"Eh, ada anak buangan," ucap salah satu wanita cantik dengan rambut sedikit bergelombang.
Wanita itu berbicara menghadap ke arah Lilyana seakan perkataannya memang sengaja ia tunjukkan pada wanita dengan lesung pipi itu.
Lily melirik ke arah Moa, wanita yang selalu mengusik ketenangannya. Padahal Moa sudah pernah merasakan tamparan tangan Lilyana, namun rupanya wanita itu masih belum kapok juga.
"Pasti dia sudah pernah tidur dengan ayah tirinya, ibunya saja setengah gila, pasti mudah sekali untuk melakukan hal yang iya-iya." Tawa Moa dan tiga rekan wanitanya menggelegar seluruh isi kantin.
Melihat tawa yang begitu menyebalkan dan juga kata-kata yang keluar dari mulut sampah Moa membuat Lilyana naik pitam.
Lilyana berlari menerjang Moa dengan brutal, wanita itu menduduki perut rivalnya sembari menekan tangannya pada leher Moa.
"Mati kamu sebentar lagi! Kamu pikir tanganku ini nggak mampu buat bunuh kamu!" ucap Lilyana.