Chereads / The Contracted Madame Shin / Chapter 20 - Aksi yang terbongkar oleh William

Chapter 20 - Aksi yang terbongkar oleh William

"Bersihkan bibirmu sendiri," Hardik William kepada Amelia yang kebinggungan dengan tingkah laku dari William yang berubah-ubah.

Amelia segera mengambil tisu untuk membersihkan remahan kue di mulutnya setelah melahap habis kue tersebut.

Tampaknya obat tidur dan perangsang sedikit mulai bekerja. Park Hoon yang mengguap berkali-kali akhirnya tertidur ketika pesawat telah berada di atas posisi aman.

Karena ini adalah perjalanan yang cukup jauh, maka William menarik Amelia untuk menuju kamar tidur yang tersedia di bagian belakang pesawat.

Amelia sebenarnya sudah merasakan tidak nyaman di dalam tubuhnya. tiba-tiba dia merasakan kepanasan yang sangat tidak nyaman di dalam tubuhnya.

William menggandeng istrinya yang masih tidak sadar dengan semua pegangan tangan dari atasannya tersebut.

Tidak disangka setelah William membuka pintu kamar, So Jin telah berada di atas tempat tidur dengan pakaian yang cukup terbuka. Amelia melihat So Jin yang menggunakan pakaian cukup terbuka menjadi merah padam dan memalingkan muka kesamping.

"APA YANG KAMU LAKUKAN DI KAMAR SAYA?" Hardik William dengan keras ketika melihat wanita yang seharusnya bekerja sebagai pramugari memakai lingeri seksi dan terbuka di atas tempat tidurnya.

So Jin masih tidak mengetahui bahwa minuman yang di sajikan olehnya di minum oleh asisten dan istri dari William.

"Pak, maaf apakah anda tidak merasakan apa-apa?" So Jin segera berlutut di atas Kasur dan menutupi tubuhnya dengan selimut. Dia menanyakan kepada atasannya dengan suara sedikti manja dan tidak menyadari kesalahan fatal yang di perbuatnya.

"Apa yang kamu maksud? Park Hoon!" William berusaha memanggil asistennya untuk membereskan semua permasalahan ini.

Tetapi asisten pribadinya yang di panggilnya tidak kunjung datang. hal tersebut membuat William pusing melihat semua ini. Apalagi, Amelia terlihat tidak sehat dan merah padam.

William menemukan istrinya tersenggal-senggal nafasnya sambil menyandarkan tubuhnya ke dinding pesawat.

William bergegas Kembali ke area depan, tempat mereka duduk dan membangunkan asistennya yang tertidur seperti sebongkah batu.

Lalu William menyadari bahwa pramugari tersebut pasti memasukkan sesuatu ke dalam minuman mereka.

William bergegas menuju ke area kamar tidur di bagian belakang pesawat dan melihat Amelia yang tampak tidak biasa.

"Amel, kamu kenapa? Apa yang terjadi?" tanya William sambil menyentuh muka Amelia yang merah padam.

"Aku merasa panas di sekujur tubuhku dan tangan bapak membuatku serasa dingin. Pak, badan saya serasa terbakar," Amelia mendesah tidak bisa menyokong dirinya hingga harus bersandar pada dinding pesawat.

"Pramugari, apa yang kamu taruh di minuman kami?" tanya William kepada So Jin yang telah berdiri sambil membungkus tubuhnya dengan selimut.

"Saya… Saya…" So Jin terbatah takut setelah mengetahui aksinya telah di temukan oleh William.

"Jawab dengan jelas. Apa yang kamu taruh di dalam minuman istri dan asisten saya?" tanya William yang merelakan tangannya untuk dipake menyentuh tubuh Amelia.

"Saya menaruh obat perangsang di minuman anda dan obat tidur di minuman istri anda. Tetapi sepertinya saya sudah salah dan obatnya tidak sesuai dengan sasaran saya," So Jin mengakui semua kesalahannya di depan William yang berubah seperti monster.

William yang menyadari kejadian sebelumnya mengetahui bahwa Amelia meminum gelasnya dan Park Hoon meminum gelas dari Amelia.

"Mana obat penangkalnya?" William menanyakan kepada So Jin dengan suara dingin seperti orang yang ingin membunuhnya.

"Tidak ada obat penangkalnya Pak. Anda hanya perlu melepaskan gairah yang membuncah di dalam tubuh istri anda untuk menghilangkan efek dari obat perangsang tersebut," So Jin menjelaskan kepada William yang terlihat pucat setelah mendengarkan penjelasan dari pramugari di depannya.

"Keluar kamu dari kamar saya," usir William kepada wanita murahan di depannya tersebut.

So Jin segera keluar dari kamar tersebut dengan muka yang sangat malu. Dia menyesali semua kebodohannya kepada bosnya tersebut.

William menarik Amelia ke dalam kamar dan mendudukkannya di atas tempat tidur. William melepaskan jas dan dasinya yang membuatnya serasa sesak dan panas.

Dia berjalan keliling kamar tersebut untuk memikirkan solusi bagi keadaan istrinya yang sedang dalam pengaruh obat perangsang.

Dia pun menuangkan segelas penuh whisky ke dalam gelas kristal dan meneguknya hingga habis ke dalam tenggorokannya.

William benar-benar gugup di buatnya menghadapi gadis lugu yang telah menjadi istrinya tersebut. Dia harus bisa memuaskan Hasrat birahi dari istrinya untuk menghilangkan efek dari obat perangsang tersebut.

Permasalahannya adalah William tidak pernah mencium Amelia dan hubungan mereka baru saja sebatas pegangan tangan.

"Pak, tubuh saya benar-benar tidak nyaman dan terbakar panas," keluh dari Amelia yang mulai melepaskan kancing baju putihnya.

Amelia tidak sadar dengan apa yang dilakukannya dan melepaskan blus putih dari tubuhnya. William semakin tidak bisa menahan diri ketika melihat tubuh molek dengan kulit putih di atas tempat tidur.

Amelia menggunakan beha berwarna putih dengan detail renda-renda yang menangkup sempurna dari buah dadanya yang menyembul keluar.

"Amel, berapa umurmu?" tanya William yang mendekati istri yang baru saja dinikahinya tersebut.

"Saya sudah berumur dua puluh satu tahun pak," Jawab Amel yang menarik tangan William tanpa malu untuk memegang kulitnya yang terasa terbakar.

"Ingat akan hal yang saya lakukan kepadamu. Kamu akan menjadi istri saya sepenuhnya setelah malam ini. Kamu adalah milik saya. Mengerti?" Kata William yang melepaskan kancing manset di kedua lengannya dan jam tangan mahalnya.