Hujan mulai lebat, ia masih setia duduk di kursi halte bersama beberapa orang lainnya. Perhatian Lilyana tertuju pada seorang wanita paruh baya yang sedang mendekap erat anaknya karena takut jika sang buah hati terkena cipratan air hujan.
"Nyonya, pakai jaketku untuk menutupi anakmu." Lilyana menyodorkan jaketnya dan diterima dengan senang hati oleh wanita paruh baya itu.
"Terima kasih ya, bagaimana caraku mengembalikan?"
"Tidak perlu, itu bukan jaket mahal," balas Lilyana. Wanita itu kembali duduk sembari memeluk tubuhnya sendiri.
"Dingin," cicitnya.
***
Lilyana memejamkan matanya, tubuhnya yang sedikit basah ia dekap. Wanita itu menyandarkan dirinya pada sandaran kursi halte.
Setelah hampir 20 menit ia bersandar, kesadaran Lilyana mulai menurun dan hampir saja ia jatuh karena tertidur sebelum ada tangan kekar yang menopang dirinya.
Lilyana terkejut bukan main saat dirinya hampir saja terjungkal, beberapa kali ia mengerjapkan mata agar sepenuhnya tersadar dari kantuknya.