Chereads / Once Again S1 / Chapter 17 - First Meet(?)

Chapter 17 - First Meet(?)

bughhhhh

Wajah Cleo langsung terlihat panik ketika dua orang yang ada di sana langsung berlari ke arah Cleo.

Cleo segera mematikan mesin motornya dan segera turun untuk menemui ke dua orang itu.

Namun, Cleo lupa untuk melepaskan helm yang tadi ia gunakan.

Alhasil, kini helm itu masih menempel dengan sempurna di atas kepalanya.

"Aduh mas..... bisa bawa motor ngak sih. Motor saya jadi lecet nih." Ucap salah satu dari orang itu.

"Maaf pak. Saya bener bener ngak sengaja." Ucap Cleo.

Ke dua orang itu tidak sadar jika orang yang mereka panggil mas itu adalah seorang gadis.

"Trus kalau udah gini gimana dong? Tanggung jawab dong mas." Ucap salah satu dari mereka dan temanya yang satu lagi hanya menganggukkan kepalanya.

"Bener mas. Kan situ yang salah, jadi harus tanggung jawab."

Cleo tidak ingin memperumit masalah, akhirnya gadis itu hanya menganggukkan kepalanya.

"Ya udah saya akan tanggung jawab, saya akan bayar kerugian atas motor bapak ini." Ucap Cleo sambil mengeluarkan dompetnya.

Ketika Cleo sedang mengeluarkan dompetnya, tiba tiba ke dua orang itu langsung mendorong tubuh Cleo hingga terjatuh ke permukaan tanah.

Ke dua orang itu lantas mengambil dompet Cleo yang tadi terlempar beberapa meter dari arah Cleo.

"Ahhh bangsat!!!" Ucap Cleo saat gadis itu melihat kedua orang itu kini sudah pergi membawa kabur dompetnya.

Dan yang membuat Cleo bingung adalah, mereka kabur tanpa mengendarai motor yang tadi Cleo tabrak.

"Bangsat!! Berarti mereka bohongin gue dong? Anjing lah!!!" Ucap Cleo lalu bangkit berdiri.

Cleo langsung membersihkan bajunya yang tadi terkena ke tanah.

"Apes banget gue hari ini gila. Orang kalo ulang tahun mah seneng seneng, lah gue malah apes. Anjing lah." Ucap Cleo yang masih terus menepuk nepuk bajunya yang kotor.

"Dompet lo kan?" Ucap seseorang sambil menyerahkan sebuah dompet yang Cleo kenal sebagai dompetnya.

Cleo langsung meraih dompet itu dan memeriksa isi di dalamnya.

Hal pertama yang Cleo periksa adalah sebuah foto keluarga yang terpampang nyata saat Cleo pertama kali membuka dompet itu.

Setelah memastikan foto itu masih berada di sana, Cleo langsung menutup kembali dompetnya.

Ia sama sekali tidak memeriksa jumlah uang atau kartu kartu yang ada di sana, seakan akan tidak ada yang lebih penting dari pada foto itu.

"Thanks!" Ucap Cleo pada seseorang yang tadi mengembalikan dompet itu padanya.

"Sama sama. Tapi lo bisa check isinya dulu. Mana tau duit lo berkurang atau apa gitu." Ucap seseorang itu.

"Ngak usah." Ucap Cleo datar.

"Kalo gitu gue pamit dulu." Ucap Cleo dan hendak meninggalkan laki laki itu.

"Ehhh tunggu dulu." Ucap laki laki itu menahan Cleo.

Cleo mengernyitkan keningnya.

Merasa mengerti apa yang membuat laki laki itu menahannya.

Cleo langsung mengeluarkan dompetnya kembali dan mengeluarkan beberapa lembar uang berwarna merah dari dalam dompet itu dan menyerahkannya kepada laki laki itu.

Kini giliran laki laki itu yang mengernyitkan keningnya sambil menatap bingung ke arah Cleo.

"Maksudnya?' Tanya laki laki itu.

"Lo mau ini kan? Lo mau imbalan karena lo udah balikin dompet gue kan?"

Laki laki itu langsung tertawa cukup keras begitu mendengar ucapan Cleo.

"Hahahhaha. Jangan bilang lo berpikir yang ngak ngak tentang gue. Dengan cara lo mikir gue minta imbalan sama lo, seakan akan gue itu komplotan dari kedua orang itu dan sengaja pura pura bantuin lo." Ucap laki laki itu.

"Hemmm maybe." Ucap Cleo namun tidak menatap ke arah laki laki itu sama sekali.

"Hahahhaha gue niatnya cuman mau kasih tau kalo sebenarnya motor yang lo tabrak itu motor gue dan bukan motor mereka. Tapi pikiran lo malah yang aneh aneh."

Cleo langsung melirik ke arah motor sport yang tadi ia tabrak, lalu mengalihkan pandangannya lagi ke arah laki laki itu.

"Jadi itu motor lo?" Ucap Cleo panik.

"Thank you atas first impressionnya." Ucap laki laki itu dan langsung berlalu menuju motornya.

"Tunggu!!!" Ucap Cleo.

Namun, laki laki itu tetap melangkahkan kakinya dan kini ia sudah berada di atas motornya.

Ia sama sekali tidak menghiraukan panggilan Cleo.

Brum.... brum....

Laki laki itu kini sudah meninggalkan Cleo.

Cleo yang masih berdiri di tempat itu hanya menghela nafas dalam dalam.

Ia merutuki dirinya karena sudah berpikir yang tidak tidak tentang laki laki itu.

Ia seharusnya bersikap baik karena paling tidak laki laki sudah membantu dirinya.

Namun, yang Cleo lakukan malah bersikap tidak sopan hingga membuat laki laki itu sakit hati padanya.

"Hufttt, udah lah ya. Biarin aja, lagian juga gue ngak kenal sama dia, dan dia juga ngak kenala sama gue. Jadi santui aja Cleo. Lo juga ngak akan bisa ngelakuin apa apa sekarang." Ucap Cleo pada dirinya sendiri.

Setelah itu, Cleo memutuskan untuk masuk ke area pemakaman.

Ia langsung melangkahkan kakinya menuju makam bundanya yang sudah ia kunjungi beberapa hari yang lalu.

Berada tidak terlalu jauh dari parkiran.

Kini, Cleo sudah berada di hadapan makam sang bunda.

Air mata Cleo kembali terjatuh.

Setiap kali gadis itu ke sini, air mata Cleo tidak pernah berhenti untuk terjatuh.

Cleo selalu berusaha untuk menahan air matanya agar tidak keluar, namun air mata itu tetap saja memaksa untuk keluar.

"Halo bunda sayang!!! Apa kabar untuk hari ini? Bunda selalu bahagia kan di sana?" Ucap Cleo lalu menurunkan kakinya dan jongkok di samping makam bundanya.

"Hari ini Cleo ulang tahun bun. Bunda masih inget kan? Cleo yakin bunda masih inget hhehehhe."

"Udah tujuh tahun ya bun, Cleo ulang tahun tanpa ada bunda di samping Cleo."

"Setiap ulang tahun Cleo, rasanya adalah hari paling menyedihkan bagi Cleo bun, Cleo sedih karena bunda udah ngak di samping Cleo lagi hiksss.'

"Cleo sedih karena bunda ngak dateng lagi ke kamar Cleo buat bangunin Cleo lagi jam 12 malem, biasanya bunda dateng sambil bawa kue ulang tahun kesukaan Cleo."

"Cleo pengen ngerasain itu lagi bun. Cleo pengen di ucapin selamat ulang tahun sama ayah dan bunda hiksssss."

"Se... sekarang, ayah udah ngak pernah lagi ngucapin selamat ulang tahun sama Cleo. Ayah udah lupa sama ulang tahun Cleo bun."

Cleo menceritakan semua hal yang membuatnya sedih, termasuk tentang ayahnya.

Air mata Cleo jatuh membasahi wajahnya sejak tadi.

"Bunda tau nga sih, tadi Cleo di bohongin orang hehhehe."

"Bodoh banget ya Cleo."

"Tapi...." Cleo belum melanjutkan ucapannya.

Ingatannya tiba tiba teringat kepada orang yang tadi sudah membantunya mengambil dompet miliknya dari kedua orang yang mengaku menjadi pemilik motor itu.

Wajah laki laki itu masih tergambar jelas di otak Cleo.

"Tadi ada yang nolongin Cleo bun. Cuman kayaknya dia marah sama Cleo hehheheh." Ucap Cleo melanjutkan ceritanya.

Sekitar tiga puluh menit Cleo berada di tempat itu, kini Cleo bersiap siap untuk meninggalkan makam bundanya.

"Cleo balik dulu ya bun. Nanti Cleo balik lagi ke sini." Ucap Cleo lalu meninggalkan tempat itu.