Pada saat yang sama, Su Yayan yang sedang duduk di dalam mobil mendengar suara yang familiar lagi di pikirannya.
[Selamat Tuan Rumah, karena mendapatkan skor impresi ditambah 21. Skor yang dibutuhkan kurang sedikit lagi. Silakan berusaha lebih keras lagi.]
Su Yayan sudah bisa menebak siapa sosok yang berjasa memberikan ia tambahan skor impresi. Belum lama mereka berpisah, apakah pria itu sudah merindukannya?
Su Yayan tidak bisa menahan diri untuk tersenyum. Keluarganya juga bisa melihat jelas senyumannya itu.
"Apa yang membuatmu tersenyum?"
Su Yayan cegukan begitu senyumannya diketahui ibunya, lalu menjawab, "Bukan apa-apa."
Cheng Xiuqin tidak sebodoh itu percaya jawaban putrinya. Ia kemudian bertanya lagi, "Bukan apa-apa? Ibu bisa melihat jelas senyumanmu yang begitu lebar. Katakan dengan jujur, sejak kapan kamu berhubungan dekat dengan Tuan Huo?"
Sejauh ini, orang tua dan kakak Su Yayan tidak pernah tahu bahwa ia kenal dekat dengan Huo Chenhuan. Hubungan mereka telah serius sampai menuju ke jenjang pernikahan.
"Ceritanya panjang."
"Kalau begitu, ceritakan secara singkat."
Su Yayan bercerita dengan hati-hati, "Aku jatuh cinta padanya pada pandangan pertama, dan dia sudah menyukaiku sejak lama."
"Dia sudah menyukaimu sejak lama?" Cheng Xiuqin mengerutkan kening, "Bagaimana kamu tahu? Dia sendiri yang memberitahumu?"
"Tidak, aku menyadarinya secara tidak sengaja. Bu, keputusanku untuk menikah dengannya bukan untuk main-main. Aku sudah memikirkannya secara matang."
Raut wajah Cheng Xiuqin sedikit membaik meski masih mengerutkan kening, "Tapi kakinya ... tidak peduli seberapa besar kamu menyukainya, dia tetaplah seorang ....."
"Bu!" Su Yayan tahu apa yang ingin dikatakan ibunya, tetapi ia tidak suka mendengarnya, "Dia pria yang paling kucintai."
Perkataannya yang tegas dan lantang mengejutkan keluarganya.
Beberapa detik kemudian, Cheng Xiuqin menggerutu, "Kamu lebih memilih dia daripada ibumu? Memangnya kalian sudah kenal berapa lama sampai kamu bisa mengatakan dia adalah pria yang paling kamu cintai?"
Tuan Su ikut menggerutu, "Huh!"
Su Yuxuan juga melakukan hal yang sama, "Huh!"
Su Yayan kemudian memeluk lengan Cheng Xiuqin dengan erat dan berkata dengan manja, "Kalian tetaplah keluarga yang paling kucintai, sedangkan dia adalah calon suami yang paling kucintai. Kalian berbeda, tidak bisa dibandingkan."
Cheng Xiuqin melirik putrinya dengan memberikan tatapan tidak percaya, "Kamu benar-benar mencintainya?"
"Bu, dia adalah pria satu-satunya yang akan kucintai seumur hidupku."
Akhirnya keluarga dikalahkan oleh kegigihan Su Yayan. Ibunya angkat tangan sambil berkata, "Baiklah, baiklah. Ini jalan hidupmu sendiri, kamu yang menjalaninya. Suatu hari nanti, kalau kamu sampai menderita, jangan kabur ke rumah ya."
Su Yayan mendekat ke Cheng Xiuqin sambil tersenyum.
Untuk memulai kehidupan yang baru, ia tidak boleh mengulangi kesalahan yang sama di masa lalu.
Bahkan jika ada hal yang membuatnya menangis suatu hari nanti, ia harus menghadapi masalahnya dengan bahagia.
Untungnya di kehidupan yang baru, ia bisa memutuskan untuk menikah dengan Huo Chenhuan. Su Yayan begitu bersemangat setiap mengingat pernikahannya hingga tidak bisa tidur semalaman. Keesokan harinya, ia menunggu orang suruhan Huo Chenhuan yang diperintahkan untuk menjemputnya.
Ketika Cheng Xiuqin melihat sikap putrinya ini, ia menegur, "Anak perempuan harus jual mahal sedikit agar orang lain tidak menganggapmu ingin buru-buru menikah."
Su Yayan tetap tersenyum dan menjawab dengan percaya diri, "Aku memang ingin buru-buru menikah. Buat apa kita memedulikan penilaian orang?"