"Tentu saja boleh, memang kamu ingin menanyakan apa, Nak?" tanya Cantika lengkap dengan senyum yang mengembang pada wajahnya.
Ilona kembali menoleh ke arah jendela, dan saat melihat ke tempat yang sama kini tidak ada lelaki yang berdiri di sana. Ia mulai melirik ke segala arah, dan mengucek mata karena takutnya tadi salah melihat.
Cantika yang melihat Ilona dengan gerak-gerik aneh, kini mendekat dan mulai menyibak rambut yang menutupi wajah putrinya tersebut.
"Kamu kenapa, Dek?" tanya Cantika dengan suara lembutnya.
Ilona menunjuk ke satu tempat, dan mulai berbicara, "Di sana ada seorang lelaki, tapi ... kenapa sekarang dia sudah tidak ada?"
Cantika menggeleng pelan. "Mungkin kamu salah lihat, Dek. Lebih baik sekarang kita sarapan di meja makan, ya. Daripada ada di sini, kamu takutnya makin mikir yang aneh-aneh."