"Kelihatannya lezat, ya. Boleh saya coba sekarang?"
"Ah, ya, lucu sekali kamu ini. Tentu saja, boleh."
Bibi dan Mama makin mendekatkan makanan dan minuman pada Aaron. Mereka membebaskan Aaron soal pilihan.
"Ayo, ayo, silakan."
Sebuah manisan dicomot. Perlahan Aaron menggigit sedikit bagian. Semua orang yang melihat ini jadi was-was. Ya, soal tanggapan Aaron terhadap rasanya. Apalagi laki-laki itu sempat menunjukkan ekspresi wajah aneh.
"Bagaimana, Nak? Enak?"
"Beri tahu kami! Apa kamu suka,Aaron?"
Aaron memperlihatkan senyumannya.
"Ya, Tante, Savita, Aaron suka. Ini enak sekali. Sungguh."
Semua anggota keluarga Savita senang mendengarnya. Savita juga lega mendengar pernyataan Aaron itu.
Di luar dugaan, sekarang Aaron justru menghabiskan sisanya dengan lahap. Ia lalu menambah lagi, beberapa buah manisan. Ia terus makan tanpa malu-malu.
"Ayo ... ayo! Kalian makan juga."
"Ee, sudah, Nak. Kamu saja yang makan. Habiskan, ya."
"Ya, Om."