Chereads / Kaulah penyelamat hidup ku / Chapter 9 - Meeting

Chapter 9 - Meeting

" Aldi " panggil Akara. Posisi mereka berdua masih di depan pintu masuk

Sang asisten paham akan maksud dari bosnya.

" Setelah ini kita akan berangkat di kota Bandung untuk menemui rekan kerja tuan , kabar nya ia baru tiba di tanah air sekitar jam 4 pagi" ucap Aldi.

" Hmm…" Akara kembali ke ruang kerjanya.

Tap…

Tap…

Akara dan Aldi melewati meja resepsionis dengan wajah datar bak papan tulis tanpa ekspresi. Para karyawati yang berada di lantai satu terpesona setelah melihat sosok sang CEO yang di gadang gadang paling tampan.

" Oh my God tampan sekali tuan Akara" puji salah satu karyawati yang baru berkerja 2 bulan di perusahaan milik Akara.

" Hus… jangan keras keras ngomongnya nanti kau dapat surat peringatan langsung dari asistennya" ucap senior yang sudah tau watak sang bosnya.

" Loh emang ada apa mbak? " anak baru yang tak tau menahu tentang tuan Akara.

" Inti nya kau jangan sembarangan kalau ngomong , dah lah kita kembali kerja " ucap senior yang tak mau memperpanjang ucapannya.

Akara dan asisten nya telah sampai di ruangan khusus CEO.

" Siapkan berkas yang akan di bawa nanti , saya mau istirahat sebentar. Kau bisa kembali ke ruangan mu" ucap Akara sambil berjalan menuju sofa.

Plug… Akara menyandarkan punggung nya di punggung kursi dengan kaki nya di buka selebar dadanya dan wajahnya mendongak ke arah atas " hah… rasanya capek banget" keluh Akara.

Aldi yang mendengar keluhan bosnya ia mulai angkat bicara " apa tuan butuh kursi pijat atau tukang pijat?"

"Hmm belikan kursi pijat saja " ucap Akara dengan mata tertutup , tapi tangan nya merogoh saku celananya untuk mengambil dompetnya " pakai kartu ini aja" Akara menyerahkan black card yang mana orang tersebut disebut miliarder.

" Baik tuan akan saya akan pesan sekarang "Aldi menerima black card dengan sopan.

" Kalau bisa hari ini detik ini juga " ucapan yang keluar dari mulut Akara tidak bisa di bantah.

Glug… Aldi menelan Saliva nya susah payah " ck mana ada barang nya harus datang sekarang juga " batin Aldi.

Akara mengkode ke arah Aldi supaya ia cepat ke ruangnya ia butuh kesendirian tanpa ada gangguan.

**

Aldi kembali ke ruangan Akara untuk mengingatkan jam sudah menunjukkan pukul setengah 10 agar tidak terjebak macet di jalan raya.

Tok… tok… "permisi tuan waktunya meeting ke luar kota" .

Aldi melangkahkan kaki nya masuk ke dalam dengan langkah pelan pelan. Pandangannya tertuju di sebuah sofa yang tak jauh dari meja kerja tuan Akara.

Aldi mencoba menepuk pundak tuan Akara " tuan?"

Akara yang tadi nya sempat tertidur sebentar dikagetkan oleh kemunculan asisten nya.

" Oh kau saya kira siapa" bangkit dari duduknya tak lupa mengambil jas nya yang sempat ia lepas.

" Maafkan saya tuan , tadi saya lancang membangunkan anda" menundukkan kepalanya.

" Tak apa , oh ya apakah jam sekarang berangkatnya Aldi?" Akara sekilas melihat jam tangan yang ada di pergelangan.

" Benar tuan , agar tidak terjebak macet di jalan" Aldi membawa tas kerja milik Akara dan juga membawa dokumen penting yang akan di presentasikan ke klien.

" Kau sudah menghubungi pak Supri?" tanya Akara yang sudah masuk ke dalam lift dan di ikuti oleh Aldi.

" Sudah tuan , pak Supri sudah sampai di depan" ujar Aldi.

Pak Supri supir pribadi tuan Akara.

Ting… lift khusus CEO terbuka.

Lagi lagi para karyawati terpesona dengan penampilan dua pria yang baru saja keluar dari lift. Namun dua pria tersebut tak menghiraukan tatapan dari karyawati.

Pak Supri segera turun dari mobil setelah melihat tuannya yang sudah keluar dari gedung perusahaannya.

" Silakan masuk tuan " Pak Supri membukakan pintu mobil untuk Akara dan juga asistennya.

Setelah di rasa aman baru lah pak Supri menghidupkan mobilnya keluar dari gedung perusahaan Akara yang beroperasi di bidang property.

Jakarta - Bandung menempuh perjalanan selama 2 Jam 22 menit.

Di dalam mobil Aldi mau tidak mau merubah ulang jadwal meeting yang sudah ia susun dari kemarin agar tidak bentrok dengan meeting selanjutnya.

Sedangkan Akara memilih menatap luar kaca mobil dengan pandangan kosong.

Tak lama kemudian mobil yang di kendarai oleh pak Supri telah sampai tujuan. Akara dan Aldi memasuki sebuah restoran yang cukup terkenal , mereka berdua memasuki ruangan VIP agar obrolannya tidak di ketahui oleh orang lain.

" Hay bro sudah lama enggak ketemu " ucap sahabatnya sekaligus rekan bisnis. Mereka berdua berpelukan ala anak tongkrongan.

" Hehe… bagaimana kabar mu sekarang? denger denger elu udah pindah kembali ke tanah kelahiran mu" tanya Akara.

Akara dan sahabatnya melupakan Aldi yang notabene sebagai asisten Akara. Dan mereka semua melupakan tujuan awal untuk membahas kerja sama antara bisnis properti dan bisnis entertainment.

" kau benar , sekarang gue sama anak buah lainnya gue boyong ke negara Korea. Elu tau kan gue akan mendebutkan idol yang berada di bawah naungan agensi gue " yap sahabat sekaligus rekan bisnis Akara bernama Joon Woo sang CEO entertainment.

Mereka menjalin berteman sudah cukup lama kurang lebih 5 tahun.

Awalnya mereka damai damai saja tak ada masalah , semenjak kejadian waktu silam Akara dan Joon Woo memilih menjauh karna sudah tau latar belakangnya.

Orang yang di benci Aksara dan Joon Woo adalah orang yang sama. Mereka akan membalas apa yang pernah mereka perbuat.

" Btw si arsen mana biasa nya selalu nongol" Akara celingukan mencari Akara.

"Ehemm…" deheman Aldi berhasil menyita perhatian dari 2 pria yang berada di hadapannya. " Tuan Akara dan tuan Joon Woo jadi meeting apa enggak" ujar nya.

" Oh iya gue hampir lupa mau bahas meeting dengan Akara " Joon Woo kembali ke topik dari tadi.

" Begini tuan Akara saya butuh kerja sama anda " Joon Woo mengeluarkan map yang berisi data yang ia maksud dan berserta syarat syaratnya.

Akara menerima map dari Joon Woo. Ia membaca dengan cermat.

" Baik poin poin nya bagus dan saling menguntungkan" ujar Akara.

Tak lama kemudian pesanan mereka telah datang , mereka semua nampak menikmati hidangan yang berada di atas meja. Dan diselingi canda tawa.

( Di luar kegiatan kerja mereka berdua memanggil Lo gue. )

Akara mengetahui bahwa Joon Woo pemimpin mafia black king , sebalik nya Joon Woo sudah mengetahui bahwa Akara diam diam mengorek informasi tentang diri nya.

Setelah acara makan bersama mereka semua memutuskan kembali ke asalnya.

Akara dan Aldi telah tiba di kota Jakarta dengan selamat sekitar jam 4 sore.

" Aldi sudah kau ubah jadwal meeting saya? tanya Akara sambil melepas jas nya , tak lupa dasi nya di longgarkan dan menggulung lengan kemeja nya sampai siku.

" Sudah tuan , besok jam 10 pagi ada meeting dengan para manajer dan staff yang ada di perusahaan anda mengenai anggaran dana" Aldi melihat jadwal di tab nya.

" Kau boleh pulang , saya mau istirahat di sini " ujar Akara.

" Baik tuan" membalik kan badan menuju pintu keluar.

Bersambung…