Savita tersenyum. Pujian Aaron itulah yang jadi penyebabnya.
Selesai menyimpan, Aaron menutup pintu. Ia lalu menempati posisinya dan mulai mengemudi lagi.
Sekarang mereka akan menuju rumah Savita. Tidak perlu lagi mampir kemana-mana.
Sekali di jalan, Aaron dan Savita saling menengok satu sama lain. Mereka saling tatap dan melempar senyuman.
Lega dirasa begitu mobil berhenti tepat di depan rumah Savita. Kembali mereka disambut sang keponakan yang langsung berlari masuk sambil membawa permen kapasnya.
"Hei, Kakak Tampan datang lagi. Cepat, semua! Ke sini, ayo!"
Savita dibuat geleng-geleng kepala karena tingkah sang keponakan. Sementara itu Aaron maklum, menanggapinya dengan senyuman.
Aaron menghampiri bagian tengah mobil, mengeluarkan bungkusan yang hendak diberikan pada keluarga besar Savita. Sementara itu Savita membawa sendiri tas dan rantangnya.