"Pagi, Nona!"
Savita melempar senyum pada staf yang menyapa.
"Oh, halo! Pagi!"
Savita terus saja berjalan sambil melayani sapaan para stafnya. Ya, terus saja begitu sampai ia bertemu sang sekretaris.
"Selamat pagi, Nona!"
"Pagi! Ee, bagaimana kantor selama kutinggal?"
"Bersyukur sekali segala sesuatunya bisa tertangani dengan baik, Nona."
"Bagus!"
Savita hendak melangkah, tapi urung karena sekrestarisnya sudah mengambil ancang-ancang untuk bicara lagi.
"Maaf, Nona. Nona tidak apa-apa? Tidak sakit?"
Savita tersenyum. Meski begitu ini tidak mampu menutupi auranya yang lemah.
"Ya. Tenang saja! Aku cukup fit untuk bekerja hari ini."
"Baiklah, Nona."
"Ya sudah. Aku ke ruanganku dulu. Kamu siapkan jadwal pertemuan dengan client selama sebulan ke depan, ya."
"Ya. Siap, Nona."
Savita berlalu. Sekrestaris memperhatikan langkahnya. Ia memastikan Savita benar-benar menjauh. Setelah itu, persis seperti dugaannya, sebuah panggilan masuk dan memaksa untuk segera direspon.