Chereads / SKENARIO CINTA SI BRONDONG / Chapter 5 - 7. Berbohong.

Chapter 5 - 7. Berbohong.

"Apa mereka menghindar karena mereka sudah mempunyai pacar?" tanya Bian membuat Syaqi menatap Bian kebingungan akan menjawab apa.

"Sya," panggil Bian saat melihat Syaqi hanya terdiam.

"Eh, euh, I-iya, Manda punya pacar sekarang, mungkin itu alasan mereka jauhin kalian," ucap Syaqi terpaksa, ia takut salah jika harus bilang yang sebenarnya, Bian tersentak diam mendengar jawaban Syaqi.

"Oh, jadi yang dilihat Dandi itu pacar Manda kali ya?" ucap Bian membuat Syaqi mengangguk kecil.

"Dan mung-kin, mereka jarang dirumah makanya kalian kerumah mereka, mereka ga pernah nemuin kalian, mungkin aja memang mereka lagi nggak dirumah gitu, jadi maafin mereka ya," ucap Syaqi terpaksa semakin berbohong demi kedua sahabatnya itu.

"Tapi kok lo ga kaya mereka? apa lo masih sendiri makanya lo ga ilang kaya mereka?" tanya Bian seolah tak percaya dengan alasan yang Syaqi berikan,

"Euh, ya gue masih pdkt sama seseorang belum resmi ma-makanya gue ga terlalu gimana gitu," jelas Syaqi agak gugup

Bian diam menatap Syaqi dengan pandangan sulit diartikan Syaqi, namun Syaqi bisa melihat ada amarah dimata Bian, Bia mengangguk paham sekaligus bingung, apa dia harus bercerita pada Lendra dan Dandi atau diam membiarkan mereka tahu dengan sendirinya, mungkin nanti sajalah, keadaan hati dirinya pun sedang tak baik-baik saja

"Ya udah, gue kesini cuman mau klarifikasi itu aja, gue ga mau jadi masalah soalnya berkepanjangannya," ucap Bian pada Syaqi dengan wajah sedikit datar dan seolah memaksakan senyumnya.

"Gue balik," ucap Bian pamit pada Syaqi dan Syaqi yang masih canggung hanya bisa mengangguk saja.

Kemudian Syaqi berdiri dari duduk nya mengantar Bian keluar sampai ke motornya, Bian langsung memakai helm full facenya dan langsung menstater motornya, sebelum melajukan motornya Bian menatap Syaqi dengan pandangan tajamnya, kemudian menjalankan motornya keluar gerbang rumah Syaqi, bisa Syaqi dnegar Bian mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, seketika Syaqi memegang dadanya karena shock.

"Astaga," bisik Syaqi, kemudian berjalan masuk lagi kedalam rumahnya.

Sepulangnya Bian, Syaqi merebahkan badannya di sofa yang tadi ia dudukan, wajahnya menampakan kebingungan yang membuatnya pusing dan serba salah,

"Astaga dia tahu gue bohong ga ya?" ucap Syaqi khawatir dan rasa shocknya masih ia rasakan karena melihat Bian seperti sedang marah saat pulang tadi.

"Lagian si Manda sama si Bika bego banget sih ngehindar sampi selebay itu, buat apa coba?" kesal Syaqi pada kedua sahabatnya itu.

"Kan jadi gue yang kena kalau gini," ucap Syaqi sambil menendang-nendangkan kakinya di sofa yang ia tiduri.

"Arrghh, bodo amat ah," ucap Syaqi frustasi sambil mengacak-ngacak rambut panjangnya, kemudian berjalan menuju kamarnya.

Syaqi merebahkan tubuhnya di ranjangnya, pandangannya lurus menatap langit-langit kamarnya.

"Dia marah tadi ya?" gumamnya masih bertanya-tanya .

"Tapi Bian marahnya kenapa? karena apa" tanya nya pada dirinya sendiri.

"Apa tadi ada penjelasan gue yang nyinggung dia," ucap Syaqi sambil mengingat-ngingat kembali ucapannya tadi.

"Ah kenapa juga gue harus pikirin," ucap Syaqi berusaha cuek.

Syaqi mengambil ponselnya dan bermain game, berusaha mengalihkan ke khawatirannya ada sikap Bian, entah kenapa melihat sikap Bian begitu Syaqi merasa takut.

Tak terasa jam menunjukan pukul 11 malam, mata Syaqi mulai mengantuk dan memutuskan mengakhiri gamenya, dan merebahkan badannya sambil membuka aplikasi whatsApp di ponselnya, Syaqi menyerengit melihat Status Bian yang bertuliskan, 'Perjuangan yang sia-sia dan di sia-siakan lagi,

"Dia lagi patah hati?" gumam Syaqi. lalu Syaqi melihat status kedua di whatsApp Bian, yang menampilkan gambar hoddie yang hitam yang pernah Syaqi pakai saat pertemuan kedua mereka di D'deuland saat itu. dan ada tulisan disana 'Hanya jejaknya yang dimiliki bukan si pemilik jejak'

Syaqi yang ngantuk jadi kembali tak ngantuk karena gambar kedua status Bian, Syaqi merasa ada yang aneh dengan Bian, Syaqi diam berpikir ,mendudukan tubuhnya dan bersandar pada kepala ranjang.

"Ga mungkin kan orang yang dia maksud itu gue?" gumam Syaqi dengan wajah shocknya

***

Manda dan Bika menatap Syaqi aneh, pasalnya sejak pagi Syaqi datang ke kantor, ia berbeda dari biasanya, biasanya dia menyapa semuanya dengan sapaan, namun pagi ini tadi Syaqi terkesan dingin dan mendiamkan BIka dan Manda, ditanya pun Syaqi hanya menjawab seperlunya saja.

"Dia kenapa sih?" ucap Bika heran sambil terus menatap Syaqi yang memilih menghabiskan waktu istirahat makan siang hanya dimejanya dari pada mengikuti Bika dan Manda.

"Mana gue tau? nanti aja pulang kerja kita tanya dia," ucap Manda.

Sementara di versi Syaqi, dia hanya sedang malas banyak bicara, dia merasa kesal pada Bika dan Manda, karena mereka yang menghindar dari Lendra dan Dandi, Syaqi yang harus menanggung menjelaskan pada Bian

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 4 sore, Syaqi hendak bersiap pulang dan membereskan barang-barangnya, sementara Bika dan Manda sedang diam menunggu Syaqi yang masih cuek kepada keduanya, Syaqi melirik mereka datar, kemudian berdiri berjalan melewati mereka.

"Gue duluan," ucap Syaqi sambil membuka pintu keluar membuat Bika dan Manda terhenyak kaget dengan sikap Syaqi.

"Tu anak bener-bener ya," kesal Bika langsung menyusul Syaqi dan menarik tangan Syaqi agar berhenti melangkah.

"Bentar dulu, jangan dulu balik," ucap Bika gemas sambil menarik tangan Syaqi.

"Apaan sih lo?" kesal Syaqi sambil menghempaskan tangan Bika yang mencekalnya.

"Lo kenapa sih Sya? tiba-tiba giniin kita?" tanya Bika.

"Iya, kalau ada masalah atau kita ada salah sama lo bilang aja, jangan ngehindarin kita sampai acuhin kita," ucap Manda membuat Syaqi melirik sinis Manda dan tertawa.

"Hahah, gimana? enak di cuekin tanpa kalian tau alasan gue kenapa gini?" tanya Syaqi sinis pada keduanya membuat mereka semkain heran.

"Itu yang dirasain Dandi dan Lendra, " ucap Syaqi membuat Manda tertegun.

"Lo berdua ngehindarin mereka tanpa alasan, sampai buat mereka nyamperin kalian karena mereka merasa nggak enak dan bersalah, dan mau minta maaf lagi, tapi kalian hindarin mereka kan? cara kalian kekanak-kanakan tau nggak? " ucap Syaqi kesal pada kedua sahabatnya.

"Tapi kan lo tahu Sya kita kenapa kaya gitu?" bela Bika

"Gue tahu, tapi mereka ga tau," Kesal Syaqi semakin memuncak.

"Apalagi lo Man, sampai berakting sampai nyuruh sepupu lo jemput lo, alay tau ga?" ucap Syaqi pada Manda membuat Manda menunduk.

"Tapi kalian tenang saja, mereka udah ga akan ganggu kalian kok, karena semalam Bian datang kerumah gue, dan gue bilang kalian udah punya pacar dan berkomitmen untuk menghindar demi menjaga hati pasangan kalian," ucap Syaqi membuat Manda dan Bika kaget.

"Puas?" tanya Syaqi dengan wajah datarnya.

"Maafin kita Sya kalau kita buat lo susah karena ulah kita, tapi kan lo tahu Sya kita ngehindar demi keamanan hati kita berdua," ucap Bika lirih pada Syaqi yang sedang membuang muka.

"Ya, silahkan lanjutkan akting kalian, jangan ganggu gue dulu, gue masih kesel, besok gue better kok, bye," ucap Syaqi berjalan meninggalkan Manda dan Bika yang menatap Syaqi sendu.

"Gimana Man?" ucap Bika kahwatir melihat Syaqi yang masuk kedalam taxi yang ia pesan untuk mengantarnya pulang.

"Ya udah, besok kita bahas lagi, Syaqi masih kesal banget sama kita kalau sekarang," ucap Manda yang pikirannya pun sebenarnya sedang tak tenang.

***