Chereads / Destined For Disaster / Chapter 14 - Our Beginning

Chapter 14 - Our Beginning

Sore hari di tavern dekat pusat kota, Ria dan Lily sedang mengobrol sambil minum jus anggur.

Ria "Aku masih belum tahu banyak soal makhluk itu tapi, kekuatannya sangat besar dan ada baiknya jika langsung menghindar jikalau makhluk itu belum mendeteksi keberadaan mu"

Lily "Apa masih mungkin makhluk itu bisa di kalahkan seorang diri?"

Ria "Hmm.. mungkin bisa, butuh setidaknya satu petualang tingkat S dan keterampilan bertarung jarak dekat yang tinggi untuk mengimbangi satu makhluk itu"

Lily "Itu berarti.. dia.. ... Senior, apa kau mengenal laki-laki bernama Itsuki?"

Ria "Hah?"

Lily "... A-aku ingin bertemu dengannya, ku dengar ia anggota baru dari pasukan pembasmi iblis.. benar bukan!?"

Ria "*meminum jus anggur* Yah.. kau benar, apa kau temannya?"

Lily "Yaa, aku teman masa kecilnya, aku.. apa senior bisa bantu aku bertemu dengannya lagi? kumohon..."

Ria sempat curiga kalau Lily sama seperti teman-temannya yang lain, memperlakukan Itsuki dengan buruk saat masih di dunia asal mereka.

Tetapi, dilihat dari Raut wajah nya Lily seperti sedang kehilangan seseorang dan ingin bertemu lagi dengan orang tersebut. Hal itu mendorong Ria untuk membantu Lily bertemu kembali dengan Itsuki lagi.

Ria "Jika kau teman yang baik baginya, aku akan membantumu, ku harap kau tak sama seperti orang-orang yang Itsuki bilang padaku.."

Lily "Baik senior! terimakasih banyak!"

Ria memberitahu kalau Itsuki sedang dalam misi rahasia dan tidak akan kembali ke kerajaan sampai misinya selesai.

•~•~•~•Destined for Disaster•~•~•~•

Orphim "Jangan gegabah Itsuki, dilihat dari jenis obsidian yang dia manipulasi, Neflem itu sepertinya berbahaya"

Viola "Kita harus bagaimana sekarang.. banyak orang di sana...."

Aku membaringkan Airi di dekat Viola, dan mencari cara agar Neflem itu tidak kemana-mana.

Petualang 1

"Semuanya! selamatkan orang-orang terluka di sana, Teman-teman! Kita harus menahan iblis itu sampai bantuan dari yang mulia sampai!"

Tiba-tiba segerombolan petualang datang dan mengamankan penduduk yang terluka dan menjauhkan para penduduk dari lokasi Neflem.

Seorang petualang tingkat A memimpin petualang lain dibawah arahannya.

"Tunggu.."

Neflem "Scythe.."

Neflem memanipulasi obsidian dan membuat senjata sabit yang berenergi sihir kegelapan.

Beberapa petualang tiba-tiba menyerang langsung dan diikuti oleh petualang lain secara bersamaan dan tanpa perintah dari petualang tingkat A.

Petualang 1

"Berhenti! Jangan menyerangnya langsung!!!"

Para petualang tak menghiraukannya dan tetap menyerang Neflem tersebut

Neflem "Jangan sombong.. Scythe slash"

Semua serangan para petualang dapat di hindari dan di counter oleh Neflem tersebut, satu persatu dari mereka mulai tumbang, terluka dan mati.

Petualang 2 "Enchant Physical Ability 2.. Attack Boost.."

Petualang 3 "Kurasa ini akan sulit.. makhluk itu bukan iblis biasa.."

Petualang 1

"Aku punya rencana.."

"Gawat.. Orphim, Masuk ke dual sword"

Petualang 2 "Shield Barrier!!"

Petualang 1

"Wind wall!"

Seorang petualang menggunakan sihir penghalang yang bisa mengunci Neflem di dalam dan membuatnya tak bisa bergerak, dan pemimpin mereka membuat dinding angin yang berbentuk bulat melingkari Neflem dengan ukuran yang lumayan besar.

Petualang 1

"Sekarang!!"

Petualang 3 "Explosive Arrow Rain!!!"

Petualang 2 "Exchange wind!! Shield Up!!"

Arrow yang hendak jatuh di atas Neflem yang masih memiliki Shield barrier kini shield tersebut bertukar tempat dengan penghalang angin yang di buat oleh pemimpin mereka dan menukarnya dengan ukuran yang sama.

Petualang 2 "Electric Storm!!"

Petualang 1

"Fire Storm!!"

Setelah anak panah nya meledak satu demi satu, Mereka langsung menggunakan serangan kombinasi dengan sihir tingkat tinggi yang mungkin bisa menghancurkan sihir pelindung jika saja sihir tersebut tidak diperkuat.

Viola "Keren..."

Orphim "Masih belum.. Neflem itu masih...."

Neflem tersebut terkena efek lumpuh akibat serangan listrik yang sangat lama tetapi itu tidak membuatnya sekarat.

Petualang 2 "Sekarang L! Serang makhluk itu!!"

Petualang 1 "Spear Burst!!"

Ia melesat dengan cepat ke arah Neflem dengan posisi tombak akan menusuk Neflem secara langsung, tetapi serangan itu di tepis oleh Neflem menggunakan lengan kirinya yang bertekstur obsidian keras.

Petualang 1 "Apa!? Cih.. flick! Electro Spear Slash!

"Hoo.. cara bertarung yang bagus"

Setelah gagal dengan serangannya, ia kemudian ber-teleportasi jarak dekat ke belakang Neflem dan melakukan serangan lagi.

Neflem "Cukup... Obsidian Thrust"

Petualang 1 "...!? Apa!?"

Neflem memanjangkan obsidian nya ke petualang 2 dan 3 dengan cepat sambil melindungi bagian belakangnya dengan obsidian yang dibentuk seperti shield.

Petualang 2 "Physical Shield!!"

Mereka hampir saja mati tertusuk obsidian, telat sedikit saja mengaktifkan sihir pelindung mereka bisa tertusuk.

Saat tombak milik petualang 1 berbenturan dengan shield dari Neflem, petualang 3 merasakan akan ada serangan balik dari Neflem yang akan mengenai petualang 1

Petualang 3 "Bahaya.. L pergi dari sana cepat!!"

Dan benar saja, obsidian membentuk duri yang menusuk ke arah petualang 1.

"Dia tidak akan sempat.. Viola!!"

Viola "Shield Barrier!!"

Sihir itu langsung di pakai oleh Viola pertama kali dan tanpa belajar sama sekali, petualang itu pun selamat dari tusukan duri obsidian dari Neflem.

Aku pun langsung melemparkan batu teleportasi lagi ke arah Neflem sambil memperkuat fisik dengan sihir.

"Voltage Assault!!"

Setelah melakukan teleportasi, aku langsung cast skill dengan menggunakan bilah pedang Orphim yang sangat keras melebihi obsidian yang dimanipulasi Neflem tersebut.

Neflem "Jadi ini salah satu pion yang kau maksud.."

Obsidian yang melindungi Neflem pun hancur berkali-kali saat digunakan untuk menahan serangan ku.

Neflem "Blow up..."

Elemen angin di ledakkan langsung oleh Neflem untuk me-mental kan semua yang ada di dekatnya kecuali sihir pelindung milik Viola, merasa sihirnya tak bertahan lama, Viola memindahkan shield barrier nya ke tempat yang aman dengan cepat.

Viola "Uhh.. sihir angin macam apa itu.."

Neflem "Kau harus ku musnahkan"

Neflem membentuk ulang sabit obsidian nya dan langsung melesat ke arahku dengan kecepatan tinggi.

"Teleport!!"

Tebasan sabit nya hendak mengenai kepalaku, tapi sebelum itu aku langsung teleportasi ke belakang Neflem untuk serangan balik dan berhasil melukai nya di bagian punggung dengan tebasan yang diperkuat elemen listrik.

Neflem "Earghhh..."

Petualang 2 "Apa apaan dia itu.."

Petualang 3 "Kurasa kekuatannya mengimbangi makhluk itu"

Neflem "Obsidian staff, Fire bolt!""

"Apa!? Shie.."

Neflem "Terlambat.."

Tak sempat menghindar, aku harus menerima serangan bola api yang berukuran cukup besar mengarah padaku dengan cepat.

Viola "Itsuki!!!!"

sadar bahwa aku masih bertahan, Neflem langsung meloncat ke arahku dan melancarkan tebasan sabit berkali-kali.

Mungkin aku sudah hangus kalau tak memakai jubah yang dilapisi anti sihir ini, walau minim pertahanan serangan fisik, sebisa mungkin aku meminimalisir nya dengan menghindar atau menangkis.

Kami pun beradu serangan jarak dekat sambil beradu kecepatan sampai aku berhasil menemukan celah sempurna untuk serangan fatal.

"Ini dia.. wind punch!"

"Viola! Kurung dia sekarang!!"

Aku memukul Neflem hingga terpental ke atas dan menyuruh Viola untuk membuat shield barrier agar ia tak bisa kemana-mana.

Viola "Sihir ku tak bertahan lama cepat lakukan sesuatu!"

"Water storm!!"

Ini ide gila tapi akan ku lakukan, dengan banyaknya air yang di tampung shield barrier, tekanannya akan semakin kuat.

"Masih belum... Water storm!!"

Tubuh Neflem itu perlahan hancur karena tekanan tinggi sampai mata bersinarnya sudah tak terlihat lagi.

"Huuh... hilangkan pelindungmu Viola"

Viola "Yang benar saja! kau tidak liat berapa liter air yang kau buat di sana!? air itu warnanya gelap loh!"

Kurasa tak ada cara lain selain membawanya ke tepi danau atau sungai.

"Baiklah.. kita bawa ke sungai saja, Shiel.."

Petualang 2 "Shield barrier 2!"

Petualang 3 "Biar kami yang membawanya, kurasa kalian bukan berasal dari sini"

"Tunggu.. tapi."

Petualang 3 "Kami harus membawanya ke pimpinan militer! yang mulia ratu harus tau tentang ini.."

Viola "Kalau begitu kami ikut.. tujuan kami juga menemui yang mulia ratu"

Tiba-tiba sekelompok prajurit level tinggi datang kesini dan melihat pertarungan sudah selesai (Mereka terlambat)

Petualang 1 "Tunggu.. setidaknya beritahu nama kalian, Oh ya, aku sangat berhutang budi padamu nona.. terimakasih!"

Setelah itu, kami pun pergi ke danau untuk mengeluarkan air yang ada di shield barrier dan membawa jasad Neflem ke pimpinan militer untuk di selidiki kenapa Neflem bisa ada di tengah kota.

•~•~•~•~•~•Destined For Disaster•~•~•~•~•~•

Luis "Begitukah... Wyle, kurasa kau harus menemui anak itu"

Raja "Jangan terburu-buru, Ia masih dalam misinya di kerajaan Northern Erlon"

Wyle "Aku tidak yakin dengan mimpi yang ku dapat malam itu, tapi itu terlihat sangat jelas, kak.. apa yang harus ku lakukan.."

Dalam satu ruangan tertutup, yang mulia raja, Luis dan Wyle sedang membicarakan hal penting mengenai penglihatan yang Wyle lihat dari mimpinya.

Luis "Mau bagaimana pun juga, kita tidak bisa menyepelekan penerawangan mu ke masa depan, mengingat dulu kau juga pernah melakukannya"

Raja "Luis, harusnya Elgrid bisa kembali dengan selamat besok, tapi untuk jaga-jaga ku minta kau untuk menjemput nya di tengah jalan"

Luis "Baik yang mulia.. saya akan membawa beberapa petualang tingkat VI untuk menjemputnya"

Misi memulangkan para elf memang sangat berbahaya, Elgrid dan rombongannya bisa saja di serang Elf Knight lebih dulu dengan alasan mereka mengurung/memperbudak elf yang mereka bawa tanpa tahu alasannya.

Tetapi hal itu masih bisa ditahan oleh prajurit level tinggi dan para petualang tingkat IX yang ikut serta dalam misi tersebut.

Namun ada satu hal lagi yang berbahaya dalam perjalanan pulang dari kerajaan Elf, Electro Demon bisa muncul kapan saja di jalan yang Elgrid lewati, pasalnya laporan makhluk itu terakhir dilihat tak jauh dari jalan tersebut.

.

Kembali ke posisi Itsuki, kini Viola dan Itsuki sudah sampai di hadapan ratu, ditengah pertemuannya penasehat memberikan kabar terbaru dari pimpinan militer tentang Neflem yang muncul di tengah kota dan menghancurkan beberapa bangunan di sana.

Dan mereka juga mengatakan kalau Neflem itu sudah dibereskan oleh dua orang petualang asing yang memakai jubah hitam, dua perempuan dan satu laki-laki, dengan salah satu perempuan yang sepertinya sedang pingsan.

Ratu menyadari kalau petualang itu saat ini sedang berada dihadapannya.

Ratu "Begitukah..."

Penasehat "Yah.. bisa dibilang mereka.."

Ratu "Baiklah, Kalian berdua, angkat kepala kalian"

Viola "Baik.."

"Baik"

Aku dan Viola menghadapkan pandangan langsung ke yang mulia ratu sambil berlutut hormat.

Ratu "Perkenalkan diri kalian"

"Perkenalkan nama saya Itsuki, Utusan yang mulia raja dari kerajaan Glasstencial, saya salah satu anggota pasukan pembasmi iblis"

Viola "Perkenalkan nama saya Viola Von Miller, seperti yang anda dengar yang mulia, saya putri dari ayahanda"

Ratu "Wah wah.. sungguh tak terduga, padahal dia tak menyebutkan hal ini dalam surat"

Ada alasan tertentu kenapa Viola tak disebutkan dalam surat.

Ratu "Lalu gadis yang kau gendong?"

"Ah.. Namanya Airi Methaven, Ia senior ku di pasukan pembasmi iblis, dan.. yah kami sempat di serang tawon merah dalam perjalanan ke sini lalu senior ku terkena sengatannya"

Ratu "Begitukah.. Baiklah, pasti kalian kesulitan untuk sampai ke sini, Hana.."

... "Iya yang mulia?"

Ratu "Antar tamu kita ke kamar khusus, mereka perlu istirahat.."

Kami di antar oleh pelayan pribadi Ratu ke kamar yang sudah di sediakan, tapi sebelum itu aku meminta agar Airi di rawat disini, mengingat aku akan sibuk dalam sebulan ke depan.

•~•~•~•~•~•~•Destined For Disaster•~•~•~•~•~•~•

Esok harinya, Aku dan Viola diminta untuk menjadi guru sementara di satu akademi kerajaan yang bisa dibilang murid-muridnya susah mengerti apa yang di ajarkan gurunya.

Ratu memberikan tugas ini hanya ingin melihat keterampilan ku dan Viola dalam mengajar.

Kalau aku tidak masalah sih tapi Viola..

Aku tak bisa mengandalkan Viola dalam pembelajaran membahas materi sihir, ilmu senjata jarak dekat/jauh tapi.. Viola bisa menyampaikan apa yang ia baca dalam buku sejarah dengan jelas pada semua murid, dan itu membuatku sedikit lebih tenang.

Selama seminggu ke depan.. kuharap tak ada kendala.

"Baiklah semuanya namaku Itsuki, Selama seminggu ke depan aku akan jadi guru kalian, dan kulihat umur kalian tidak beda jauh denganku.. kan?"

Untuk pelajaran ilmu bela diri, senjata jarak dekat/jauh dan sihir diserahkan padaku, lalu untuk sejarah dan teori ku serahkan pada Viola.

"Pertama.. sampai mana kalian belajar di akademi ini?"

... "Permisi guru, Kami sudah mempelajari sihir tingkat menengah tapi.. kami masih belum faham karena belum praktek sama sekali"

Satu murid laki-laki angkat bicara disusul dengan beberapa murid perempuan yang juga ingin langsung praktek.

"Yaa yaa baiklah Ikuti aku, kita perlu tempat praktek yang bagus untuk kalian semua"

Dan akhirnya seluruh murid antusias untuk langsung mempraktekkan apa yang mereka pelajari di kelas.

Saat aku berjalan melewati kelas yang Viola ajar, aku berniat untuk mampir tapi, saat ku melihat Viola sangat antusias mengajar sejarah di kelasnya, aku pun mengurungkan niatku.

"Area tanding kurasa cukup, Bersiaplah! satu persatu dari kalian akan maju, aku tidak akan menilai kalian dari seberapa kuat sihir yang dikeluarkan, tetapi dari semangat kalian dalam belajar dan ingin lebih kuat"

Aku mulai dari murid laki-laki yang angkat bicara saat di kelas tadi.

"Hey kau yang di sana, kemari!"

... "Baik!"

"Rock Wall!!"

Aku membuat dinding batu sejauh 6 meter sebagai target sihir yang akan dikeluarkan murid-murid ku.

"Oke, sihir elemental apa yang ingin kau tunjukkan?"

... "Hmm.. Air! ajarkan aku guru!"

"Baik pertama.. atur nafas mu, alirkan mana secara teratur ke tangan kanan dan tetap tenang.. lalu ubah mana mu menjadi sihir elemental yang kau inginkan dan ledakan!"

Dan sihirnya malah menjadi level pemula.

"Ulangi lagi, jangan sampai fokus mu teralihkan ya!"

Akhirnya setelah percobaan ketiga sebuah bola air ukuran sedang melesat ke arah tembok dan membuat kerusakan.

... "Wha!! liat guru, semuanya, aku bisa!!"

"Jangan lupa latihan rutin! baik selanjutnya.."

... "Aku guru!!"

... "Tidak aku lebih dulu!!"

... "Aku!!"

Satu persatu ku ajari mereka, dan tak sedikit yang susah diajari dan dinasehati terutama para murid laki-laki.

"Huuh.. Selesai juga, oh ya besok aku akan mengajar di kelas ilmu senjata jarak dekat, untuk kalian yang mengikuti kelas itu jangan sampai tidak hadir loh..!!"

Dan benar saja, para murid laki-laki yang juga mengikuti kelas itu langsung berteriak semangat menantikan pembelajaran ku selanjutnya.

... "A-ano.. guru, kapan anda bisa mengajar di kelas alchemy dan senjata jarak jauh?"

"Hmm.. untuk kelas senjata jarak jauh akan ku ajar setelah kelas senjata jarak dekat, tapi untuk kelas alchemy kurasa aku tak akan mengajar di sana"

... "Sayang sekali ya guru, sebenarnya kami kurang faham sama apa yang diajarkan guru alchemy di kelas"

Walaupun begitu, ilmu alchemy ku tetap masih kurang untuk mengajar di kelas alchemy.

Hari demi hari berlalu, selama aku mengajar disini aku bisa menyimpulkan kalau akademi disini kekurangan tahap praktek, yah itulah yang ku dengar dari pengakuan murid-murid yang ku ajar.

Viola juga berfikir akademi ini perlu guru yang bisa menyampaikan materi pembahasan yang lebih mahir dan tidak berbelit-belit seperti guru-guru yang dilihatnya mengajar.

Di malam hari aku pun melapor ke yang mulia ratu soal masalah akademi ini.

"Mohon maaf mengganggu waktunya yang mulia, saya ingin mengusulkan sesuatu soal pembelajaran yang murid-murid akademi terima setelah mengajar selama seminggu ini"

Ratu "Santai saja, jadi usulan seperti apa?"

"Saya mengusulkan jika lebih baik pemberian materi diseimbangkan dengan praktek langsung, mengingat saya melihat potensi besar setelah ujian praktek yang sering saya adakan"

Ratu "Lanjutkan.."

"Satu lagi, bimbingan belajar oleh guru-guru yang ada kurang efektif dan efisien, mereka lebih mengedepankan teori-teori yang dianggap rumit oleh para murid dan dijelaskan secara berbelit-belit"

Ratu "Hmm... aku mengerti, apa kau sadar kalau hampir semua guru-guru di akademi berumur lebih dari 45 tahun?"

"Dilihat dari penampilan mereka, iya yang mulia"

Ratu "Dasar.. apa yang tiga kepala akademi itu pikirkan.. Memang benar, para guru itu memberikan materi pada murid sewajarnya seorang guru tapi, cara penyampaian mereka hanya untuk orang dewasa"

Kurasa ratu mulai satu pemikiran denganku sekarang, setelah faham situasi esok harinya ratu pun mengirimkan pesan pada masing-masing kepala akademi untuk memperbanyak belajar praktek dan membuat lowongan guru baru di akademi dengan syarat memecat guru-guru yang kurang cakap/kemampuan penyampaian yang dibawah rata-rata.

•~•~•Minggu Ke 2•~•~•

Salju mulai turun dari arah utara dan cuaca mulai dingin akibat dari tiupan angin yang sangat kencang dari arah utara ke selatan

Ratu "Salju... Hana, sampaikan pesanku ke pimpinan militer. Perketat keamanan di setiap gerbang, lalu dirikan camp petualang di semua desa luar!"

Hana "Baik yang mulia!"

"Gimana yang mulia? apa perlu saya bereskan?"

Ratu "Yaa.. orang-orang itu sering merepotkan jadi, lakukan saja, jangan sampai ada yang lolos"

Aku diam-diam mengobrol dengan ratu di balkon kamarnya, yah walau walau posisi ku harus sambil bersembunyi itu tak jadi masalah.

Ada kabar komplotan bandit bernama Tristan sering berkeliaran di kota, mereka merampok orang-orang, pedagang termasuk petualang dengan cara menggunakan sihir ilusi.

"Dimengerti, tak kan ku biarkan satupun kabur.."

Malam harinya, aku mengajak Viola untuk ikut mencari informasi mengenai kelompok bandit tersebut.

Viola "Heii.. kenapa aku harus berpenampilan beginii.."

"Dengar Viola, tugasmu disini berbaur dengan para pria besar di sana, mulai obrolan dari hal formal sampai menyangkut ke Tristan, untuk awalan ungkapkan saja saat ini kau sedang takut dengan organisasi Tristan"

Viola "Tapi Itsukii.... Apa ada baju lain selain ini..?"

"Jangan khawatir, aku mengawasi kalian, lagipula aku juga harus mendengarnya langsung"

Viola "Baiklah.. kalau terjadi apa-apa kau harus tanggung jawab!!"

Setelah melihat hasilnya, aku jadi sedikit tenang karena Viola mampu berbaur dengan mereka walau terlihat sedikit dipaksakan.

Setelah mencoba trik ini ke berbagai Inn, kami pun mendapatkan cukup banyak informasi mengenai Tristan, baik yang penting ataupun tidak.

"Kerja bagus Viola, kau sudah boleh ganti pakai di penginapan"

Viola "Hmmm Hmph!! dasar pria"

Yah yah, Ini diluar ekspektasi ku.