VIAN: Where You Go?
"How can you say that, Risa? I can't do this!"
"YOU HAVE TO CAN! MUST! I DON'T CARE! I DIDN'T LIKE HIM!" Ucap Risa dengan kerasnya.
"Risa!"
BRAKKK!
Ku dengar bunyi pintu yang terbanting dengan kerasnya.
Jelas itu Risa. Entah seemosi apa dirinya. Jika ku dengar teriakannya dan semua umpatan yang ia keluarkan pada ayahnya. Ku yakin dia amat sangat marah. Juga amat sangat tidak suka padaku. Bahkan mungkin, lebih dari benci.
Tentu ini bukan yang pertama aku melihat dan mendengar kebencian Risa. Bahkan, tepat hari pertama aku bertemu dengannya waktu itu. Setelah ayahnya pulang ia langsung menodong ayahnya. Menyuruh ayahnya untuk mengusir ku itu juga. Juga memberikan penawaran yang sulit untuk ayahnya.
"You chose me or him!"
"I can't do this, Risa!"
"HAAAA HAGH! Hate you!"
Hemp! Apa aku pergi saja dari rumah ini ya? Tapi aku tidak tahu kanan dan kiri. Aku juga tidak punya uang. Bisa bertahan dan bernapas dengan lega saja aku sudah bersyukur!
Hemp!