Lilyana meluruhkan tubuhnya, mengikuti semua alur yang Lucas buat. Wanita itu memejamkan mata begitu Lucas merebahkannya ke ranjang.
Lilyana menyerah? Oh tentu tidak semudah itu, wanita itu mempunyai satu kemampuan alami dengan menyerang perasaan seseorang. Di saat terdesak maka ia harus melakukannya.
"Ayo lakukan apa pun yang kamu mau, setelah ini tidak akan ada lagi yang namanya Lilyana. Kamu tahu kan aku bisa melakukan apa pun? Kamu menikahi wanita lain aku hanya diam, apa aku pernah memakimu saat itu?" lirih Lilyana dengan suaranya yang sedikit serak karena terlalu sering ia gunakan untuk berteriak.
Lucas tersadar, pria itu hampir saja membuat adiknya ketakutan karena ulahnya. Bukan ini yang Lucas inginkan, dia hanya tidak mau kehilangan Lilyana, hanya itu.
Pria itu menjatuhkan tubuhnya di atas adiknya, memeluk Lilyana yang masih terdiam namun air mata terus mengalir dari sudut matanya.
