Chereads / Once Again S1 / Chapter 20 - Belajar Bela Diri

Chapter 20 - Belajar Bela Diri

Byurrrrrrrrrr

"Arhhhhhhhhh" Semua gadis itu langsung berlarian ke sana kemari sambil mengibas ibaskan rambut dan juga baju mereka yang sudah basah karena guyuran air yang baru saja Cleo lemparkan tepat ke arah mereka.

"Bangsat lo ya." Ucap salah satu dari mereka.

Siswi itu menatap tajam ke arah Cleo.

"Lo yang bangsat. Seenaknya aja lo ngomong yang ngak ngak tentang temen gue, butuh di gunting kayaknya bibir lo ya." Ucap Cleo.

"Bener bener lo ya, sini lo anjing." Ucap gadis itu dan langsung menyerang Cleo.

Teman temannya yang lain langsung membantu dan menyerang Cleo yang hanya sendirian.

Meskipun Cleo kalah jumlah dengan mereka, namun gadis gadis itu bukan lah tandingan yang cocok untuk Cleo.

Cleo yang sudah berlatih bela diri sejak lama, harus di paksa melawan anak anak manja seperti mereka?

Hadehhhh

Sungguh hal yang bisa di bilang kurang kerjaan untuk seorang Cleo Arlen Melden.

Hanya dalam hitungan menit, gadis gadisi itu sudah tersungkur di lantai.

Mereka terlihat kesakitan.

Wajah mereka di penuhi dengan luka lebam karena pukulan yang dilayangkan oleh Cleo.

"Masih kurang? Sini gue tambahin." Ucap Cleo dan hendak menyerang mereka lagi.

Gadis gadis itu langsung memundurkan tubuhnya, mereka terlihat takut ketika melihat Cleo yang kembali mengangkat tangannya ke arah mereka.

"Kenapa jadi diem lo semua. Tadi banyak banget bacotan lo pada, sekarang kenapa jadi diem kayak anjing ketiduran hah?"

Mereka sama sekali tidak menjawab ucapan Cleo.

Mereka hanya diam lalu menundukkan kepalanya masing masing.

"Sekali lagi gue denger lo ngomong yang ngak ngak tentang temen gue, abis lo semua sama gue. Ngerti lo pada?" Bentak Cleo.

Mereka hanya mengangguk dan tidak mengeluarkan suara.

"Ngerti nga? Lo semua punya mulut kan buat jawab pertanyaan gue."

"Nge..... ngertiiii." Ucap mereka serentak dengan nada ketakutan.

Cleo tersenyum kecil, lalu menepuk nepuk tangannya seakan akan membersihkan tangannya yang kotor.

Setelah itu Cleo hendak keluar dari dalam kamar mandi, namun langkahnya langsung terhenti ketika dirinya menemukan Nadia yang berdiri tepat di hadapannya.

Nadia dan Cleo saling menatap satu sama lain.

Cleo lalu memandang gadis gadis yang masih ada di lantai itu, lalu kembali mengalihkan pandangannya ke arah Nadia.

Tanpa mengucapkan apa pun, Cleo langsung melewati Nadia dan keluar dari dalam kamar mandi.

Nadia langsung mengejar Cleo.

"Cleo tunggu." Ucap Nadia dengan suara kecil namun masih bisa di dengar dengan jelas oleh Cleo.

Cleo hanya membalikkan tubuhnya dan menatap ke arah Nadia datar.

"Gue mau ngomong sama lo Cle." Ucap Nadia.

"Ini pertama kalinya lo sebut nama gue."

Nadia hanya diam dan menundukkan wajahnya.

Cleo menghela nafas dalam.

"Lo mau ngomong apa?" Ucap Cleo mengubah topik.

Nadia langsung mengangkat kepalanya dan menatap ke arah Cleo.

"Emmmm lo kenapa bantuin gue? Emmm maksud gue, lo kenapa belain gue, padahal gue ngak pernah bantuin lo."

"Ngak harus ada alasan buat gue bantuin siapa pun itu."

"Emmm tapi, lo udah denger kan apa kata mereka. Gue ngak pantes di bela. Lo udah denger kan tentang keluarga gue." Ucap Nadia lagi.

Gadis itu mulai melangkahkan kakinya dan mendekat ke arah Nadia.

"Sekarang gue tanya sama lo, emang lo pernah minta buat di lahirin sama ibu lo? Emang lo bisa bantah kalau mereka itu tetep orang tua lo, karna lo tau mereka sejahat itu dan seenggak peduli itu sama lo? Bisa? Enggak kan?"

"Maksud lo?" Tanya Nadia bingung.

"Kalau kamu punya keluarga seperti yang mereka ceritakan, ya sudah kamu terima aja. kamu enggak akan bisa minta sama Tuhan untuk dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan keluarga yang menurut kamu bisa bikin kamu bahagia. Kamu enggak akan bisa minta, 'ya Tuhan aku mau menjadi anak dari ini atau itu' enggak akan bisa. Semua sudah punya takdir nya masing masing. Kamu hanya bisa bersyukur, itu saja kuncinya."

Nadia hanya terdiam dan kembali menundukkan kepalanya.

Cleo menepuk nepuk bahu gadis itu.

"Lo harus kuat, jangan jadi cewek lemah. Cewek lemah hanya akan jadi budak orang orang yang ada di muka bumi ini. Walau pun lo cewek, seenggaknya lo harus bisa lindungin diri lo sendiri, jangan pernah berharap dapat perlindungan dari orang lain." Ucap Cleo.

Nadia mengangkat kepalanya dan menatap lekat ke arah mata Naura.

Cleo dan juga Nadia kembali menatap satu sama lain.

Tidak lebih dari lima detik saling menatap, Cleo langsung mengalihkan pendangannya dan mulai meninggalkan Nadia yang masih berdiri dan entah memikirkan apa di tempat yang sama seperti yang tadi.

Saat Cleo berjalan sedikit menjauh darinya, Nadia langsung berlari dan menyusul Cleo.

Cleo langsung menghentikan langkahnya ketika tangannya tiba tiba di tarik oleh seseorang.

Cleo membalikkan tubuhnya dan menemukan Nadia ada di hadapannya saat ini.

Cleo melirik ke arah tangannya dan melihat Nadia sedang mencengkram tangannya.

Gadis itu mengernyitkan keningnya bingung.

"Gue mau belajar sama lo." Ucap Nadia.

Cleo sama sekali tidak mengeluarkan sepatah kata pun untuk menjawab ucapan Nadia.

Gadis itu hanya menatap Nadia.

Nadia yang mengerti dengan raut wajah bingung dari Cleo langsung menarik nafas kecil.

"Gue mau belajar bela diri kaya lo tadi, tolong ajarin gue Cle. Gue pengen lindungin diri gue sendiri dan nga jadi cewek pengecut kaya gue sekarang." Ucap Nadia.

"Gue bukun guru yang bisa ngajar orang." Ucap Cleo sambil menarik tangannya dari cengkraman Nadia.

Gadis itu melanjutkan langkahnya dan kembali meninggalkan Nadia.

Nadia kembali mengejar gadis itu dan terus meminta Cleo untuk mengajarinya bela diri.

"Cle, gue mohon ajarin gue. Gue tau lo hebat, gue tadi bisa liat kok kalo lo emang bisa bela diri. Tolong ajarin gue Cle."

"Ngak." Jawab Cleo sambil terus melanjutkan langkahnya.

"Kan tadi lo sendiri yang bilang kalo gue harus bisa jaga diri gue sendiri dan ngak boleh bergantung sama orang lain. Karna itu, tolong ajarin gue ya Cle. Gue mohon sama lo."

"Lo bisa ambil kelas tambahan untuk karate atau yang lainnya."

"Tapi gue ngak mau di ajarin sama orang lain Cle, gue maunya sama lo doang."

"Dan gue ngak mau."

"Cle tolong dong, tolong ajarin gue, plissss, gue mohon sama lo." Ucap Nadia dan langsung beridir tepat di hadapan Cleo.

Gadis itu memasang wajah memelas sambil mengangkat tangannya memohon pada Cleo.

"Gue bilang ngak mau ya ngak mau. Jangan paksa gue, ngerti." Ucap Cleo dengan nada datar.

Setelah itu, Cleo langsung berjalan melewati tubuh Nadia.

Nadia hanya terdiam dan menatap kepergian Cleo.

Terlihat raut wajah sedih yang ada di wajah Nadia.

Nadia berjalan menyusul ke arah yang sama dengan Cleo, namun dengan langkah gontai dan juga lemas.

Terlihat tidak ada semangat yang tersimpan dalam raut wajah gadis itu.