Chereads / Lelakiku, Pamanku, Mencintaiku / Chapter 17 - Gambar Stiker Kepunyaan Pria Kolot

Chapter 17 - Gambar Stiker Kepunyaan Pria Kolot

Su Yayan sedikit mengernyit setelah mendengar jawaban Gu Shaoyang. Ia sebenarnya sudah memperkirakan sebelumnya.

Gu Shaoyang menunggu jawaban yang tak kunjung tiba dari Su Yayan. Di satu sisi, ia merasa lega tuan mudanya akan menikah. Di sisi yang lain, ia sebenarnya masih merasa ragu.

Apakah Nona Su ini benar-benar mencintai tuan muda dengan tulus?

Sesampainya di rumah, Su Yayan menanam tiga jenis tanaman obat di lima belas meter persegi lahan dalam sistem.

Setelah memastikan bisa dipanen besok pagi, ia juga mengeluarkan beberapa benih dan menaburkannya di kebun bunga di samping rumahnya.

Ia melakukan itu semua sampai hari sudah malam.

Su Yayan menghitung waktu, dengan cepat menyelesaikan makan malamnya, dan berlari kembali ke kamar untuk 'mengganggu' Huo Chenhuan.

[Yayan gadis yang paling kamu cintai: Apakah kamu senggang? (kucing berguling-guling.jpg) ]

Begitu Huo Chenhuan melihat nama gadis yang dicintainya, rona merah samar muncul di wajahnya yang pucat pasi.

[Huo Chenhuan: Ada apa mencariku?]

[Yayan gadis yang paling kamu cintai: Aku merindukanmu. (beruang kecil minta dipeluk.jpg)]

Entah bagaimana, melihat gambar stiker itu, di benak Huo Chenhuan terbayang Su Yayan sedang berjongkok di samping kursi rodanya dan menatapnya.

Ia ingin membalas pesan gadis itu dengan gambar stiker juga, tetapi ia bukan orang yang gaul dan mengikuti zaman. Ia sama sekali tidak memiliki kumpulan gambar stiker di ponselnya.

Huo Chenhuan menghentikan percakapannya dengan Su Yayan dan beralih ke percakapan dengan orang lain.

"Huff ..."

Yu Ziyan, yang duduk di seberang Gu Shaoyang, dengan cekatan menarik taplak meja dan mengibaskan di depannya. Tetapi Gu Shaoyang tetap tidak menyingkir.

"Gu! Shao! Yang!"

Gu Shaoyang meminta maaf dan berkata, "Maaf, maafkan aku, Tuan muda memintaku ... memintaku untuk mengirimkan gambar stiker."

"Gambar stiker?" Zuo Yanbai dan Yu Ziyan saling memandang, "Jangan-jangan nomornya diretas?"

"Mungkin saja." Gu Shaoyang mengangguk setuju dan kemudian berkata dengan ketakutan, "Yang kalian maksud Tuan Muda? Saya?"

[Huo Chenhuan: Huh]

Gu Shaoyang berdiri dengan canggung, "Nomornya tidak diretas, kalian lihat sendiri ini nada khas Tuan Muda."

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" Kata Gu Shaoyang lagi.

"Tuan Muda memintamu untuk mengirimkannya. Itu artinya, kamu harus mengirimkannya. Ia pasti sedang membutuhkannya. Buat apa kamu terlalu banyak berpikir?"

Gu Shaoyang berpikir yang mereka katakan masuk akal, jadi ia mengirim semua stiker yang dimilikinya di ponsel.

Namun, Gu Shaoyang lupa bahwa dari sekian banyak stiker yang ia kirim, ada beberapa stiker konyol yang tidak pantas untuk dilihat.

Huo Chenhuan mendengar ponselnya berbunyi terus-menerus. Pasti Gu Shaoyang sudah mengirimkan stiker ke ponselnya. Ia buru-buru beralih kembali ke percakapannya dengan Gu Shaoyang.

Ia membuka kiriman stiker. Yang menarik perhatiannya, sebuah gambar stiker seorang pria dengan seorang wanita berotot yang melambaikan sapu tangan dan ada wanita yang menyisir rambutnya dengan jari sambil bergaya seksi, dan ada sebaris kalimat berwarna-warni yang berbunyi, "Ayo ke sini~ ayo ke sini."

Ada gambar stiker yang tak sengaja ia lihat juga, berupa tokoh kartun yang jatuh hingga wajahnya menyentuh tanah, dan ada tulisan, "Anak kesayangan jatuh, harus dipeluk, dicium dan diangkat tinggi-tinggi, barulah dia mau bangkit berdiri."

Orang yang selalu ia andalkan setiap hari di pekerjaannya, ternyata memiliki kepribadian seperti ini.

Huo Chenhuan membutuhkan waktu yang lama untuk menyortir gambar stiker. Ia menemukan yang relatif normal sekitar lebih dari 100 gambar stiker dan mengirimkannya ke Su Yayan.

Su Yayan tidak menerima balasan untuk waktu yang lama, dan ia khawatir apabila pesannya terlalu agresif.

Di saat Su Yayan sedang mempertimbangkan akan mengambil inisiatif untuk mengatakan sesuatu yang lain untuk menebus sikap agresifnya, ia melihat pria itu mengirimkan sebuah stiker ke ponselnya.

Seorang pria paruh baya berusia empat puluhan menggendong putrinya yang berusia lima atau enam tahun sambil menciumnya dan mengangkatnya tinggi-tinggi~

Stiker macam apa yang pria kolot ini kirimkan kepadaku? Gerutu Su Yayan dalam hati.