Chereads / SKENARIO CINTA SI BRONDONG / Chapter 4 - 6. Menjadi salah tingkah dan serba salah.

Chapter 4 - 6. Menjadi salah tingkah dan serba salah.

Sayqi menatap jengah Manda dan Bika yang sedang melamun menatap keluar jendela, saat ini mereka sedang berada di sebuah Cafe yang tak jauh dari tempat kerja mereka, pasalnya sejak tadi mereka melamun tak menanggapi obrolan Syaqi, kebetulan mereka baru saja pulang kerja,

3 minggu berlalu setelah kejadian di D'Deuland punclut, saat itu setelah kepergian ketiga gadis songong tersebut, Dandi dan Lendra meminta maaf pada Bika dan Manda, dengan sekuat yang mereka bisa, Bika dan Manda berusaha biasa saja seolah tak terpengaruh apa-apa dengan kejadian tersebut, namun faktanya setelah kejadian tersebut Bika dan Manda menjadi canggung jika bertemu Lendra dan Dandi, apalagi Manda yang setiap hari harus melewati rumah Dandi jika mau keluar dan kedalam komplek perumahannya karena mereka satu komplek.

"Man ayo balik," ajak Galih sepupu jauh Manda yang baru saja datang menghampiri meja Manda, membuat Syaqi menyerngit bingung.

"Galih, ngapain lo disini ?" tanya Syaqi pada Galih.

"Ck, si Manda nyuruh gue jemput dia makanya gue kesini," membuat Syaqi menatap Manda bingung.

"Udahlah, gue balik duluan, sorry ya ga bareng," ucap Manda berdiri membuat Syaqi melongo menatap kepergian Manda dan Galih, lalu Syaqi menatap Bika yang meliriknya.

"Kenapa sih Manda ? tumben dia nyuruh Galih jemput, kenapa ga bareng kita kaya biasanya ?" tanya Syaqi membuat Bika menghela nafasnya dan menjawab.

"Sengaja Manda sama Galih, supaya Dandi nggak gangguin dia mulu," ucap Bika membuat Syaqi menyerngit.

"Kenapa kalau Dandi ganggu memang?" bukan ganggu kali ya, kan kita memang temenan, lah mungkin Dandi ga enak hati sama Manda, lagian udah minta maaf kan mereka kok kalian masih saja menghindar, kenapa sih ?" Heran Syaqi pada Bika.

"Lo ga ngalamin sih, jadinya ga ngerti," ucap Bika menatap Syaqi kesal.

"Iya tau gue, tapi kalian berlebihan kalau sampai ngejauh gini, toh mereka sudah minta maaf kan," ucap Syaqi.

"Iya memang mereka sudah minta maaf, tapi masalahnya kita cewek Syaqi, gimana kalau lama-lama malah ada rasa sama mereka? kita lagi yang pasti sakit hati kan? dan gue sama Manda belum siap ketemu lagi sama yang namanya sakit hati," curhat Bika risau, membuat Syaqi terdiam berfikir, kemudian menatap Bika intens.

"Apa?" tanya Bika pada Syaqi.

" Lo, suka sama Lendra ?" tanya Syaqi sontak membuat Bika tersentak diam lama membuat Syaqi mengambil kesimpulan sendiri.

"Baper doang kali," ucap Syaqi pada Bika, membuat Bika menatap Syaqi.

"Mungkin," jawab Bika ragu.

"Balik ah," ucap Bika sambil berdiri membuat Syaqi pun ikut berdiri namun matanya tak berhenti memperhatikan Bika.

****

Menghindarinya Manda dan Bika sangat dirasakan oleh Lendra dan Dandi, mereka berusaha memperbaiki hubungan mereka dengan Bika dan Manda namun respon Bika dan Manda selalu seperti menolak secara halus pada Lendra dan Dandi contoh 2 hari lalu Lendra dan Dandi dan Bian mengajak mereka bermain basket bersama, namun mereka menolak dengan alasan malas olahraga.

"Gimana dong ? masa nyerah gitu aja ?" tanya Bian frustasi karena 3 minggu tak melihat wajah cantik Syaqi.

Dandi hanya memejamkan matanya pusing karena dia juga sudah berusaha untuk mendekatkan diri lagi pada Manda namun sulit dan selalu ditolak secara halus oleh Manda.

"Sabar dulu Bi, sabar," ucap Lendra santai membuat Bian mendengus kesal.

"Sabar sampai kapan? sampai mereka lupain kita?" ucap Bian.

Dandi membuka matanya dan menatap Bian yang sedang uring-uringan lalu tertawa kecil, dia berjalan menuju balkon kamarnya lalu memandang pemandangan sekitar komplek rumahnya, matanya memicing kala melihat Manda yang dibonceng oleh seorang lelaki di sebuah motor sport dengan posisi yang bisa dikatakan mesra, Manda memeluk lelaki tersebut, seketika Dandi dibuat resah oleh pemandangan itu.

"Sialan," umpatnya kesal.

Dandi masuk kedalam kamarnya lagi, menutup pintu balkon dengan kasar membuat Bian dan Salendra kaget dibuatnya.

"Apa-apaan sih, itu pintu kaca woy," tegur Bian pada Dandi .

"Kenapa lo?" tanya Lendra yang aneh melihat Dandi yang tiba-tiba bete.

"Kayanya mereka punya cowok sekarang, makanya mereka menghindar dari kita," ucap Dandi tiba-tiba membuat Bian dan Lendra menyerngit bingung dengan perkataan Dandi.

"Kenapa lo ada pikiran kesitu?" tanya Bian.

"Barusan gue lihat, Manda dibonceng cowok, mana mesra lagi," Kesal Dandi sambil membanting tubuhnya ke atas ranjangnya.

"Serius lo? salah lihat kali," ucap Bian dan Lendra hanya menyimak.

"Ga salah, gue tau seragam kerjanya dan itu emang Manda," ucap Dandi lesu.

"Anj*ng sia-sia pdkt selama ini," Umpat Bian. Sementara Lendra diam berfikir dengan wajah dinginnya

"Selidiki dulu, siapa tahu itu bukan pacarnya," ucap Lendra santai .

"Kalau itu benar pacarnya gimana?" tanya Dandi menatap Lendra yang sedang duduk di sampingnya.

"Rebut lah," ucap Lendra tersenyum devil menatap Bian dan Dandi bergantian.

"Yakin bisa?" tanya Bian ragu.

"Ga bisa, paksa bisa aja," ucap Lendra santai membuat Dandi dan Bian menggelengkan kepala mereka.

***

Syaqi sedang menikmati makan malamnya seorang diri, karena memang dia tinggal sendirian hanya bersama dua asisten rumah tangganya dan 1 satpam, sementara ayah Syaqi adalah seorang abdi negara yang sedang bertugas di palembang sulawesi selatan dan pasti sang ibunda pun selalu ikut mendampingi ayah Syaqi, Syaqi mempunyai satu kakak lelaki yang merupakan seorang dokter di Mount Elizabeth Novena Hospital Singapore, dan Syaqi sendiri memilih tetap tinggal di kota Bandung.

Selesai makan, Syaqi memutuskan untuk kembali ke kamarnya untuk merebahkan badannya sambil menonton tv, namu suara ketukan pintu membuat Syaqi yang hendak berbaring, berdiri kembali untuk membukakan pintu.

"Maaf Non, bibi ganggu," ucap bi Mira sopan

"Ga apa-apa, ada apa?" tanya Syaqi.

"Anu Non, di bawah ada teman Non Syaqi," Ucap bi Mira

"Siapa Bi? Manda? atau Bika?" tanya Syaqi heran, pasalnya biasanya kalau Manda dan Bika selalu suka langsung menghampirinya ke kamarnya.

"Bukan Non, tapi Lelaki, namanya den Bian," ucap bi Mira membuat Syaqi kaget.

"Bian? ngapain dia kesini?" gumam Syaqi masih kaget.

"Ya udah Bi, saya kebawah samperin dulu dia, bikinin minuman yah," ucap Syaqi.

"Baik Non," jawab bi Mira kemudian berlalu turun kebawah menuju dapur, sementara Syaqi masih bertanya-tanya kenapa Bian malam-malam kesini.

Lalu Syaqi memutuskan untuk menemui Bian yang sudah menunggunya di ruang tamu, Syaqi berjalan menghampiri Bian yang sedang duduk terdiam menundukan kepalanya.

"Hai Bian." sapa Syaqi membuat Bian langsung menoleh pada Syaqi yang sedang berjalan mendekat, Bian terpana sejenak .

"Wajah yang gue kangenin selama 23 hari ini, suara yang gue kangenin di kuping gue, ya tuhan," gumam Bian dalam hatinya.

"Hay, Sorry ya gue ganggu malem-malem gini, niatnya sih gue kesini besok tapi gue pengen sekarang aja," ucap Bian tak enak.

"Ga apa-apa baru jam setengah delapan kok, lo dari mana? atau mau pergi?" tanya Syaqi sambil memperhatikan Bian yang memakai setelan rapi beserta tas ranselnya.

"Oh, nggak, gue baru balik kuliah," ucap Bian membuat Syaqi mengangguk paham.

"Ada apa Bi?" tanya Syaqi .

"Oh, iya, kedatangan gue kesini, karena pengen bahas tentang kita, euh, maksudnya gini, gue masih kepikiran sama kejadian di punclut 3 minggu lalu itu," ucap Bian hati-hati sambil melihat reaksi Syaqi, Syaqi sendiri mematung sejenak karena bingung.

"Hmm, gue mau minta maaf secara langsung, khususnya buat gue ke lo dulu gitu, duh gimana ya, gue bingung kata-katanya," ucap Bian nervous membuat Syaqi tertawa kecil.

"Santai Bian, diminum dulu minumannya," ucap Syaqi menatap Bian geli, Bian pun salah tingkah dan langsung meminum minuman yang sudah disuguhkan, setelah Bian selesai meminumnya Syaqi mulai membuka pembicaraan lagi.

"Kalau gue sih, ga masalah, dan ga ada masalah sama perkara kejadian di punclut, malah gue emang harus bantu lo, karena lo juga bantu gue perkara si Selena waktu di Apson, jadi sama sekali ga ada masalah kalau untuk gue ke lo, gitu," jelas Syaqi pada Bian membuat Bian menghela nafasnya lega.

"Ya syukur deh kalau gitu, gue takutnya lo ga nyaman sama perlakuan gue waktu itu," ucap Bian.

"Nggak kok, santai aja, tapi mungkin yang jadi pikiran lo, kita terkesan menghindar dari lo, Dandi dan Salendra? bener ? itu kan yang mau lo tanya?" ucap Syaqi menebak maksud utama Bian.

"I-Iya sih," jawab Bian ragu membuat Syaqi mengangguk mengerti.

"Kalau dari gue sih, gue masih respon chat lo kan? karena jujur gue ga apa-apa nggak ada masalah sama sekali, serius, tapi?" ucap Syaqi menimang-nimang yang hendak akan ia katakan membuat Bian menunggu gelisah.

"Kalau Manda dan Bika mungkin iya, mungkin ya, mungkin memang ada masalah gitu, ya lo tahu sendiri lah ya kalau soal mereka, gue yakin lo juga bisa nebak kenapa mereka, dan yang ada dipikiran kalian itu gue benerin, gue iyain, karena memang Bika sama Manda menghindar karena mereka merasa canggung setelah kejadian itu, gitu loh, jadi apa ya? marah nggak, cuman canggung, biasa lah cewek gimana sih, paham lah lo juga," ucap Syaqi pada Bian. dan Bian mengangguk paham dan memaklumi itu.

"Sebenarnya Lendra dan Dandi juga mau ketemu dan meminta maaf lagi sama mereka, tapi mereka selalu nolak, pernah Dandi nyamperin Manda, tapi Manda menghindar Sya, jadi susah buat komunikasi juga karena Manda dan Bika ganti nomor ya?" tanya Bian.

"Hm, iya," jawab Syaqi singkat.

"Gimana dong Sya menurut lo, biar kita nggak gini gitu," ucap Bian membuat Syaqi bingung.

"Memang jauh dari kami,eh maksudnya jauh dari Bika dan Manda itu, mempengaruhi Lendra dan Dandi kah?" tanya Syaqi membuat Bian terkesiap.

"Ya..ya. ya iya, soalnya kita akrab berteman gitu, nah sekarang jauh karena sebuah masalah, kan ga enak kali," ucap Bian sedikit gugup membuat Syaqi mengangguk paham.

"Apa mereka menghindar karena mereka sudah mempunyai pacar?" tanya Bian membuat Syaqi menatap Bian kebingungan akan menjawab apa.