"Hmm, sudahlah. Jangan memusingkan mereka! Ayo, kita pergi ke Merlion Park!"
Liam merangkul Alice.
"Oke."
Alice memebenarkan rangkulan Liam, semakin menyamankan diri.
Di dalam kamar, Aaron sudah menebak-nebak bahwa Savita pasti sudah terbang kembali. Ia makin frustrasi begitu membayangkannya.
"Tidak! Aku tidak boleh menyusul dulu. Aku harus selesaikan masalah dengan Alice dan Liam. Mereka harus diberi pelajaran."
Sepanjang hari, Aaron hanya menikmati waktunya di hotel. Ya, sebatas ke tepi kolam renang, gym, dan restoran.
Baru, tepat saat sore, Aaron pergi ke flower dome. Ia tidak mampir kemana-mana, melainkan langsung ke tempat tujuan via MRT sekaligus ditambah dengan sedikit berjalan kaki.
Rupanya Aaron sudah ditunggu. Ya, Alice dan Liam sudah di flower dome dan sedang bermesraan. Melihatnya, kini tidak ada lagi rasa sakit hati karena cemburu.
"Hai, Aaron! Senang bertemu kamu lagi di sini," sapa Alice dengan gayanya yang sok.
