Agung mengajak Delvin juga Nikita untuk ke ruangan keluarga. Jika mereka lanjutkan berbicara di sini, sangat tidak enak untuk didengar oleh asisten rumah tangga.
Mereka semua kini duduk saling berhadapan, dan Agung sendiri menjadi penengahnya. Ia tidak habis pikir dengan istri dan anak lelakinya itu, sama sekali tidak pernah akur.
"Jadi, katakan Mi, ada apa ini?" tanya Agung pada Nikita yang masih merengut kesal.
Nikita menunjuk ke arah Delvin yang melongo saja tidak mengerti akan duduk masalahnya. "Apa kamu tahu, Pi? Kelakuan Delvi di luaran sana sangat memalukan dan bisa-bisa mencoreng nama baik keluarga kita. Mami sama sekali tidak menyukai sikapnya itu, yang tidak bisa dirubah."
"Loh, Mi? Memangnya Delvin di luaran sana buat ulah apa coba?" tanya Delvin tercengang dengan penuturan dari Nikita barusan. "Orang aku di luaran alim gini kok, gak ada buat ulah apa pun, serius deh Pi."
"Barusan kamu berbuat ulah apa?" tanya Nikita pada Delvin dengan sengit.