"Kamu sudah sadar? Hey, Lilyana," tanya Nando pada Lilyana yang baru saja membuka matanya.
"Sshh, berisik Nan. Tentu saja aku sadar, kamu pikir aku mati?"ketus wanita itu.
Nando mengelus dadanya, ia harus sabar menghadapi mulut tajam sahabatnya itu.
"Kenapa galak sekali sih? Aku kan tanya baik-baik."
Lilyana mendengus kesal. "Pertanyaanmu tidak bermutu, mataku terbuka tentu saja aku sadar."
Nando memijat pelipisnya pelan, sudahlah tidak ada gunanya menanggapi Lilyana saat berada dalam mode menyebalkan.
"Kamu menungguku sendirian? Apa tidak ada orang lain?" tanya Lilyana.
Nando tersenyum jahil, ini saatnya membalas Lilyana yang menyebalkan. "Tentu saja sendirian, memangnya kamu melihat ada siapa lagi di sini?"
"Nando, kamu ingin mati!" geram Lilyana.
Nando hanya meringis mendengar ancaman sahabatnya, jika tidak dalam keadaan terluka, Lilyana pasti sudah mengejarnya hingga keliling dunia.
"Sayang, perutnya masih sakit sekali?" Lucas masuk dengan nafas yang sedikit terengah.
