Berbeda dengan 'serangan' sebelumnya, Su Yayan tidak melarikan diri setelah berciuman kali ini. Ia justru menatap orang di depannya dalam posisi mereka masih berciuman.
Pikiran Huo Chenhuan semakin kacau, sikap menolak dan menyerah yang ia kira akan dilakukan oleh Su Yayan, ternyata tidak terjadi.
"Aku tidak menyesal, kamu tidak bisa begitu saja mendorongku pergi seperti ini. Bukankah hanya tidak ada anak? Aku tidak masalah dengan hal itu. Lagi pula, bagaimana kamu tahu bahwa aku pasti menyukai anak-anak?"
Su Yayan berusaha terlihat tegar, tetapi kedua matanya yang merah tidak dapat menutupi kesedihannya.
"Jangan bilang apa-apa lagi, kamu simpan sendiri saja dan putuskan apa yang menurutmu baik tanpa perlu meminta pendapatku. Bantu aku mengambil keputusan tanpa meminta pendapatku. Atas dasar apa kamu yakin mengerti apa yang kumau? Atas dasar apa kamu yakin aku akan merasa menyesal? Kamu benar-benar … keterlaluan."
Di akhir ucapannya, Su Yayan tidak bisa lagi menahan tangis. Hatinya hancur berkeping-keping, bukan hanya karena ia merasa direndahkan di kehidupannya yang sebelumnya, tetapi karena ia peduli kepada pria yang tidak berani mengungkapkan perasaan cintanya sampai akhir hidupnya.
"Aku ..." Ketika Huo Chenhuan melihat Su Yayan menangis, pertahanan diri yang ia bangun akhirnya runtuh dalam sekejap, dan ia sedikit bingung, "Bukan maksudku, aku tidak ... aku hanya menyimpulkan dari yang kulihat, kamu sangat menyayanginya."
Su Yayan terkejut, "Siapa maksudmu?"
Pandangan Huo Chenhuan tiba-tiba mengarah pada anjing corgi kecil yang berada di lengannya. Su Yayan akhirnya mengerti maksud pria itu tanpa perlu penjelasan lagi.
Su Yayan merasa kesal sekaligus lucu, "Apakah ada hubungannya antara menyukai anjing dengan menyukai anak-anak? Apakah orang yang menyukai hewan pasti menyukai anak-anak? Ini adalah dua hal yang berbeda."
Huo Chenhuan memandangnya tanpa bersuara. Ia tahu betul bahwa masalah ini tidak seperti yang ia bayangkan.
Memang wajar bagi Su Yayan untuk tidak menginginkan anak karena ia masih muda sekarang. Tetapi siapa yang bisa menjamin bahwa dalam beberapa tahun ke depan, ia masih tidak menginginkan anak yang dilahirkan dari rahimnya sendiri?
Pada saat itu, akankah ia menyalahkannya karena membuatnya kehilangan haknya untuk menjadi seorang ibu?
Memikirkan kemungkinan itu, hati Huo Chenhuan tidak berhenti bergejolak. Perasaan itu membuatnya ingin mengunci Su Yayan untuk mencegahnya melihat siapa pun, dan mencegahnya menghubungi siapa pun, biarkan ia sepenuhnya menjadi miliknya seorang.
Bahkan jika Su Yayan benar-benar menyesalinya, ia akan menyeret gadis itu ke neraka bersamanya dan tidak akan pernah terpisahkan!
Niat membunuh dirinya sendiri melintas di benak Huo Chenhuan, tetapi ia menahan niatnya itu.
Tidak boleh lepas kendali, tidak boleh lepas kendali! Orang di depannya adalah satu-satunya orang yang dicintainya. Apabila ia sekarang bunuh diri, maka ia tidak bisa memiliki gadis ini.
Su Yayan tidak tahu perjuangan batin Huo Chenhuan, tapi ia mungkin bisa merasakan kekhawatirannya.
"Aku memang menginginkan anak, tapi aku menginginkan anak darimu. Ingatlah selalu perkataanku ini, aku hanya menginginkan anak darimu."
Hati Huo Chenhuan bergetar dan pergulatan batinnya langsung sirna setelah mendengar perkataan Su Yayan.
"Sudahlah, jangan bicarakan hal ini lagi." Su Yayan sedikit lega ketika ia melihat wajah pria itu membaik, dan berkata, "Jika kamu benar-benar menginginkan 'seekor' anak, bukankah kamu sudah punya?"
Su Yayan berkata sambil menggendong anjing kecil gemuk di lengannya, dan berlari ke Huo Chenhuan, "Sayang, ini ayahmu. Ayo panggil ayah, cepat panggil ayah."
Si anjing corgi kecil terlihat kebingungan.
Huo Chenhuan yang merasa senang telah menjadi ayah berkata, "Apakah dia bisa menolak?"