Fury mengajak mereka ke sebuah tempat yang di bilang cukup tenang jauh dari suara bising para pengunjung mall. Tempat tersebut tak jauh dari toko baju , mereka memilih duduk di kursi panjang yang terbuat dari kayu.
" Sekarang elu boleh cerita ke kita" ujar Fury.
Bora menarik nafas sejenak kemudian membuangnya secara perlahan " tadi gue mampir ke toilet sebentar , terus gue enggak sengaja menubruk orang dan belanjaan nya dia jatuh. Ya otomatis gue bantu secara gue yang salah jalan enggak lihat lihat. Singkat cerita gue pungut tuh barang belanjaan , nah udah gue rapikan belanjaannya sekalian ngucapin maaf ke dia. Dan apa yang elu tau ternyata si pria dingin tuh enggak ngucapin sepatah kata pun cuman diam ngeliatin gue"
" Dari pada gue malu ya udah gue memutuskan ninggalin tuh orang , eh enggak tau nya tangan gue di tarik dan narik nya itu loh kuat banget sampai sampai pergelangan tangan gue merah. Elu tau enggak cowok itu ngomong apa ke gue?" ucap Bora.
" Enggak" ucap Ayu.
Si cowok itu ngomong ke gue gini "Hey!! tutup mulut kamu , yang seharusnya marah marah itu saya bukan anda. Cih merepotkan " ucap Bora.
" Bentar deh sebelum tuh cowok ngomong gitu , elu sempat ngomong dulu apa enggak?" tanya Putri yang merasa ada yang aneh.
"Gue ngomong ke gini " lepaskan tangan saya tuan!!" tapi intonasi ku gue tinggikan sedikit habis gue kesel sama tuh cowok " Bora kesal mengingat kejadian tadi.
" Dari sudut pandang gue sah sah aja elu ngomong gitu , secara tuh cowok ngeselin masa ngucapin satu kata aja enggak mau. Kalau jadi gue , gue akan ngelakuin hal yang sama kayak Bora" ujar Ayu.
" Udah lah guys jangan bahas itu lagi buat badmood aja" Bora bangkit dari duduk nya dan pergi meninggalkan ketiga temannya.
Bora menghentak kakinya sepanjang jalan , ia tak peduli pandangan dari orang lain. Kesal ya itu yang di rasakan oleh Bora saat ini. Ia bersumpah pada dirinya sendiri tidak akan menjumpai atau ketemu sama si pria dingin itu.
Ayu , Putri dan Fury langsung mengejar Bora yang sudah berada di ujung jalan.
" Bora tunggu!! " suara gema yang di hasilkan Putri berhasil menyita perhatian orang yang sedang lalu lalang. Ketiga orang tak menanggapi tatapan aneh dari orang lain.
" Bora tunggu gue" kini giliran Ayu yang meneriaki Bora. Beberapa detik akhirnya Bora mendengar teriakan dari Ayu.
Kini Bora berbalik badan menghadap ke arah mereka bertiga " apa?" tanya Bora yang kini sudah berada di hadapannya.
" Mau kemana elu" tanya Fury.
" Cari makan mau ikut? " ajak Bora yang kini sudah berjalan kembali.
" Ya mau lah Ra , yuk mumpung lapar gue " Putri langsung menggandeng lengan Bora agar jalannya di percepat.
Sampai di food court mereka memilih tempat duduk agar nyaman saat makan.
Mereka memilih makanan masakan Jepang , di balik memilih masakan Jepang karena masakan yang lain sudah penuh pengunjung yang sepi hanya lah masakan Jepang.
Pelayan menghampiri meja Bora " silahkan ini daftar menunya" menyerahkan daftar menu ke Bora dari menu yang lama sampai menu yang sedang hitz.
" Menu yang recommended di sini apa kak?" tanya Bora yang sedang membolak balik buku menu yang ia pegang.
" Di sini ada sushi chirashi menu kita yang baru launching , Sashimi ,Ramen ,dan Yakitori"
" Sushi chirashi 1 , sushi uramaki 1 , sama yakitori 1 dan minuman Es Matcha Latte 1 " ucap Bora.
" Ramen 1 , sashimi salmon 2 sama minum Mugicha 1 " ucap Fury.
" Ramen yang super pedas 1 , minum Soda Melon 1" ucap Ayu.
" Yoghurt 1 , Soba 1 " ucap Putri.
" sudah saya catat kak mohon di tunggu sebentar " sebelum melangkahkan kakinya Bora mencegah terlebih dahulu.
" sama cemilan mochi , Takoyaki sama es krim 4 " Bora menunjukan daftar menu ke pelayan.
" Ok kak mohon di tunggu pesanan nya" salam hormat sebelum meninggalkan pelanggan.
20 Menit kemudian semua makanan yang mereka pesan telah sampai di atas meja. Hidangannya yang begitu menggugah selera makan.
Tanpa lama lama mereka memakan pesanan masing masing dan tak lupa saling tukar menu agar semua dapat merasakan masakan Jepang.
Di sela sela makan Ayu berceletuk " bayar sendiri apa di bayarin sama Bora" .
" Tenang gue yang bayarin " ucap Bora.
" Kamu yakin Ra , udah kamu siapin kartu ATM atau enggak uang cash" ujar Fury yang sedang makan Takoyaki.
Bora mengeluarkan dompet dari dalam tas dan langsung membukanya di depan temannya " ini masing lengkap ATM nya dan isinya masih banyak".
" Hehe… makasih Ra udah bayarin makanan gue " ucap Fury.
" it's okay " ucap Bora sambil memasukan kembali dompetnya ke dalam tas.
( wah itung itung enggak ngeluarin duit ) batin Ayu.
" Makasih ya Ra" ucap Putri.
Mereka masih menikmati makanan masing masing dan sesekali di selingi canda tawa.
*
Keluar dari food court mereka memutuskan pergi ke bioskop.
" Nonton film apa?" tanya Putri. Mereka telah sampai di meja kasir , mereka bingung menentukan judul film yang mereka ingin tonton.
" Yang Teka-Teki Tika aja Put kan film ini sedang ramai diperbincangkan oleh netizen" ucap Fury.
Hmmm… Putri hanya menanggapi dengan anggukan kepala.
" Mbak saya pilih yang ini terus tempat duduk nya belakang barisan nomor dua dari belakang" ucap Putri.
" Mbak sekalian beli popcorn 2 yang ukuran besar sama Coca-Cola 4 ukuran besar" Fury berinisiatif membeli cemilan biar nontonnya tambah seru.
" Baik mbak " sang kasir masih menghitung harga tiket dan sebagian mengambil popcorn yang berada di dalam mesin popcorn.
" Totalnya di jadikan satu atau di pisah mbak?" tanya kasir.
" Di pisah aja mbak biar gampang" ucap Putri.
" Baik mbak , total harga tiket 110 ribu dan harga popcorn sama Coca-Cola 80 ribu" ucap kasir.
" Ini mbak uangnya" ucap Ayu dan Putri.
Setelah mendapatkan tiket nonton bioskop , mereka berjalan menuju ruangan yang telah di siapkan oleh petugas bioskop. Sebelum duduk di kursi penonton mereka di minta kan menunjukkan karcis terlebih dahulu.
Setelah mendapatkan tempat duduk dan saat itu film baru di mulai , para penonton sangat antusias. Di dalam bioskop di bagi 3 ruangan yaitu ruangan A , ruangan B dan ruangan C.
Di tengah tengah cerita hp Bora bergetar , ia menghiraukan hp nya. Ia memilih meneruskan nonton.
Tak lama kemudian hp Bora bergetar lagi " ganggu orang lagi santai ". Bora bingung nomor siapa ini dari pada penasaran Bora mengeklik nomor itu.
0814xxxxxxx
" Nona apakah anda kehilangan sesuatu".
( sesuatu ) gumam Bora sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal. Bora mengingat sesuatu dan benar saja gelang nya hilang entah kemana , dia baru menyadari kalau gelang pemberian dari kakak pertamanya hilang.
( aduh mampus gue , gelangnya hilang pasti hilangnya pas nabrak pria dingin di depan toilet tadi. Atau jangan jangan dia pencuri Aaaaa… tidak gue harus cari sampai ketemu ) Bora menjambak rambut nya seperti orang kesetanan.
Ting pesan dari nomor 0814xxxxxxx
" Jangan berfikir macam macam saya bukan orang jahat dan saya menemukan gelang anda di dekat kaki saya. kalau anda berkenan anda boleh menemui saya di cafe di jalan xxx. Saya tunggu".
Bora membaca sekilas pesan nomor yang tidak di kenal tanpa berfikir lama lama Bora memutuskan menemui orang tersebut di cafe.
Bora bangkit dari duduknya dan berjalan tergesa-gesa tanpa memberi tau temanya dahulu , pikirannya menjadi kacau. Gelang tersebut sangat berharga bagi Bora.
Bersambung…