NIAR: Perhatian
Berlalu satu minggu lebih setelah kecelakaan pesawat yang dialami mas Vian. Sejak saat itu aku belum ke rumah sakit sama sekali. Sungguh dengan sengaja aku meninggalkan semua tanggung jawab ku sebagai kepala IGD menggantikan suami ku. Kendati demikian, tak ada satu pun yang protes atau menegur ku karena aku telah lalai menjalankan tugas ku.
Lalu hari ini aku kembali setelah ku lalui waktu-waktu berduka atas kepergian mas Vian. Ya walau sebenarnya aku masih amat berduka. Masih sangat ingin mengurung dan mengunci diriku. Namun di sisi lain, aku sadar aku tidak boleh terlalu larut dan berlama-lama mengunci diri.
"Selamat pagi, Nyonya Vian" Sapa seorang satpam membuat ku terkejut.
"Oh! Pagi" Jawab ku seraya menunduk membalas sapaannya.
Tentu sapaan itu bukan hanya dari satpam rumah sakit ini. Tapi juga semua. Mereka semua yang dulu selalu meremehkan ku. Dan memandang rendah diriku.
"Oh, Niar!"
"Hay, Niar! Sehat?"
Aku mengangguk.