"Harusnya aku panggil kamu Om, iya kan?" goda Lilyana.
Jovan terkekeh, pria itu memberikan usapan sayang pada rambut Lilyana. Sesekali Jovan menghirup aroma manis yang berasal dari tubuh Lilyana.
"Daripada kamu ngomong melantur, lebih baik baca buku sana. Tugasmu banyak kan?" perintah Jovan.
"Aku ngantuk ...." Lilyana menguap, memejamkan mata lalu menyamankan posisinya.
"Jangan alasan kamu, ayo aku ajari. Ini materi spesial buat kamu," bisik Jovan tepat di telinga Lilyana.
"Geli Jo ...," rengek Lilyana.
"Sayang, jangan terlalu dekat dengan Lucas dan Nando. Bisa?" tanya Jovan.
Lilyana mengernyit heran, apakah pria itu kini berubah menjadi pria posesif yang menganggap Lilyana adalah hak miliknya.
"Lucas akan aku usahakan, tapi tidak dengan Nando. Dia sahabatku." Tentu saja Lilyana merasa keberatan. Nando adalah sahabatnya, ia tidak bisa menjauh tanpa alasan begitu saja.
"Tapi dia menyukai—