"Ada yang ingin kutanyakan padamu."
Su Yayan sudah bisa mengira akan datang momen seperti ini, "Mau tanya apa?"
"Mengapa kamu memilihku?" Huo Chenhuan menatap Su Yayan dengan serius, "Apakah karena aku adalah Paman Huo Shaofeng?"
Su Yayan mengerutkan kening secara otomatis. Ia kemudian memeluk anjingnya dan berjalan ke sisi Huo Chenhuan, berjongkok, lalu menggenggam tangan Huo Chenhuan.
Kedua mata Huo Chenhuan terkulai saat mendengar jawaban Su Yayan, "Aku mau menikah denganmu, karena kamu adalah Huo Chenhuan."
"Apa?" Ia tidak memahami jawaban Su Yayan, mencoba memperjelasnya.
"Tidak ada hubungannya dengan orang lain. Aku bersedia menikah denganmu karena kamu, dan aku sangat ingin menikah denganmu. Apa kamu mengerti perkataanku?"
Hati Huo Chenhuan seperti dijerat dan hanya bisa terlepas saat mendekati kematiannya.
Namun ia teringat kenyataan pahit, kemudian mengungkapkannya sambil tetap berusaha untuk tenang, "Tapi kakiku cacat seumur hidup."
"Aku tidak keberatan. Dibandingkan dengan penampilan seseorang, aku lebih peduli apakah orang itu mencintaiku atau tidak, dan apakah dia hanya akan mencintaiku seorang. Huo Shaofeng memiliki tangan dan kaki yang sehat, tetapi di mataku, baj*ngan tak berotak seperti dia tidak sebaik dirimu yang termasuk pria langka. Dengan kata lain, jika aku membandingkan dia denganmu, itu suatu penghinaan untukmu."
Su Yayan mengatakannya sambil menatap Huo Chenhuan dengan mata berseri-seri dan serius.
Tangan Huo Chenhuan yang memegang kursi roda sedikit menegang. Ekspresinya tidak berubah, tetapi matanya memancarkan kebahagiaan sesaat, tidak bisa menutupi perasaannya yang sesungguhnya.
"Bukankah kamu masih penasaran mengapa aku memilihmu?" Mata Su Yayan bersinar dengan sedikit kelicikan saat bertanya sambil mendekatkan diri kepada Huo Chenhuan.
Jantung Huo Chenhuan berdetak kencang, ia berpikir bahwa gadis itu akan 'menyerang' dirinya seperti kemarin.
Tapi ia tidak ingin Su Yayan berada kurang dari lima sentimeter dari wajahnya. Gadis itu bertanya sambil tersenyum, "Apa yang kamu lihat di mataku?"
"Aku?" Huo Chenhuan menjawab dengan ragu-ragu.
"Ya, mataku penuh dengan dirimu, dan aku melihat penuh diriku di matamu. Inilah yang aku inginkan. Kamu hanya mencintaiku, dan aku hanya mencintaimu. Tidak ada seorang pun yang bisa memisahkan kita. Apa kamu bisa melakukannya?"
"Aku….."
Kata-kata Su Yayan seperti permen yang mengandung racun, menggoda orang untuk memakannya. Tetapi setelah ditelan, yang didapat justru malapetaka.
Huo Chenhuan mengepalkan tangannya.
Setelah beberapa waktu, barulah Huo Chenhuan membulatkan tekad, menatap Su Yayan dengan mata memerah seperti hantu yang baru saja merangkak kembali dari kedalaman api penyucian.
"Jika kamu menikah denganku, kamu tidak bisa memiliki anak."
Su Yayan terkejut dan menatap Huo Chenhuan dengan tak percaya, "Tidak bisa memiliki anak?"
"Iya, kecelakaan mobil yang menimpaku tidak hanya merenggut kakiku. Jika kamu menikah denganku, kamu tidak akan pernah memiliki anak kandung seumur hidupmu."
Su Yayan bagaikan tersambar petir setelah mendengar ucapan Huo Chenhuan.
Namun dibandingkan rasa terkejut, ia lebih merasa tertekan, menyesal, dan membenci dunia ini.
Tidak heran apabila pria ini begitu menginginkannya, tetapi tidak berani mengejarnya.
Su Yayan mengerti sekarang, Huo Chenhuan tidak menyatakan cinta kepadanya karena kedua kakinya yang cacat. Ia lebih memilih untuk menjaga Su Yayan dari kejauhan dan tidak mengharapkan balasan.
Tak disangka….
Huo Chenhuan bisa merasakan kesedihan Su Yayan. Setelah mengetahui kebenarannya, ia bisa melihat ada perasaan penolakan dan kesedihan dari pancaran mata gadis itu, "Masih belum terlambat jika kamu ingin membatalkan pernikahan. Aku akan mengatakan kepada orang tuamu bahwa akulah…."