Sudah berlalu tiga bulan lamanya setelah kejadian di cafe Apson, Manda, Bika dan Syaqi benar-benar tak pernah sama sekali bertemu Dandi, Lendra dan Bian. kemarin lusa Manda mengajak Bika dan Syaqi untuk makan ramen di cafe Apson dengan alasan ia ingin makan ramen, namun Syaqi tahu, sebenarnya Manda berharap bisa bertemu Dandi disana.
Namun yang didapat malah kabar kurang menyenangkan, bang Anta yang sudah akrab dengan merah memberitahu mereka, jika trio tampan itu sudah tak pernah pulang ke kota Baru lagi sudah satu bulan lamanya, karena katanya trio tampan itu pindah kuliah ke kota Jakarta, dan semejak hari itu Manda dan Bika terlihat tak bergairah menjalani hidupnya.
"Kalau sudah tiada, baru terasa...," sindir Syaqi bernyanyi sambil melirik Bika yang sedang menutup matanya sambil bersandar pada kursi kerjanya.
"Kalau kehadirannya sungguh berharga...," timpal Ressa yang duduk di samping Manda yang sedang menghitung uang dengan wajah datarnya.
"Sungguh berat aku rasa kehilangan dia..." timpal Syaqi lagi membuat Bika melirik sinis Syaqi.
Sungguh berat aku rasa hidup tanpa diaaa,..," ucap Adit yang baru saja keluar dari ruangannya.
"Lagi nyindir siapa sih?" tanya Adit dan Syaqi menjawab dengan lirikan mata mengarah pada Bika dan Manda.
"Oh, menyesal mereka dengan pilihannya?" ucap Adit polos menatap Bika dan Manda bergantian.
Ya Adit sudah tau cerita tentang Manda dan Bika vs Dandi dan Lendra, karena saat itu Bika meminta tolong Adit saat tak sengaja berpapasan dengan Lendra yang sedang membeli parfum di toko sebelah bank tempat kerja Bika, dengan sengaja Bika merangkul Adit selayaknya seperti orang berpacaran.
Bika sengaja melakukan itu agar Lendra percaya alasannya menghindarinya adalah karena ia sudah punya pasangan.
"Ya udah sih, tinggal baikan aja," ucap Adit enteng.
"Telat, mereka sudah pindah ke Jakarta," ucap Syaqi sambil membereskan barang-barangnya, .
"Hah? serius? tiga tiganya pindah ke jakarta?" tanya Adit. dan Syaqi hanya mengangguk polos membuat Adit berpikir sejenak.
"Kayanya mereka punya perasaan deh sama kalian," ucap Adit membuat Syaqi, bika dan Manda berhenti dengan aktivitasnya dan memandang Adit.
"Maksud lo gimana?' tanya Syaqi.
"Iya mereka suka sama kalian kayaknya deh," ucap Adit membuat Syaqi tertawa.
"Hahah, nggak mungkin Dit, ngaco prediksi lo," ucap Syaqi.
"Ck, kurang peka sih kalian kelamaan jomblo, gini ya, pandangan gue sebagai sesama cowok sih ini ya, dengerin baik-baik," ucap Adit melirik Ressa yang pura-pura fokus pada pekerjaannya.
"Kata lo, semejak lo bilang ke si siapa tuh brondong lo? Bian ya? dia sikapnya jadi beda kan sama lo? terus sampai nganggep nggak kenal lo?" tanya Adit pada Syaqi dan Syaqi mengangguk dengan wajah bingung.
"Terus, brondong lo berdua juga gitu kan?" ucap Adit pada Bika dan Manda.
"Nah sekarang mereka pindah bareng-bareng kan? gue rasa mereka sedang berupaya melupakan perasaan mereka sama kalian," ucap Adit.
"Soalnya gue cowok, gue juga kalau patah hati bakal melakukan hal yang sama, mencari suasana baru dan mungkin orang baru buat lupain perasaan gue ke orang yang udah nolak gue." ucap Adit membuat Ressa menatap Adit sendu.
Begitu juga dengan Bika, Manda dan Syaqi yang diam mematung dengan wajah shocknya.
***
"Putus ya sama Dandi?" tanya Vani yang tiba-tiba datang bagai setan .
Saat ini Bika, Manda dan Syaqi sedang berada di cafe Apson.
"Kata siapa? so tahu," ucap Manda kalem menatap vani.
"Ya karena aneh aja, kok Dandi tiba-tiba pindah ke Jakarta," ucap Vani dengan wajah songong.
"Ya karena lagi nyobain LDR aja," ucap Manda aneh.
"Ngarang lo?" tanya Vani mengejek.
"Setan ! pergi lah, ganggu kenikmatan gue makan ramen aja lo," kesal Bika pada Vani membuat Vani menatap sinis Bika.
"Lagian Van, Dandi mau nikahin Manda kok nanti setelah dia lulus kuliah, malah nih, bang Anta sendiri saksi pertemuan kedua keluarga mereka," ucap bang Anta membuat Vani melotot kaget, begitu juga dengan Syaqi dan Bika, Manda sendiri sedang menatap datar Vani sambil menahan ketakutannya sendiri.
""Abang bohong kan?" tanya Vani dengan wajah Shock.
"Beneran, gue jujur," ucap bang Anta membuat Vani menatap Manda kaget dengan wajah kesal sekaligus sedih.
"Jelas kan? pergi sana, jangan ganggu gue," ucap Manda datar pada Vani, membuat Vani pergi dengan marah.
Setelah kepergian Vani, Bika, Manda dan Syaqi menatap bang Anta.
"Abang pinter drama juga ya, makasih ya, Bang, udah bantuin gue nyingkirin si Vani," ucap Manda pada bang Anta.
"Kalem aja, cewek kaya dia, memang harus digituin," ucap Anta.
"Tapi gue serius kok soal lo yang bakal dinikahi Dandi," gumam Anta dalam hatinya sambil memainkan ponselnya.
Sementara itu di luar cafe, tepatnya di dalam mobil sedan hitam, Dandi sedang mengamati Manda dari akses cctv cafe yang bang Anta berikan pada Dandi.
"I miss you, Manda," ucap Dandi lirih.
"Sampai kapan kita bakal sembunyi gini, gue kuliah nggak fokus, tersiksa rindu," ucap Bian frustasi.
"Sabar tunggu satu minggu lagi, baru kita bergerak," ucap Lendra.
"Bakal jadi memang? Tiara udah oke?" tanya Bian.
"Udah kok, tunggu hari H nya aja, sambil nunggu, kalian mantapkan dulu pilihan kalian, sanggup sama resikonya?" tanya Lendra menatap Bian dan Dandi bergantian.
"Gue sih nggak akan mikir lagi, gue udah mantap," ucap Dandi.
"Ya… gue juga," ucap Bian.
"Oke, kalau gitu, kita balik sekarang," ucap Lenra mulai menjalankan mobilnya pergi.
****
Hari ini ketiga wanita cantik itu sedang melakukan aktivitas bekerja seperti biasanya, dan saat ini mereka sedang istirahat makan di sebuah rumah makan seberang kantor mereka.
"Eh, gue lupa bilang, lo inget si Tiara? teman kuliah kita," ucap Bika.
"Tiara? Tiara Agnesta?" tanya Manda.
"Hooh, dia," ucap Bika.
"Iya ingatlah, kenapa?" tanya Syaqi.
"Dia mengundang kita ke acara ulang tahunnya jumat ini," ucap Bika.
"Hah, jumat? jam berapa acaranya?" tanya Syaqi.
"malam sih, jam 7an," ucap Bika.
"Ya udah datang aja," ucap Manda.
"Masalahnya tempatnya jauh cuy, ciwidey," ucap Bika.
"Hah, jauh amat? males gue," ucap Manda.
"Ya sama, tapi gimana dia udah nyewa kamar buat kita juga, malah sampai menyewa dua vila," ucap Bika bingung.
"Terus gimana?" tanya Manda.
"Ya udah sih, datang saja sekalian refreshing juga, udah lama nggak liburan," ucap Syaqi.
"Iya juga sih, kasian juga kalau sampai nggak dateng, dia udah siapin kamar buat kita," ucap Bika.
"Ya udah, kamis kita beli kadonya dulu," ucap Manda.
"Ya udah, gue kabarin Tiaranya ya, kalau kita mau datang ke acara ulang tahunnya," ucap Bika sambil mengetik pesan pada Tiara.
Sementara itu Tiara yang sedang berada di rumahnya, tersenyum senang membaca pesan Bika yang mengatakan kalau dia dan kedua sahabatnya akan hadir diacaranya.
"Bagus," ucap Tiara tersenyum senang, kemudian Tiara mendial nomor di ponselnya.
"Halo,"
"Udah oke mereka," ucap Tiara pada si penerima telepon.
"Jangan lupa imbalan gue," ucap Tiara senang, kemudian menutup teleponnya.
"Sory ya, bukannya gue jahat, tapi imbalannya terlalu menggiurkan," ucap Tiara