Jam menunjukkan pukul 10 siang, Liona yang baru saja selesai mandi dan hendak masuk ke salah satu kamar yang telah dibersihkan salah satu petugas villa mendadak tidak jadi karena ulah Lion.
"Apa lagi sih Lion!" gerutu Liona.
Lion memasang wajah datarnya, tangannya lantas menyeret paksa Liona ke area taman belakang villa yang sepi.
"Ihhh! Apaan sih! Lepasin dong!" kali ini Liona balas menghentakkan tangan Lion. Cekalan tangan Lion terasa begitu kencang sampai-sampai kulit pergelangan tangan Liona memerah kontras dengan warna kulitnya yang putih.
"Ihh sakit tahu! Kamu kok jadi kasar begini sih," imbuh Liona.
"Maaf."
Dengan raut wajah bersalahnya Lion meminta maaf pada Liona, dia tidak bermaksud untuk menyakiti Liona. Dia hanya kesal karena Liona keras kepala dan tidak mau diajak pulang.
"Kamu tuh kenapa?" tanya Liona.
"Pulang yu Lio. Aku gak mau kamu kenapa-kenapa lagi, udah cukup kamu keseleo sekarang pelipis kamu berdarah. Aku gak mau ada masalah lagi," jelas Lion.