Cleo memasuki area rumahnya yang begitu luas dan juga megah.
"Sore non." Sapa seorang wanita paruh baya yang tadi sibuk menyiram tanaman yang ada di halaman rumah itu.
"Sore mbak." Jawab Cleo sopan sambil menunjukkan senyum indahnya.
"Baru pulang dari makam nyonya ya non?" Tanya wanita itu.
Cleo hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya singkat.
Gadis itu sama sekali tidak mengeluarkan suaranya untuk menjawab.
"Mbak udah makan kan?" Tanya Cleo mengalihkan topik.
"Sudah kok non. Non Cleo udah makan siang kan?" Tanya wanita itu kembali bertanya pada Cleo.
"Bentar lagi Cleo makan kok mbak."
"Dari tadi pagi kan non Cleo belum makan, nanti kalo non Cleo sakit gimana? Saya bisa kena marah sama tuan Melden dan tuan muda Steven non."
"Ngak kok mbak. Ayah juga ngak akan nanya ke mbak gimana keadaan aku di sini. Ya udah mbak. Aku masuk duluan ya. Mbak ngak usah capek capek kerjanya, nanti mbak sakit." Ucap Cleo dan langsung berlalu meninggalkan wanita itu di sana.
"Kasian non Cleo. Dia pasti sedih karena tuan Alden sudah tidak pernah kembali ke rumah lagi." Ucap wanita itu sambil melihat kepergian Cleo.
Semakin lama Cleo semakin menghilang dari pandangannya.
Akhirnya wanita itu memilih untuk melanjutkan kembali pekerjaannya.
***
Kini Cleo sudah berada di ruang tamu rumahnya.
Saat Cleo berada di sana, tidak sengaja ia melihat sebuah buket bunga dan juga sebuah kotak yang dihias dengan pita pita berwarna merah terletak di atas meja yang berada di ruang tamu.
Kening Cleo mengernyit.
Gadis itu berjalan mendekat ke arah buket bunga itu dan langsung memeriksa kado itu untuk mengetahui siapa pengirimnya dan ditujukan untuk siapa.
From: E****
To: Cleo Arlen
"Orang misterius itu lagi?" ucap Cleo bermonolog.
"Siapa sih dia sebenernya. Kenapa dia selalu ngirimin gue bunga dan kado setiap gue ulang tahun. Dia kenal gue dari mana?" Tanya Cleo pada dirinya sendiri.
"Non Cleo sedang apa?" Tanya wanita paruh baya yang tadi berbicara dengan Cleo sewaktu mereka ada di halaman depan.
Ketika Cleo berbalik, wanita itu langsung melihat buket dan kado yang ada di tangan Cleo.
"Ohhhh buket bunga itu? Tadi ada yang ngirim ke rumah non."
"Mbak Asih nanya ngak siapa pengirimnya?"
"Nanya kok non. Cuman kurirnya bilang kalo itu rahasia. Dia disuruh untuk ngak kasih tau nama pengirimnya katanya."
Cleo menghela nafas keras.
"Ya udah. Cleo mau masuk kamar dulu ya mbak."
"Iya non. Emmmm apa buket sama kadonya perlu saya bantu antarkan ke kamar non Cleo sekarang?" Tawar mbak Asih.
"Ohhh ngak papa kok mbak. Cleo bisa bawa sendiri kok."
"Ohhh ya sudah kalau begitu non."
"Cleo masuk dulu ya mbak." Ucap gadis itu sopan lalu beralih ke arah kamarnya sambil membawa buket bunga dan juga kotak kado itu yang kini melekat di tangannya.
Cleo sudah berada di dalam kamarnya dan langsung duduk di atas ranjangnya yang berukuran besar.
Gadis itu bersiap untuk membuka kotak kado itu, ia ingin tahu apa isi dari kado itu kali ini.
Jika tahun tahun sebelumnya, ia selalu mendapat kado yang sama yaitu boneka singa, apakah kali ini dirinya juga akan mendapatkan kado yang sama?
Dengan perlahan Cleo membuka kotak itu.
"Singa lagi?" Ucap Cleo ketika kotak itu sudah berhasil ia buka.
Cleo meraih boneka itu.
Ketika Cleo mengangkat boneka itu, Cleo melihat sebuah surat kecil yang berada di bawah boneka itu.
Dengan cepat Cleo langsung membuka dan membaca isi surat itu.
"Halo cantik. Kita ketemu lagi, kali ini koleksi boneka singa lo semakin bertambah bukan? Gue bisa pastiin kalau sampai sekarang lo belum kenal gue, tapi ngak usah khawatir, secepatnya lo bakal ketemu sama gue. Dan sebelumnya kita sudah pernah ketemu, gue bahagia karena seenggaknya gue udah pernah ngomong langsung sama lo. See u next time Cleo Arlen, dan jangan sampai salah satu dari boneka yang gue kasih itu hilang ya, lo harus jaga baik baik."
Begitu selesai membaca isi surat itu, Cleo langsung mengalihkan pandangannya ke arah kumpulan boneka bonekanya yang ada di dalam sebuah lemari kaca yang ada di dalam kamarnya itu.
Cleo berjalan ke arah lemari.
Di sana terdapat berbagai bentuk boneka yang terpajang rapih.
Cleo membuka salah satu bilik yang di dalamnya terdapat 6 boneka yang memiliki bentuk dan warna yang sama yaitu boneka singa.
Cleo kembali memasukkan boneka singa yang baru saja ia dapatkan ke dalam bilik itu.
Cleo menatap ke- 7 boneka singa itu dengan penuh ketelitian.
"Siapa sih orang itu? dan kenapa kado yang dia kasih selalu sama setiap tahunnya? Kenapa boneka singa, apa artinya?" Tanya Cleo bingung.
Selama ini dia tidak pernah tau apa alasan orang misterius itu memberikannya boneka singa itu.
Setiap tahun dia tidak pernah lupa mengirimkan boneka singa itu kepada Cleo.
Ketika Cleo masih terus menatap boneka itu, tiba tiba matanya menangkap sebuah tulisan yang ada di ekor boneka itu.
Cleo langsung meraih salah satu boneka itu dan melihat apa tulisan yang ada di ekor boneka itu.
"Next?" Ucapnya begitu melihat tulisan itu.
Dengan cepat Cleo langsung meraih boneka yang lainnya dan memeriksa satu per satu tulisan yang ada di setiap boneka.
"Next" Ucapnya lagi ketika membaca tulisan di boneka yang berbeda dari sebelumnya.
"Next"
"Next"
"Start?" Ini boneka pertama yang dia kasih ucap Cleo.
Cleo lalu beralih ke boneka lainnya.
"Next"
"End? Berakhir? Apa maksudnya?" Tanya Cleo yang semakin bingung.
Semua boneka telah di periksa oleh Cleo, dan ini pertama kalinya ia menyadari bahwa terdapat tulisan itu di setiap boneka.
"Apa maksud tulisan itu? Start? Next dan End?"
Cleo kembali memeriksa boneka itu.
Dan ia baru menyadari ternyata tulisan 'Start' berada di boneka yang pertama ia dapatkan dari orang itu.
Kata 'Next' berada di boneka ke dua sampai boneka ke enam, yang ia dapatkan selama ini.
Dan yang terakhir yaitu boneka yang bertuliskan kata 'End', kata itu ada di boneka terkahir yang baru saja ia terima.
"Kalau kata start dia pakai waktu pertama kali ngasih boneka ini ke gua, berarti kata end artinya ini terakhir kali dia ngasih boneka ke gue." Ucap Cleo bermonolog.
Tiba tiba Cleo langsung berlari kecil ke arah ranjangnya dan meraih surat kecil yang tadi ia dapatkan ketika membuka kado itu.
"Secepatnya lo bakal ketemu sama gue." Ucap Cleo mengulangi penggalan kalimat yang ada di dalam surat itu.
"Kata end dan ketemu dia. Apa maksudnya? Anjing... gue bingung. Siapa si lo sebenernya anjir. Nambahin beban pikiran gue doang. Capek gue." Ucap Cleo yang sudah kesal karena dirinya sama sekali tidak mendapat gambaran tentang orang misterius itu.
Merasa kesal, Cleo langsung memajangkan kembali boneka itu dan menatanya agar terlihat rapih di dalam salah satu bilik lemari kaca itu.
Tidak lupa, ia juga memasukkan surat kecil itu ke dalam sana.
Ia tidak mau ambil pusing lagi dengan hal itu.
Ia juga tidak berharap banyak untuk bisa ketemu dengan orang yang memberinya boneka itu.