Tuan Su biasanya adalah orang yang tidak suka banyak bicara. Kali ini, ia sepertinya benar-benar marah karena tak biasanya berbicara banyak.
"Apa yang dikatakan Tuan Su benar, mereka tidak mungkin melanjutkan pernikahan yang mengancam jiwa putri mereka."
Cheng Xiuqin memandang semua orang di keluarga Huo dan berkata, "Tuan Huo, kamu harus tahu, meskipun putriku batal menikah dengan putramu, masih banyak yang mau melamarnya. Kamu bisa membatalkan pernikahan ini, karena kalian tidak menyukai putri kami. Banyak yang ingin melamarnya, haruskah kami terus mempertahankan rencana pernikahan putri kami dengan keluarga Huo? Apalagi putramu menggunakan cara licik dan memalukan untuk menyakiti putri kami."
Ucapan dari pasangan suami dan istri ini dikatakan dengan sangat kasar hingga membungkam mulut Huo Qihan.
Ekspresi Su Yayan pun dingin ketika ia mendengarkan kata-kata tajam yang dilontarkan oleh orang tuanya. Ia juga tidak ada keinginan untuk maju menengahi perselisihan yang sedang terjadi.
Sejujurnya, saat ia masuk ke rumah Keluarga Huo, tujuannya adalah mencari orang yang paling ingin ia temui.
Setelah mendengar suara roda dari kursi roda yang familiar, hati Su Yayan tiba-tiba bergetar. Ia mendongak dengan cepat, menatap ke arah sosok yang dikenalnya di teras lantai dua rumah Keluarga Huo.
Dalam sekejap, Su Yayan merasa antusias diikuti dengan air mata yang mulai membasahi kedua matanya.
Akhirnya… Akhirnya ia melihatnya lagi. Bukan lagi sebagai sesosok hantu yang hanya bisa melihatnya banyak mengorbankan diri demi membalaskan dendam untuknya. Bukan lagi sebagai sesosok hantu yang tidak bisa berbuat apa-apa untuk membantu pria itu.
Su Yayan berjalan mendekati pria itu, menyentuhnya, memeluknya, bahkan… menciumnya.
Perkelahian di sekitarnya masih berlanjut, tetapi Su Yayan tidak fokus mendengarnya. Dalam pandangan matanya hanya dipenuhi oleh orang yang membuatnya jatuh cinta ini.
Ketika keributan tak kunjung berhenti, Su Yayan mengambil inisiatif untuk berdiri dan berkata dengan suara keras, "Rencana pernikahan antara keluarga Su dan keluarga Huo dapat dipertahankan."
Keributan seketika berhenti. Ekspresi Cheng Xiuqin sedikit berubah, menatap putrinya dengan pandangan tak percaya, "Yayan!"
Dibandingkan dengan anggota keluarga Su, Nyonya Huo sangat gembira dan berkata dengan penuh semangat, "Aku tahu Yayan tidak rela berpisah dengan Shaofeng. Lihatlah, Xiuqin… mereka…"
"Dengan syarat, aku akan memilih sendiri dengan siapa aku akan menikah."
Su Yayan menyela Nyonya Huo dan melirik Huo Shaofeng dengan perasaan jijik. Ia mengira sangat mencintai Shaofeng dan tidak bisa melepaskan diri darinya. Namun Huo Shaofeng ternyata orang yang penuh dengan caci maki.
Ia berdiri di depan semua orang, mengangkat jarinya sambil menunjuk seseorang di lantai atas yang juga menatapnya, dan berkata dengan tegas dan gembira, "Aku ingin menikah dengannya."
Begitu Su Yayan mengatakan itu, suasana di rumah keluarga Huo kembali membeku.
Tidak hanya kedua pihak keluarga yang dibuat kaget, bahkan pihak yang bersangkutan juga terkejut saat mendengar pernyataan tersebut.
Gadis itu bilang ingin menikahinya? Itu adalah keinginan yang ia simpan jauh di lubuk hatinya. Gadis itu mengajukan permintaan yang mustahil dengan mengatakan ingin menikahinya?!
"Kamu ingin menikah dengan pamanku? Su Yayan, kamu gila!" Huo Shaofeng ternyata adalah orang yang paling emosional ketika mendengar keinginan Su Yayan.
Shaofeng mengira Su Yayan ingin meluapkan perasaannya sebagai tunangannya. Siapa sangka ia justru mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan!
Huo Shaofeng tidak merasa senang ataupun lega. Sebaliknya, ia merasa terhina.
Su Yayan berniat membatalkan pernikahan dengannya, dan ingin menikahi pria cacat. Apakah gadis itu berniat untuk mempermalukannya?