Seorang lelaki dengan tubuh tegap dan kekarnya, kini mulai berkata memberikan pertanyaan pada Lavanya. "Apa yang harus kami lakukan lagi, Nyonya?"
Lavanya tersenyum miring dan menghampiri lelaki itu. Ia menepuk pelan bahu dan mengedipkan salah satu matanya.
"Pertanyaan yang cukup bagus, anak pintar!" Lavanya mulai tertawa renyah. Ia begitu puas, dan mulai menempelkan mulutnya di telinga lelaki itu. "Aku belum ada perintah apa pun untuk kalian! Namun, untuk kerjaan kemarin, aku ucapkan terima kasih."
"Jadi, sekarang belum ada perintah apa pun?"
"Tidak ada! Aku beruntung sekali ternyata punya kalian, kerja bagus, selalu tepat sasaran, dan tidak lupa untuk selalu berhasil mengantarkan nyawa target untuk bertemu dengan penciptanya."
Nikita menutup mulutnya tidak percaya dengan apa yang biasa dilakukan oleh Lavanya. Selama ini ia selalu melihat sebagai gadis polos dan baik hati, tapi di sebaliknya sangat tidak menyangka jika tidak jauh dari iblis.
