Alhasil mau tidak mau Liam harus menunggu. Ia berdiri dengan sebuah koper di sampingnya, tepat di depan rumah Alice. Ya, agak payah memang, karena tidak ada kursi dan meja di teras rumah Alice.
Untunglah Liam tidak sampai harus menunggu selama berjam-jam, karena kedatangan Alice dengan mobilnya mengakhiri proses tunggu. Bergegas Liam menghampiri. Barang bawaan Alice dibantu dibawakan.
Alice membuka pintu rumah yang terkunci. Liampun masuk dan meletakkan barang-barang itu di sofa ruang tamu.
Begitu Liam sudah duduk di sofa, Alice kembali dari mobil dengan membawa sebuah paper bag kecil. Diberikannya benda itu pada Liam.
"Ini. Untukmu. Aku pindahkan dulu barang-barangku ke dalam, ya. Setelah itu aku mandi dan mengemas barang sebelum ke Singapura besok. Tunggu di sini, ya, Liam. Makan saja camilan-camilan itu."
"Oke. Santai saja, Alice."
Liam menunjukkan bahwa ia merespon saran Alice dengan cepat. Ya, mengambil stoples dan memungut makanan dari dalam sana.