Minggu Ke 2 Aku dan Viola fokus mengumpulkan informasi tentang Tristan sambil sesekali berkeliling kota dan mengunjungi Airi yang masih dalam keadaan koma.
Dan di Minggu ke 3 ini aku berencana untuk menangkap anggota semua anggota Tristan yang ada.
"Kau siap Orphim?"
Orphim "Selalu! Eh Itsuki, Kenapa kau tidak mengambil batu hitam dari Neflem waktu itu sih!? padahal udah lama pengen evolusi"
"Maaf yah, Aku tidak bisa mengambilnya secara langsung, lagipula kau tahu sendiri Neflem itu mati seperti apa kan?"
Orphim "Iyaaaa tapii kaan.."
"Bersabarlah.. kalau ada Neflem lagi ku usahakan mengambil batu nya sehabis dibunuh"
Orphim "Umhh baik, tu..-bukan, Itsuki.. janji ya!"
"Baik-baik, waktunya pergi!"
Orphim pun berhenti merengek, jujur aku juga ingin tau seperti apa Orphim kalau berevolusi lagi.
Sebelum aku pergi ke markas Tristan yang tersebar di seluruh kota, aku ke guild terlebih dulu untuk melihat apa ada quest untuk pencarian barang yang dicuri.
"Wah.. kukira tak ada yang seperti ini sebelumnya, baiklah ku ambil semua!"
Mading hampir kosong karena aku mengambil semua quest yang berhubungan dengan barang di curi, sisanya quest berburu dan mengumpulkan rempah.
"Okeh, Teleport!!"
Yah, dengan menyembunyikan batu teleportasi di setiap titik dekat markas aku jadi lebih leluasa menggunakan sihir teleportasi untuk mempersingkat waktu.
Tempat pertama ada di bawah tanah, tepatnya saluran pembuangan air, aku masuk melalui terowongan luar kerajaan dan menyusuri nya sampai menemukan tembok berlubang dengan ukuran cukup besar.
"Oke, ada 6 orang.."
Dua bom asap ku lemparkan kedalam untuk membatasi pandangan mereka agar aku bisa menangkap mereka dengan sihir es tanpa hambatan.
... "Apa-apaan ini!?
... "Woy jangan main-main!!"
"Sekarang... Water storm!!"
Seketika satu markas penuh dengan air yang muncul dari sihir milikku dan itu memberikan kesempatan untuk langsung membekukan air nya sampai para anggota Tristan tidak bisa bergerak.
"Ice form!!"
... "A-apa!?"
... "Sialan.. Siapa kau!!"
"Wah-wah... paman yang waktu itu ada di Inn tersembunyi kan?"
... "Kenapa.. apa kau??"
Aku melelehkan es yang tidak mengenai bandit dan memindahkan mereka semua ke sudut ruangan.
Setelah mengecek setiap ruangan yang ada, aku tau kalau barang curian mereka tidak diletakkan disini, sebelum aku memutuskan untuk pergi ke markas lain tiga stack jebakan pembeku ku pasang didekat jalan masuk dengan durasi aktif 2jam 30menit.
"Teleport!!"
Lokasi kedua berada sangat jauh dari lokasi pertama dan markasnya terletak di daerah kumuh yang sudah ditinggalkan penduduknya, tempat itu dipilih jadi markas mereka karena jarang ada prajurit yang berpatroli di sana karena sangat sepi.
"Kurasa ini markas utama, Orphim apa kau bisa menggunakan skill itu lagi?"
Orphim "Itu? ... Hmm.. Oh ya! kurasa bisa"
"Menara ini cukup besar, hampir mustahil kalau ini bukan markas utama"
Orphim "Selesai Itsuki, semuanya terdeteksi, ada banyak orang sedang berkumpul di lantai satu dan dua, lalu di lantai tiga beberapa orang sedang tidur dan sisanya sedang berhubungan intim, yang terakhir di lantai atas tiga budak sedang menyusun bahan peledak"
"Hah? bahan peledak? yang benar sajaaa.."
Aku memakai sihir penguatan fisik dan melempar batu teleportasi ke atas atap tower dan melakukan sihir teleportasi dengan cepat.
... "...!? Siapa itu!!
... "Gawat, kita ketahuan kah!?"
"Hei tenanglah aku disini hany..
... "Firebolt!!!"
Serangan salah satu budak yang mempunyai energi sihir langsung melemparkan Firebolt padaku dan dengan mudah ku tangkis dengan sihir pelindung.
"Dengar! Aku disini ingin menangkap para pencuri dibawah, apa yang akan kalian lakukan dengan bahan peledak sebanyak itu hah??"
Setelah ku berbicara seperti itu, 3 budak yang awalnya menganggap ku orang jahat kini jadi lebih tenang.
... "J-jangan mendekat!"
kulihat di leher mereka ada kalung perbudakan, aku pun mencoba mendekati mereka untuk melepaskan kalung tersebut.
"Dismantle..."
... "Kenapa.."
"Sepertinya kalian sangat menderita disini, dengar aku butuh bantuan kalian"
Aku mencoba meminta bantuan pada mereka untuk menangkap siapa saja yang keluar dari pintu lantai atas, tentunya dengan tongkat sihir yang ku perkuat.
"Hei anak kucing, ambil ini, kau tidak perlu menguras energi untuk menggunakan sihir sekarang"
... "T-tapi.. aku..."
"Tolong ya.. Kalian bisa bebas setelah aku menangkap para kriminal di bawah sana"
... "Mive.. teman kami.. tolong selamatkan teman kami!"
"Orphim.."
Orphim "Ada banyak budak di bawah tanah bangunan ini Itsuki, tapi.."
... "Mama juga.. semuanya ada di bawah.."
Mereka berbicara dengan nada yang rendah dan terlihat putus asa, kurasa hanya sedikit yang ku tahu tentang kehidupan budak di dunia ini.
"Tenanglah.. kakak pasti akan menyelamatkan mereka semua!"
Aku mengelus kepala mereka dan mencoba membuat perasaan mereka lebih tenang dari saat ini agar mereka lebih fokus menjaga area atas.
Setelah itu aku pergi ke bawah dan masuk dari pintu depan.
Orphim "Itsuki, tempat itu seperti kedai biasa bagi mereka, masuklah dengan tenang"
"Seperti biasa terimakasih Orphim!"
Saat aku menginjakkan kaki di tempat ini, aku sedikit menjadi sorotan beberapa orang karena mereka belum pernah melihatku sebelumnya.
Tak berlama-lama aku langsung menuju ke titik tengah dari ruangan ini tanpa ada yang curiga dan mulai menggunakan sihir.
"Hey apa kau bisa perkuat serangan lightning ku Orphim?"
Orphim "Tentu!!, mau membunuh mereka semua?"
"Baik kurasa sebaiknya tidak.."
Aku merentangkan kedua tangan ku dan melebarkan sedikit kaki ku untuk memulai ancang-ancang sihir besar.
"Energy Shield.. Water Splash!!"
... "Oy apa-apaan ini!?
... "Mau di bacok lu ya!!"
... "Sial! hajar dia!!"
Air dari sihir ku sudah dicampur dengan Ion, jadi aku hanya perlu sihir sengatan listrik tingkat menengah untuk melumpuhkan mereka.
"Electro Wave!!"
3 Detik cukup, dengan ini aku bisa langsung mengumpulkan dan mengikat mereka di satu pilar.
Aku sadar efek lumpuh ini tak berlangsung sangat lama jadi ku putuskan untuk pergi ke ruang bawah tanah dan membebaskan para budak di sana.
... "Oy kalian semua! suara berisik apa itu ta.."
"Electro shock.."
Mungkin aku harus cepat.
Setelah membebaskan dan memberi health potion ke para budak, aku meminta mereka untuk berjaga di lantai satu dengan bekal senjata milik para anggota Tristan.
Lanjut ke lantai ke dua, satu persatu anggota Tristan ku lumpuhkan dengan air dan listrik, sesampainya di lantai tiga ada yang diam-diam melihatku melumpuhkan seorang pria dan orang itu langsung berlari kearah atap untuk melarikan diri, berhubung jalan menuju ke lantai bawah sudah jelas terlihat di blokir es padat olehku.
"Sial.."
Orphim "Serahkan pada mereka Itsuki, aku yakin tidak apa-apa"
.
Pintu atap dibuka dengan kasar, dan orang itu langsung berlari ke arah tali didekat sebuah gudang.
... "Electro Shock!!"
... "Apa!? budak sialan.."
Tak hanya satu, dua orang lagi pergi ke atap untuk melarikan diri dan berhasil dihentikan dengan cara yang sama
... "Hati-hati, ada yang datang lagi"
"Ini aku, tenanglah"
... "Kakak? Syukurlah..."
"Semuanya sudah tertangkap, Terimakasih ya!!"
... "Mamaa.. apa mama baik-baik sajaa?" anak dengan ras elf ini merindukan ibunya yang di tahan di bawah tanah, begitu juga dengan anak kucing yang bersamanya (ras ajin).
"Tak apa, ayo temui mereka!"
Setelah mengikat 3 anggota Tristan yang mencoba lari, aku pun mengantarkan dua anak ini ke bawah.
... "Mamaaa...!!"
... "Riri!? Syukurlah... kamu baik-baik saja.." pertemuan ibu dan anak yang sangat mengharukan dan diakhiri dengan air mata yang keluar dari keduanya.
... "Mive!! Lyn!!"
... "Yuu!? Lyn, yuu baik-baik saja lihat!!"
... "Anak muda, terimakasih sudah menyelamatkan kami, tanpa anda mungkin kami akan bernasib lebih buruk dari ini"
"T-tolong angkat kepala kalian, aku hanya menjalankan tugasku disini"
Entah kenapa saat menerima pujian dari mereka rasanya aku sangat lega sesudah melakukan sesuatu di tempat ini.
Tugasku selesai disini, aku meminta semua ras elf dan ajin untuk tetap berjaga disini sampai para prajurit kerajaan datang.
Sesaat setelah aku keluar, anak elf bernama Riri mengucapkan rasa terimakasihnya.
... "Kakak!! Terimakasih..!!!!"
Lanjut ke tempat terakhir aku menemukan dalang dari terbentuknya Tristan, ia adalah seorang bangsawan kelas menengah yang sebelumnya ratu curigai.
Setelah melumpuhkan semua anak buahnya yang terus menghalangi, aku mengikat bangsawan itu untuk dibawa ke hadapan ratu dan memasukkan semua barang curiannya untuk kemudian diberikan ke guild.
•~•~•~•~•~•Destined For Disaster•~•~•~•~•~•
Ratu "Wah wah.. Lihat apa yang kita dapat disini, Rais Viscount.."
Tatapan menyeramkan ratu membuat semua orang di ruangan tahta ketakutan.
Ratu "Baiklah, coba lihat hukuman apa yang pantas untukmu ya, Penasehat.."
Penasehat "Baik yang mulia, seperti yang kita tahu Tuan Rais telah melakukan tindak kejahatan tingkat sedang, dan tak hanya itu Tuan Rais juga terdakwa kasus korupsi beberapa kali"
Ratu "Itsuki, bagaimana menurutmu?"
"Sa-saya yang mulia!?"
Ratu "Yaa, Apa kau bisa pertimbangkan hukuman apa yang pantas untuk bangsawan gagal sepertinya?"
Aku melihat kearah bangsawan Rais yang tertunduk dan tak bisa melakukan apa-apa, sambil memikirkan hukuman apa yang pantas untuknya.
"Bagaimana kalau.. hukuman penjara dengan waktu yang lama yang mulia?"
Ratu "B-bahaahhaahaha.. Apa yang kau katakan itu hah!? Ahahahahaa.."
Aku mulai mendapatkan perasaan tidak enak ketika ratu menertawakan hukuman yang aku ajukan untuk bangsawan viscount.
Ratu "Dengar baik-baik Itsuki.. Dia sudah banyak melakukan kejahatan, Kau pikir hukuman seringan itu bisa membuatnya kapok? Panggil Duke kemari! Suruh bawa orang ini ke ruang penyiksaan, cepat Hana!"
Hana "Ba-Baikk!! Per..misi yang mulia" Hana berjalan keluar dari ruang tahta sambil ketakutan melihat raut wajah ratu.
Ratu "Kerja bagus Itsuki, kinerja mu sangat cepat, sekarang kau boleh istirahat"
"Baik, terimakasih yang mulia saya pamit"
Setelah pergi dari ruang tahta, aku pergi ke kamar Airi untuk menjenguknya, berhubung sebentar lagi ia bisa bangun.
Sesampainya di kamar Airi, aku menuliskan sebuah surat untuknya yang berisi hal-hal yang ku lakukan dengan Viola dan situasi saat ini lalu meletakkannya di bantal sebelah kiri Airi.
"Selesai.. Saatnya pergi ke guild"
•~•~•~•~•~•Destined For Disaster•~•~•~•~•~•
Viola "Itsukii.. sampai kapan kau mau tidur hah?"
Di pagi hari, Viola mencoba membangunkan ku dari tidur.
"Dingin laah 5 menit lagi aku bangun.." Salju mulai turun dini hari tadi, cuaca dingin membuatku merasa berat untuk meninggalkan kasur dengan selimut yang tebal.
Viola "Kau sudah mengatakan itu 4 kali bukan!?, ayooo bangunn!!!"
Tok tok tok, Suara ketukan pintu membuat Viola berhenti menarik-narik selimut ku dan menjawab..
Viola "Masuk.."
Pelayan Inn "Maaf mengganggu tuan, nona, Ada surat untuk kalian"
Surat dari Hana, pelayan pribadi ratu yang memberi kabar kalau Airi sudah siuman dari tidur panjangnya, Airi meminta ku dan Viola untuk pergi menemuinya di sana.
Walau aku masih mengantuk karena pekerjaan tadi malam aku tetap bersiap untuk pergi menemui Airi di kamar nya.
Di perjalanan kami sempat mengobrol.
Viola "Hei wajahmu terlihat kurang sehat, apa kau baik-baik saja??"
"Aa ini, tidak apa-apa aku hanya kurang tidur"
"Oh ya, kulihat kau sangat menikmati jadi guru waktu itu"
Viola "Ehehe.. kau tahu? Ada beberapa pelajaran sejarah yang pernah aku dengar sesat sebelum tidur, aku menyukainya! dan caraku menyampaikan cerita sejarah hampir sama seperti yang ayahku lakukan"
"Begitukah... tak heran mereka menyukainya, aku dengar dari murid-murid yang kau ajarkan, Sangat mudah di pahami!! kata mereka"
Viola "Be-begitu.. ya, Hmh Hmh.."
Aku melihat sekilas wajah Viola sedikit memerah, tapi karena ia memalingkan wajahnya aku jadi tidak yakin.
.
Viola "Airi!!"
Dengan semangat, Viola berlari kearah Airi yang sedang duduk di kasur nya sambil membaca surat yang ku tulis.
Pelukan hangat, Airi membalasnya dengan pelukan lagi tetapi dengan gerakan yang pelan dan terlihat lemas.
"Yo! Airi"
Airi "Itsuki, Viola.. Maafkan aku, kalau saja waktu itu aku tidak panik..." Airi berbicara dengan nada yang lemas.
Viola "Tidak-tidak.. Itu bukan salahmu! Kami juga lengah saat itu! Maafkan kami Airi.."
Airi terus menyalahkan dirinya karena membuatku dan Viola harus bekerja ekstra selama ia koma.
Tetapi itu dicekal oleh Viola yang mengungkapkan Kalau ada Airi mungkin dirinya tidak bisa berkembang lebih jauh dari ini, ditambah lagi Viola mengkhawatirkan keadaan Airi dan takut ia tidak bangun lagi.
"Airi, Besok kami ada misi terakhir, apa kau ingin ikut?"
Airi "Ikut, harus ikut!"
"Baiklah, sudah diputuskan"
Viola "Tapi Itsuki, Airi masih.."
Airi "Tidak apa-apa, Aku bisa pulih besok.."
.
Tugas besok sekaligus mengakhiri tugas kami di kerajaan Northern Erlon, dan mungkin tugas ini akan sulit dikarenakan tugas ini termasuk Quest tingkat A+ di guild.