"Kamu senang sekarang, kenapa bisa memilih rumah di area ini? Apa kamu punya teman di sekitar sini?" Lucas menangkup kedua pipi Lilyana, mencubit gemas gadis yang hanya setinggi dagunya itu.
"Jangan menyentuh bagian dari tubuhku, apalagi dengan tanganmu yang bau ular itu!" Lilyana menyentak tangan kakak tirinya itu dengan keras.
Lucas hanya bisa pasrah saat gadis yang sangat dicintainya itu memperlakukan dirinya dengan buruk. Lilyana tidak pernah mau menerima teleponnya, tidak ingin lagi bertatap muka dengannya.
Maka dari itu saat gadis itu tiba-tiba meneleponnya untuk meminta dibelikan sebuah rumah, dengan senang hati Lucas menurutinya.
Dulu saat pertama kali Lucas hadir di kehidupan Lilyana sebagai seorang kakak tiri, pria itu adalah anak tunggal dari wanita yang telah merebut ayah kandung Lilyana.
