Chereads / Destined For Disaster / Chapter 12 - Dark on the light

Chapter 12 - Dark on the light

"Apaan dah ini"

aku tak mengira kalau pemandiannya tidak dipisahkan, ditambah lagi pemandian ini sedang sepi pengunjung jadi hanya ada aku dan mereka berdua.

Airi "Oi nanti pingsan loh, angkat badanmu ke permukaan.."

Ria "Baik-baik se-sebentar lagi.."

Kurasa sudah cukup berendam nya, saatnya mandi sabun.

"Panas... aku duluan"

Ria "A-aku juga.."

Tiba-tiba Ria terpeleset saat keluar dari kolam air panas, dan disaat itu juga aku langsung menahan tubuhnya agar tak terjatuh.

Airi "Waw.. kurasa aku terlalu muda untuk ini"

Airi membalikkan badannya ke arah lain dan pura-pura tak melihat apa yang terjadi.

"Hati-hati, batu nya licin.."

Ria "Ma-makasih Itsuki.. aku tertolong"

Setelah itu, aku langsung ke tempat duduk yang di sediakan untuk mandi dan duduk di sana sambil menuangkan sabun yang ada dalam batang bambu yang dimodifikasi untuk digunakan sebagai botol sabun.

Ria "Itsuki, boleh ku bantu?"

"Tunggu, apa!?"

Ria "Heh.. enggak aku, aku cuma mau bantu gosok punggung mu"

"Ow.. oke, iya boleh"

Ria menggosok punggung ku dengan lembut dan hati-hati, sesekali ia melihat otot-otot ku yang baru terbentuk karena aktifitas di dunia ini yang berbeda dari dunia asal ku yang santai-santai saja.

"Cukup-cukup, selebihnya biar aku sendiri yang lakukan"

Waktu berlalu, aku selesai lebih dulu dari mereka, setelah aku keluar mereka baru melepaskan handuk dan mandi sabun bersama.

Setelah selesai dari pemandian, kami langsung pergi ke penginapan yang tersedia di sebelah tempat pemandian air panas.

"Satu kamar? bertiga!?"

Airi "Dengar ya tuan pahlawan, ini dunia kami bukan duniamu, mungkin beberapa hal di dunia kami dianggap tidak wajar di dunia asalmu"

Airi mengejek ku dengan sebutan tuan pahlawan sebagai orang asing dari dunia lain yang belum tahu apa-apa soal dunia ini.

Ria dan Airi ku suruh menunggu di kamar, sementara aku pergi ke luar untuk membeli makan malam dan beberapa makanan ringan.

Saat ku berjalan ke pusat kota, dari kejauhan terlihat banyak sekali orang yang mengerumuni lapangan pusat kota, dan saat di cek ada apa di sana, ternyata ada sebuah pertarungan ilegal berlangsung tak lama setelah sore hari ini.

Orphim "Itsuki, ada Neflem yang menyamar"

"Ha!? kau serius? jangan bercanda di tempat ramai begini"

Orphim "Aku bisa merasakannya, Neflem itu ada di sebelah sana!"

Mata ku langsung tertuju ke satu orang dari kejauhan, dan kulihat ia tak banyak bergerak atau berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya, hanya menonton dan diam.

"Oke terlihat, aku harus membuat rencana"

Untuk sekarang aku harus memikirkan bagaimana cara memancing atau mengeluarkan Neflem itu dari tempat ini, aku melompat ke atas bangunan terdekat dan mengamati sekitar.

"Kurasa tak ada celah untuk membunuh nya diam-diam atau memancingnya keluar"

Kami tau kalo sifat Neflem itu netral saat tak melakukan apa-apa atau tak ada ancaman untuknya, jika aku menyerangnya secara diam-diam mungkin akan terjadi hal yang sangat buruk, dimulai dari kepanikan kecil, dituduh pembunuh, atau bahkan aku yang terkena serangan balik karena sensitivitas Neflem itu sendiri, apapun itu pasti akan mengarah ke kepanikan massal.

"Gimana kalo cara barbar aja?"

Orphim "Aah.. kurasa itu pantas di coba, aku melihat semuanya dari kepala mu"

Aku melompat ke atas tengah-tengah lapangan tempat dua orang petarung sedang beradu skill, saat di udara aku menyebarkan sihir campuran dari api dan es ke dalam bentuk bola kecil yang penuh dengan api yang membara dan air yang sangat padat, dan tentunya bola-bola itu ku atur agar meledak lalu mengeluarkan asap padat setelah kalimat ancaman ku selesai diumumkan di tengah lapangan.

Semua bola tersebar, sekarang saatnya aku turun ke bawah sambil meledakkan satu bola asap.

Boom!

"Wah wah, Pertarungan ilegal kah.. dengar! hal ini sudah jelas dilarang kerajaan, jika kalian semua tidak pergi dari tempat ini secepat mungkin, kami pasukan pembasmi iblis akan menangkap kalian"

Setelah ku selesaikan kalimat spontan itu, aku langsung memetik jari dan bom asap nya meledak tepat waktu.

teriakan dan ketakutan di mana-mana, semua orang melarikan diri dari pusat kota demi tak ditangkap.

setelah asap dari bom yang ku buat perlahan menghilang, aku langsung berjalan ke arah Neflem yang masih berdiri di tempatnya.

Orphim "Hati-hati, dia mulai menganggap mu ancaman"

Tiba-tiba Neflem itu mengeluarkan pedang besi dengan bentuk yang sangat unik untuk menyerang ku secara langsung.

"Cepat sekali.."

Sesaat sebelum serangannya mengenai ku, aku langsung mengeluarkan perisai yang ada di inventory untuk menahan serangan tersebut.

Alhasil aku terpental lumayan jauh karena kekuatan ayunan pedang dari Neflem itu sangat kuat.

"Sialan, ini tak bisa digunakan lagi.. Orphim!"

Kurasa kekuatan Neflem yang satu ini terlalu kuat jika aku melawannya menggunakan senjata biasa, untuk itu aku mengubah bentuk Orphim jadi pedang tipe ke dua, yang tentunya lebih kuat dari tipe sebelumnya, ditambah lagi saat semakin lama Orphim digunakan untuk bertarung, Orphim akan terus memperkuat damage nya sampai batas maksimal.

"Ini dia, Verpal Strike!"

Pertarungan ku buka lagi dengan serangan kejutan, serangan menusuk dengan kecepatan tinggi tentunya cocok untuk mengejutkan lawan saat masih berjauhan.

Neflem "..."

"Apa!?"

Tak bisa di prediksi, saat aku sudah dekat untuk menusuknya, dengan cepat Neflem itu menghindar ke kanan dan mengayunkan pedangnya ke arah serangan menusuk ku akan lewat.

Terpaksa aku harus membatalkan serangan dan menyerang Neflem dengan tombak besi yang ku ambil dari inventory, jika aku menyerangnya dengan pedang lagi, mungkin jangkauan serangan ku tak akan sampai.

Orphim "Bagus Itsuki! serangan mu kena!"

"Kurasa Neflem itu tak bisa memanipulasi obsidian, Neflem jenis apa dia?"

Orphim "Setahuku, hanya Neflem baru yang belum bisa memanipulasi obsidian, tetapi daya bertarungnya tak kalah dengan Neflem yang bisa memanipulasi obsidian"

"Begitukah.. baguslah, kurasa ini tak akan memakan waktu lama"

Neflem yang sudah terpental karena serangan ku langsung bangun kembali dan berlari ke arahku untuk menyerang balik, kami pun beradu pedang dengan sangat sengit di sana.

"Apa ini.. serangannya semakin cepat.."

Neflem "Tolong.. bun..uh...."

Sekilas aku mendengar Neflem itu berbicara padaku saat saling menahan serangan.

Orphim "Itsuki, bunuh dia! cepat!"

Aku pun mengakhiri pertarungan dengan merusak pertahanan si Neflem dan menusukkan pedang besi ku tepat ke jantungnya.

Seketika Neflem itu menjatuhkan senjatanya dan tak bergerak.

Neflem "Terimaka...sih.."

Orphim "Kurasa Neflem itu masih setengah sadar, jiwa manusia yang terperangkap didalamnya ingin jasad miliknya mati"

Mulai ramai disini, kurasa aku harus membawa pergi tubuh Neflem ini.

"Orphim, masuk ke tubuhku"

Setelah Orphim masuk ke tubuhku, aku langsung memangku jasad Neflem lalu melompat ke atas bangunan terdekat dan pergi menjauh dari lokasi.

"Kuharap itu tadi tak menimbulkan hal buruk"

Saat aku melompat dari atas bangunan ke bangunan lain, aku sadar bahwa ada yang sedang mengikuti ku dari arah lain.

Orphim "Apa ini.. Itsuki, ada yang mengikuti mu dari arah kiri dan kanan, di belakang juga!"

Keadaan semakin gawat, tiga orang misterius yang mengikuti Itsuki memiliki sihir Conceal, mereka bertiga tak bisa dilihat dengan mata telanjang.

Orphim "Awas!!!"

"..Sial! Jarum apa ini.."

Sebuah jarum menancap di bahu sebelah kanan, dan entah kenapa lemparan jarum itu tak bisa terdeteksi olehku.

perlahan-lahan, aku mulai merasakan ngantuk yang sangat berat akibat efek bius yang ada pada jarum yang tertancap di bahu sebelah kanan ku.

"Orphim.. Aku.."

Orphim tak menjawab, setelah aku terbius saat masih terus kabur aku pun terjatuh ke bawah gang kecil di antara bangunan karena tidak tahan melawan rasa ngantuk.

.

Oke, kita pindah ke lokasi Ema dan temannya yang satu party dengan Rei, mereka berdua sedang berbelanja makanan untuk Rei dan teman-teman mereka yang sedang dirawat pasca kejadian waktu itu.

Mereka berdua berjalan pulang ke istana kerajaan sambil mengobrol tentang tipe laki-laki yang mereka inginkan, Hmm Woman.

Lalu, ditengah-tengah perjalanan, mereka mendengar suara sesuatu yang besar jatuh dari dalam gang gelap yang dekat dengan lokasi mereka.

Sempat penasaran, Ema dan temannya coba mengintip ke bagian gelap gang, dan mereka melihat 3 orang misterius menggunakan jubah berwarna hitam, salah satu diantara mereka terlihat membawa sesuatu yang dibungkus oleh kain hitam.

Setelah tiga orang misterius itu pergi, mereka pun sadar ada seseorang yang terbaring di dalam gang sana, awalnya mereka tak berani masuk tetapi teman Ema mencoba memberanikan diri untuk masuk ke gang sambil menggunakan sihir elemen api untuk penerangan sementara.

Teman ema "Ini.. Ema cepat minta bantuan ke penduduk sekitar!"

Yah, singkat cerita Itsuki dibawa ke rumah salah seorang penduduk yang sukarela mau membantu mereka.

Setelah di selidiki oleh seseorang yang bisa menggunakan sihir medis, ia pun memberitahu bahwa Itsuki telah di bius, dan buktinya adalah jarum yang sudah di cabut dari pundak Itsuki.

Penduduk "Apa kalian mengenalnya?"

Ema "Kami tak mengenalnya tapi, kami tau orang ini sering muncul dan membantu party dari kerajaan yang kesulitan saat menjalani quest di luar kerajaan, itu yang teman kami katakan"

Penduduk "Itu berarti dia bukan orang jahat.."

Teman ema "Paman, apa topengnya bisa dibuka?"

Teman ema mendapatkan gosip tentang Lily yang terus meminta orang yang sama untuk melepaskan topengnya, tetapi selalu tak disetujui oleh orang tersebut karena sebuah identitas, lalu kenapa Lily bersikeras untuk melihat wajah si pria bertopeng tersebut? Itu karena Lily mengira bahwa pria itu adalah Itsuki, teman masa kecilnya sendiri.

Penduduk "Topeng ini? kurasa tak jadi masalah"

"..."

Ema "..Tidak mungkin... dia.."

Teman ema "..!?"

Ema dan temannya terkejut karena tahu bahwa selama ini gosip itu benar, Itsuki masih hidup walau telah dilahap oleh lubang misterius di awal kemunculan mereka di dunia ini.

Penduduk "Kenapa? apa kalian mengenalnya sekarang?"

Teman ema "Dia.. kami mengenalnya..."

Ema "Itsuki, Dia teman sekelas kami saat masih di dunia kami berasal"

Penduduk "Lalu, kenapa kalian terlihat terkejut seperti itu?"

Ema "Kami mengira ia sudah mati saat insiden waktu itu"

Ema dan temannya pun menceritakan secara detail insiden yang terjadi saat pemanggilan para pahlawan dari dunia ke dunia ini.

Penduduk "Malang sekali nasib mu nak.."

-

Berpindah ke tempat Airi dan Ria, mereka mulai merasa ada yang tak beres karena Itsuki tak kunjung kembali ke penginapan, dari mereka berdua Ria yang paling merasa khawatir.

Airi "Ria.. bisa kau keluar cari dia? ini sudah sangat lama.."

Ria "Itsuki kemana sih ah.."

Dengan cepat Ria menggunakan sihir penguatan fisik dan sihir lompatan tinggi untuk mempermudahnya mencari ke berbagai tempat dengan cepat dan efisien.

Sementara itu, Itsuki sedang dibawa oleh prajurit kerajaan menuju ke istana menggunakan kereta kuda dan ditemani putri Viola yang kala itu mendengar informasi kalau Itsuki ditemukan pingsan terbius racun.

-

Esok harinya, aku terbangun di kamar yang tidak ku ketahui, semua yang kulihat di kamar ini sangat mewah dan ruangannya lumayan megah.

"Ah.. Sial, tubuh Neflem itu.."

Aku mengingat kembali kejadian yang ku alami kemarin malam, semuanya tergambar dalam kilasan cepat di pikiran ku.

Orphim "Itsuki.. akhirnya bangun juga, Obat bius itu.. itu menyebalkan! efek obatnya terlalu kuat.."

"Yah.. kurasa kita punya masalah baru, siapa mereka?"

Orang-orang misterius yang mengambil jasad Neflem dariku waktu itu, sebenarnya siapa mereka..

Tak lama setelah aku bangun, Viola masuk ke kamar ini.

Viola "Whaa.. Kak Ria!! Kak!!"

Sepertinya aku berada di kamar istana, tapi kenapa mereka bisa menemukan ku?

"Orphim.. apa kau bisa keluar sebentar dariku?"

Orphim "Heh? kenapa?"

Tiba-tiba Ria masuk ke kamar dan melihatku sudah terbangun.

"A.. yoo! Ria"

Ia tak menjawab salam ku dan langsung bergerak ke arahku dan memberi pelukan hangat, tetapi setelah itu ia kesal padaku dan langsung menampar wajahku.

Ria "Kau.. jangan buat aku khawatir!"

Viola "Ho hoo, Ekhem.."

"Maaf.. ini salahku"

Viola "Kami sudah dengar kau melawan Neflem di kota waktu itu, dan tubuh Neflem yang kau bawa di curi 3 orang misterius benar bukan?"

"Yaa itu benar, tapi bagaimana kalian bisa tahu?"

Viola "Beberapa penduduk yang melihat pertarungan seorang pria dengan Neflem melapor ke pihak keamanan kerajaan, dan pria yang dimaksud itu adalah kau"

Laporan yang sangat detail, mereka bahkan melaporkan bahwa aku membawa jasad Neflem itu pergi dari sana.

"Lalu, siapa yang menemukan ku saat masih terbius?"

Ria "Itu teman-teman mu loh, mereka satu party dengan Rei orang yang ku tolong waktu itu"

"Haa?"

Viola "Oh iya Itsuki, kami mendapat fakta kalau organisasi Eternal Light yang menaungi pasukan pembasmi iblis adalah dalang dari masuknya Neflem ke kota"

Viola menceritakan semua fakta yang baru-baru ini terungkap, dimulai dari niat buruk organisasi Eternal Light, sampai niat memanfaatkan daya tempur pasukan pembasmi iblis untuk kepentingan organisasi itu sendiri, dan juga orang-orang misterius yang mengambil jasad Neflem dariku adalah orang suruhan dari organisasi Eternal Light.

Viola "Yah, itu semua baru terungkap setelah bukti-bukti kuat yang Airi kumpulkan sejak dulu, dan diakui oleh papa"

Hanya karena sebuah hubungan persahabatan antara sang raja dan pendiri Eternal Light, sang raja mengabaikan tuduhan tersebut dikarenakan ia lebih percaya kepada sahabatnya.

Tetapi, kepercayaan itu pudar setelah tuduhan dari Airi sejak dulu adalah kebenaran, si pendiri Eternal Light benar-benar punya niat buruk terhadap kerajaan dan terhadap sang raja, ia berniat melakukan kudeta dengan melakukan eksperimen sihir agar Neflem bisa dikendalikan dan menjadikan Neflem tersebut senjata mereka.

"Airi kah.. kurasa ia lebih hebat dari yang ku pikirkan"

Viola "Anu.. Kak Ria... katanya tadi mau..mmmm!?"

Ria "Aaaa I-Itsuki jangan lupa sore ini pergi menghadap yang mulia raja, beliau ingin bertemu denganmu"

Ria menutup mulut Viola sesaat sebelum ia menyelesaikan kalimatnya lalu menyeretnya keluar ruangan.

-

Seharusnya hari ini Itsuki sedang dalam perjalanan menuju kerajaan timur, tetapi karena banyak insiden terjadi rencananya berubah dan di atur ulang.

Untuk sekarang tak ada organisasi cabang kerajaan yang menjadi pimpinan dari pasukan pembasmi iblis, dan semua tugas pimpinan tersebut ditangani oleh yang mulia raja untuk sementara waktu.

-

Oke kita pindah ke tempat party Lily dan Rei beserta teman-teman sekolah nya yang tersisa setelah penaikan level, mereka semua dikumpulkan kembali oleh raja untuk mengecek kekuatan unik apa yang muncul dari setiap pahlawan setelah beberapa pekan menjalani quest, menaikan level dan membuka skill-skill yang belum pernah diketahui.

Setelah semuanya selesai, mereka dikelompokkan menjadi 2, satu kelompok berisi orang-orang yang kemampuannya dianggap sudah sangat matang dan kelompok sisanya terdiri dari mereka dengan kemampuan ditengah rata-rata dan juga beberapa orang lemah.

Lily, Ema dan Rei masuk ke dalam kelompok pertama, sedangkan Elisa masuk ke kelompok kedua karena dianggap belum memiliki kekuatan unik ataupun menonjol dalam kemampuan tertentu.

Oke, semua orang yang masuk kelompok pertama akan ditempatkan di pertahanan garis depan untuk mempertahankan beberapa titik perbatasan penting, tentunya bersama pasukan pembasmi iblis yang akan bertugas di sana, sementara itu orang-orang yang masuk kelompok kedua akan mendapatkan pelatihan cepat dari salah seorang guru terbaik di akademi secara khusus.

-

Sore harinya, aku mengobrol dengan yang mulia raja tentang kejadian di kota waktu itu, termasuk orang-orang misterius yang mencuri jasad Neflem yang ku bawa untuk diamankan.

Setelah itu yang mulia bilang kalau itu adalah ulah dari anak buah pendiri organisasi Eternal Light, ia sendiri tak percaya akan hal tersebut, pasalnya yang mulia sudah menganggap si pendiri organisasi itu sebagai sahabatnya sendiri.

Hingga kini, yang mulia masih bingung hukuman apa yang akan ia berikan pada sahabatnya tersebut.

-

Esok harinya, Wyle sedang berdiri di depan bangunan organisasi Eternal Light dan melihat bendera resmi dari organisasi tersebut sedang berkibar di tiga tiang berbeda, satu berlokasi ditengah depan bangunan, dua lainnya disisi kiri dan kanan lapangan depan bangunan.

Tanpa pikir panjang, Wyle mengeluarkan sihir bola api yang dilemparkan ke arah tiga bendera tersebut dan membuat benderanya terbakar hingga tak tersisa.

Wyle "Hmph.. dasar orang tua penipu.."

Tampaknya, Wyle marah dan kesal ketika tau selama ini pasukan pembasmi iblis dimanfaatkan oleh pimpinannya sendiri.

Wyle "Ayo Luis, kita harus menemui yang mulia"