Orang kepercayaan Huo Chenhuan mendengar makian yang diucapkan oleh Huo Shaofeng. Ia menatap Shaofeng dengan tajam sambil tersenyum sinis, seakan ia melihat seseorang yang yang tidak mengerti etiket dan suka menimbulkan masalah.
Huo Shaofeng merasa kesal mendengar ia ditertawakan oleh orang kepercayaan pamannya. Tetapi ia tidak berani melawannya karena ia takut kepada pamannya.
Begitu Su Yayan dan keluarganya pergi, suasana di rumah keluarga Huo kembali kikuk.
Huo Qihan membujuk, "Chenhuan, Nona Su masih terlalu muda dan masih labil. Dari tanggapannya kepada orangtuanya mengenai pernikahan ini, dia kelihatan masih impulsif. Tidak seharusnya kamu setuju menanggung 'beban' ini."
Sebelum Huo Qihan selesai berbicara, ia disela oleh Huo Chenhuan, "Jika putramu tidak membuat masalah, aku tidak perlu sampai menanggung 'beban' ini."
Huo Qihan tersedak mendengar jawabannya. Wajahnya tampak tidak senang, sedangkan Huo Shaofeng memucat.
"Pernikahanku ini tanggung jawabku sendiri. Kakak tidak perlu khawatir tentang itu. Selain itu, pada saat acara pun, aku tidak akan merepotkan Kakak dan Kakak ipar. Kalian hanya perlu hadir di sana. Tentu saja …"
Mata Huo Chenhuan memandang orang-orang yang berdiri di depannya lekat-lekat. Ia seakan-akan sedang membaca isi pikiran mereka.
Ia berusaha menggali niat hati yang tersembunyi dari orang-orang yang berdiri di depannya tersebut.
"Tentu saja jika kalian tidak bisa hadir, aku tidak keberatan."
Suara kursi roda yang bergulir berangsur-angsur menghilang. Tetapi perkataannya telah meninggalkan bekas di hati Keluarga Huo.
Nyonya Huo meraih tangan suaminya dengan panik, "Qi Han, apa yang harus kita lakukan? Apakah kita akan membiarkan Chenhuan begitu saja menjadi menantu Keluarga Su?"
"Apa yang harus kita lakukan? Tanyakan saja hal ini kepada putra kesayanganmu yang telah menyebabkan masalah."
Meskipun jumlah kekayaan yang dimiliki oleh keluarga Su tidak lebih banyak dari keluarga Huo, tetapi keluarga Su bisa menjadi sokongan bagi mereka.
Huo Qihan sebenarnya takut pada adik laki-lakinya. Tetapi adiknya kini tidak membutuhkan bantuannya. Bagaimana dia tidak marah?
Huo Qihan juga pertama kalinya merasa kesal terhadap putranya yang telah menyebabkan semua kekacauan ini. Ia menatap tajam ke arah putranya, lalu pergi.
Di usia dewasa, Huo Shaofeng harus menghadapi amarah ayahnya untuk pertama kalinya. Namun ia justru merasa tidak bersalah. Sebaliknya, ia merasa semakin membenci Su Yayan.
Dari awal, ia sudah menjelaskan kepada gadis itu jika ia tidak masalah apabila pernikahan mereka dibatalkan. Ia sama sekali tidak masalah tentang hal itu. Di luar dugaan, gadis itu mengejutkannya saat menyampaikan keinginan untuk menikah dengan pamannya. "Dasar ular berbisa! Gadis yang sungguh keji!"
Dalam situasi kalut, keluarga Huo tidak menyadari bahwa Huo Chenhuan masih berada tidak jauh dari mereka. Ia juga menyaksikan lelucon mereka dari puncak tangga.
"Tuan, apakah Anda sudah yakin?"
Sebagai orang kepercayaan yang telah mengikuti Huo Chenhuan selama bertahun-tahun, Gu Shaoyang tahu dengan jelas apa yang tuan muda pikirkan tentang wanita muda itu.
Namun justru karena mengetahuinya, ia menjadi lebih khawatir. Jika wanita itu benar-benar seperti yang dikatakan Huo Qihan, pernikahan itu hanya akan menjadi sebuah permainan dan pada akhirnya yang akan terluka adalah Tuan Muda.
Huo Chenhuan memandang ke arah keluarga yang sedang bertikai di lantai bawah, lalu ia menjawab dengan garang, "Karena mereka tidak bisa melindungi dan memberikan kebahagiaan kepada gadis itu, maka biar aku saja yang akan melakukannya!"