Bu guru Audrey dan juga Cleo kini sedang berjalan menuju ruang kelas Cleo yang baru.
Cleo melirik ke segala arah.
Setiap ruang kelas yang ia lewati, tak luput dari pandangannya.
Banyak murid murid di sekolah itu yang melewati Cleo dan juga bu guru Audrey.
Anak anak itu tak lupa untuk memberi salam kepada kepala sekolah mereka sebagai tanda hormat mereka.
Saat Cleo sedang sibuk memandangi area sekitarnya, tubuhnya tak sengaja menabrak tubuh Audrey yang tiba tiba berhenti di hadapannya.
"Auhhhhhh." Ucap Cleo yang tidak sengaja menabrak Audrey.
Audrey hanya tersenyum melihat kelakuan murid barunya itu.
"Ma... maafin Cleo bu. Cleo ngak sengaja." Ucap Cleo sambil menundukkan kepalanya.
"Ngak papa sayang. Sekarang kita masuk ya. Kita akan ketemu sama teman teman sekelas kamu yang baru. Mereka pasti senang ketemu kamu." Ucap Audrey dengan tatapan lembutnya.
Cleo lalu mengangguk bahagia dan mulai mengikuti Audrey yang sudah mulai masuk ke dalam ruangan kelas itu.
tok..... tok... tok....
"Permisi bu Ana." Ucap Audrey kepada seorang guru yang sedang mengajar di ruangan itu.
"Ehhh bu Audrey. Kenapa bu?" Tanya seseorang yang di panggil sebagai bu Ana itu.
"Saya bersama seorang anak yang akan masuk ke kelas ini. Dia baru pindah ke sekolah ini, saya harap bu Ana bisa membimbing Cleo dengan baik." Ucap Audrey sambil menatap ke arah Cleo.
Tatapan Audrey seakan akan meminta Cleo untuk masuk dan berdiri di sampingnya, tepatnya di hadapan teman teman barunya.
Dengan malu malu Cleo mulai maju ke depan kelas.
Gadis itu masih menundukkan kepalanya dan tidak berani menatap ke arah teman temannya.
"Cleo!!! bu guru tinggal di sini ya. Bu Ana akan temani kamu di sini." Ucap Bu Audrey.
"Makasih bu Audrey." Ucap Cleo pada bu Audrey.
Ketika bu Audrey sudah pergi dari ruang kelas itu, bu Ana mendekat ke arah Cleo.
"Cleo!!! Silahkan perkenalkan diri kamu kepada teman teman kamu ya." Ucap bu Ana.
Cleo mulai memberanikan diri untuk mengangkat kepalannya dan mengarahkan pandangannya ke arah teman teman sekelasnya yang baru.
Cleo menarik nafas dan mulai membuka suaranya.
"Halo!!! Kenalin nama aku Cleo Arlen Melden. Kalian bisa manggil aku Cleo atau Cle. Salam kenal semuanya." Ucap Cleo gugup.
Anak anak yang ada di kelas itu terlihat antusias dengan kehadiran Cleo.
Mereka menunjukkan senyum hangat saat Cleo memperkenalkan diri padanya.
"Cleo, kamu bisa duduk di kursi sebelah sana ya nak. Kebetulan kursi itu memang kosong.' Ucap bu Ana sambil menunjuk salah satu kursi yang kosong di bagian belakang.
Cleo langsung mengangguk kan kepalanya dan mulia beranjak menuju kursi itu.
Kini Cleo sudah berada di kursinya.
Di samping Cleo terlihat seorang anak perempuan yang tersenyum ke arah Cleo.
"Halo!!! Kenalin nama aku Fiola." Ucap anak kecil itu sambil mengulurkan tangannya ke arah Cleo.
Cleo menerima uluran tangan Fiola dan tersenyum kembali ke arah gadis kecil itu.
"Salam kenal Cleo. Kalau kamu mau cari temen baru, aku bisa kok jadi temen kamu hehhehe." Ucap Fiola.
Cleo hanya tersenyum mendengar ucapan teman barunya itu.
"Iya, makasih."
Setelah percakapan itu, Cleo mulai mengikuti pelajaran yang di ajarkan oleh bu Ana dengan antusias.
kring... kringg..... kring....
Bell tanda istirahat telah berbunyi.
"Hore!!!!!!! Makan makan!!!!" Teriak Fiola yang langsung membuat Cleo terlonjak kaget.
"Lo apa apaan si Fi, kebiasaan banget teriak teriak ngak jelas kayak gitu." ucap salah satu teman sekelas Cleo.
Semua orang yang melihat tingkah Fiola langsung menatapnya dengan tatapan sangar.
Fiola yang kini menjadi pusat perhatian hanya tersenyum tipis tanpa merasa bersalah.
"Temen baru kita jadi takut gara gara lo tau ngak."
Mendengar ucapan temannya, Fiola langsung mengarahkan pandangannya pada Cleo.
"Emmmm lo takut ya Cle, karena denger suara gue?" Tanya Fiola pada Cleo.
Cleo langsung gelagapan.
"Ehhh engg.. enggak kok. Aku cuman kaget aja tadi." Ucap Cleo.
Fiola lalu tersenyum kecil.
"Hahahhaha, maaf ya Cleo. Udah kebiasaan soalnya."
"Iya ngak papa Fi." Jawab Cleo.
"Ke kantin yuk Cle, makanan di sini enak enak tau. Lo pasti bakal suka." Ajak Fiola yang lantas mendapat anggukan dari teman temannya.
Sebenarnya Cleo saat ini sedang tidak ada nafsu makan.
Namun, saat melihat teman teman barunya yang antusias mengajaknya, Cleo tidak bisa menolak.
Akhirnya gadis kecil itu menerima tawaran dari Cleo.
Sepanjang perjalanan dari ruang kelasnya menuju kantin, Fiola dan teman teman mereka yang lainnya tidak henti hentinya bergurau.
Cleo yang tidak mengerti dengan gurauan mereka hanya bisa tertawa tipis penuh paksaan.
Pandangan Cleo kini tertuju ke arah lapangan basket.
Di sana terlihat ada beberapa anak laki laki yang sedang berlarian sambil memperebutkan bola basket yang ada di pemain lainnya.
Fiola yang melihat arah pandangan Cleo, langsung memanggil nama gadis itu pelan hingga membuat Cleo sedikit terkejut.
"Mereka itu anak anak kelas 2." ucap Fiola yang masih mengikuti arah pandangan Cleo.
"Hah? Mereka masih kelas 2?" Tanya Cleo yang tidak percaya.
Pasalnya anak anak itu memiliki tinggi badan di atas rata rata, bahkan bisa di bilang jauh lebih tinggi dari tinggi tubuh Cleo.
Fiola yang melihat raut wajah tidak percaya dari Cleo langsung tertawa cukup keras hingga membuat pandangan anak anak lainnya yang ada di sana, termasuk kumpulan anak laki laki yang sejak tadi asik bermain bola basket itu.
"Ehhhh ketawa gue kegedean ya? Maaf maaf." Ucap Fiola saat melihat pandangan orang orang yang kini sudah tertuju kepadanya.
"Mereka emang beneran masih anak anak kelas 2? Kok mukanya udah kayak lebih tua dari kita." Ucap Cleo polos.
"Maksud gue kelas 2 SMP Cle. Kelas 8 gitu deh." Ucap Fiola menjelaskan pada Cleo.
"Ohhhh makanya ngomongnya yang jelas dong. Aku pikir beneran kelas 2, di bawah kita dong berarti."
"Hemmm ya ngak lah. Dari bajunya aja udah bisa lo liat kali Cle. Lagian ngak nyambung banget ngak sih kalo anak kelas 2 SD mukanya begitu, hadehhh. Cle.. Cle..."
Ucap Fiola sambil menggelen- gelengkan kepalanya tak habis pikir dengan apa yang dipikirkan oleh Cleo.
"Gue kan ngak tau Fi. Tapi emang anak anak SMP bisa masuk sekolah kita ya?" Tanya Cleo yang masih bingung.
"Lah, emang lo ngak tau? Kan ini emang yayasan mulai dari TK, SD, SMP sampai SMA juga ada. Jadi bukan cuman SD kayak kita aja yang sekolah di sini."
Cleo benar benar terkejut dengan penjelasan dari Fiola.
Pasalnya, ia memang sama sekali tidak tahu jika sekolahnya ini memang tersedia untuk TK sampai SMA.
"Jangan bilang lo baru tau sekarang Cle." Ucap Fiola yang mulai curiga.
Cleo hanya menganggukkan kepalanya.
"Mereka anak anak kelas 8. Btw, ganteng ganteng banget ngak sih heehhehhe." Ucap Fiola sambil senyum senyum sendiri melihat anak anak laki laki itu yang sudah kembali asik dengan bola mereka.
"Hemmm biasa aja." Ucap Cleo yang berhasil membuat raut wajah Fiola berubah.
"Lo bilang tampang kayak mereka biasa aja? Sakit lo ya Cle?" Tanya Fiola sambil menempelkan telapak tangannya tepat di kening Cleo.
"Ngak kok. Aku sehat, cuman menurut aku mereka emang biasa aja. Lagian kita masih kecil Fi, belum boleh mikirin hal hal kayak gitu."
"Kan gue cuman bilang ganteng Cle. Gue ngak bilang harus pacaran, tapi ya kalo salah satu dari mereka nembak gue, ya mungkin aja gue bakal terima hehhehe."
"Ya udah lah, mending kita ke kantin aja.' Ucap Cleo yang sudah lelah melihat sikap teman barunya itu.
Fiola langsung mengganggukkan ucapan Cleo dan berlari kecil menyusul teman temannya yang sudah jauh di depan mereka.
Cleo juga berlari kecil mengikuti Fiola yang sudah pergi dari hadapannya.
Di sisi lain, seseorang sedang asik menatap Cleo yang sedang berlari kecil.
Sudut bibirnya memunculkan sebuah senyuman kecil saat melihat tingkah Cleo yang menurutnya lucu.
Siapa kah orang itu?
Apa yang dia inginkan dari Cleo?
Apa seseorang itu memiliki niat jahat kepada Cleo? Atau malah sebaliknya?