau atur dengan apa yang aku mau, aku tidak ingin terlalu lama menyelesaikan masalah yang harus segera ku bereskan." Ucap Damian sambil melipat kedua tangannya di dada, menyandarkan tubuhnya pada sofa serta bertumpu kaki.
"Okay sorry, untuk permintaanmu orang-orangku akan segera tiba. Ku dengar perusahaan mu tengah memiliki masalah. Apa aku bantu bereskan saja hama-hama tidak tahu diri itu? Dan yang aku heran 'kan, kenapa kau tidak memiliki bodyguard di sisimu Damian? Kau itu cukup banyak musuh, apalagi sekarang kehidupanmu semakin sukses." Ucap Jarred.
"Ya, sudah aku ketahui siapa dalangnya hanya saja aku tidak bisa bertindak gegabah untuk menangkapnya. Dan aku masih mampu menjaga diriku sendiri, Jarred. Hingga sekarang kau lihat?Aku masih baik-baik saja berdiri tegak meski banyak orang yang ingin membuatku celaka." Ucap Damian dengan sikap arogansinya.
"Ya, ya, tidak di heran 'kan jika harta mu semakin melimpah. Kau iblis yang menjelma manusia rupawan hingga sekarang sudah menikah pun wanita-wanita di luaran sana rela meng*angkang di hadapanmu." Sarkas Jarred dengan vulgarnya.
"Dan Sarah wanita ja*lang itu sebentar lagi harus menerima penderitaannya." Lanjutnya dan mereka tertawa sinis bersama. Orang lain yang mendengar pun akan membuat bulu kuduk mereka merinding, mendengar tawa yang mengerikan itu.
°▪️°▪️°▪️°▪️°▪️°
Next chapter...
Jangan lupa tinggalkan jejak mu guys!!!
See u later 🙋🏻♀️