Langit sudah terlihat sangat gelap, jam di dinding menunjukkan angka 9. Lilyana mengintip pada celah korden di kamarnya. Ia melihat Jovan yang berdiri di balkon sembari menghisap rokoknya.
"Ya ampun, kenapa bisa manusia seksi kayak gitu, sih!"
Lilyana tersenyum, ada ide brilian yang melintas di otak gadis itu. Tanpa mengganti piama tidurnya, gadis itu keluar melompati balkon lalu berlari kecil ke arah Jovan sedang berdiri saat ini.
Ekor mata Jovan melirik kedatangan mahasiswanya yang jahil itu.
"Tidur sana, sudah malam tidak baik bagi seorang gadis keluyuran. Apalagi, menemui pria beristri di tempat gelap seperti ini."
Lilyana terkekeh, tangannya menarik rokok dari mulut Jovan lalu memasukkan ke dalam mulutnya sendiri dan menghisapnya perlahan.
Jovan mengikuti ke mana arah rokonya pergi, pria itu ingin menyahutnya namun kalah cepat dengan Lilyana.
"Buang, wanita macam apa yang merokok seperti itu?" ucap Jovan tanpa menatap wajah mahasiswanya.