Jovan tersenyum miring sembari menggelengkan kepalanya pelan. Rasanya lega sekali saat ia bisa mengeluarkannya setelah sekian lama.
Ting! Lamunan Jovan buyar saat ponselnya berbunyi, menampilkan nama Lilyana di layar ponselnya yang menyala. Jovan segera melihat ke arah Lilyana yang tersenyum mengejek dengan mengapit batang nikotin di sela jarinya.
Jovan berdehem pelan lalu mengangkat panggilan di ponselnya, mata Jovan dan Lilyana saling menatap.
["Sudah selesai? Ah, maksudku pekerjaan Anda."]
Lilyana menghembuskan asap dari mulutnya sebelum melambaikan tangannya ke arah Jovan.
"Apa maksudmu?" tanya Jovan.
["Pekerjaanmu Papa, apalagi?"] Wanita itu terkekeh pelan.
["Kau bisa melanjutkannya dan datang kemari jika mau. Kunci cadangan masih Anda simpan , kan?"] lanjutnya.
Jovan beranjak lalu menutup seluruh korden di hadapannya, membuat pandangan matanya bersama Lilyana terputus begitu saja.