Seorang pria melangkah mendekati dua pria yang tengah bercengkrama. Semakin dekat ia melangkah semakin terdengar perbincangan keduanya.
Dalam hati ia sungguh merutuki pemikiran kedua pria itu, "ide konyol! Apa mereka gak pernah mikir, Liona bisa aja sakit hati. Mereka seolah menjadi Liona bahan taruhan!" gerutu Bagas dalam hatinya.
Sesaat setelah dia sampai diantara keduanya mulutnya pun tak tinggal diam. Mulut yang mulai gatal itu lantas berucap, "Gak guna!"
Kedua pria itu menoleh, menatap bingung dengan apa yang diucapkan Bagas.
"Maksudnya?" tanya Rio.
"Lo ngapain pake janji-janji kayak gitu! Lo berdua pada mikirin perasaan Liona gak sih?" jawab Bagas tegas.
"Ya mikir lah. Makanya kita mau saingan secara sehat," sambung Rio.
"Gak usah ngomong segala jir. Saingan mah ya saingan aja. Kalau kalian bikin janji tertulis terus Liona tahu apa yang bakalan Liona pikir? Dia dijadikan bahan taruhan?" jelas Bagas.