Chereads / Triangle Of Love / Chapter 20 - 19. Kapten Basket 2

Chapter 20 - 19. Kapten Basket 2

"Semangat SMA Cendrawasih!"

"Alfa! Semangat!

"Go SMA Cendrawasih!"

"Sekolah kita pasti menang!"

Teriakan penyemangat terus terdengar. Alfa mengoper bola pada Alfi yang tengah berjaga-jaga di dekat ring lawan. Ia tangkap bola yang di lempar oleh saudara kembarnya.

Hap!

"Yee! Masukk!" Alfi dan yang lain sontak berteriak heboh. Tim mereka berhasil mencetak satu poin. Alfi bertepuk tangan dan menyeka keringat yang mengalir di kening.

Alfa mengacungkan jempol pada Alfi. Ia lari mengelilingi dan menangkap bola yang di lempar oleh tim lawan. Ia sangat bersemangat. Ia bawa bola berputar dan mengopernya pada Deon yang tengah menanti.

"Berjaga-jaga!" teriak Andika pada anggota timnya. Satu skor sudah di dapan oleh tim dari sekolah SMA Cendrawasih. Ia tidak akan biarkan tim lawannya itu menang dalam pertandingan ini.

Deon mendribble bola dengan lincah. Matanya menatap lawan yang ada di depan. Senyumnya terukir kala melihat Alfi sudah melambaikan tangan dan memberi syarat, cowok itu akan mencetak skor untuk kedua kali.

Andika yang melihat itu tersenyum miring. Ia berlari mendekat pada Alfi yang akan menangkap bola. Dengan gerakan cepat, ia ulurkan kaki pada langkah Alfi dan membuat cowok itu terjatuh ke lantai.

"ALFI!" teriak Alfa terkejut. Ia berlari menuju kembarannya itu yang sudah terjerembab.

"Gue baik-baik aja." Alfi meringis menahan perih yang menjalar di lutut. Kulitnya tergores lantai yang berpermukaan kasar itu. Ia tidak boleh lemah. Maka, dengan cepat Alfi bangkit dan bersikap baik-baik saja.

Alfa menepuk pelan pundak Alfi. Ia beri semangat pada kembarannya itu. Mereka harus tampil dan bermain dengan maksimal.

"Hati-hati lo." Alfa lari dari sana ketika Alfi sudah bangkit. Ia mengejar bola yang tengah berhasil di dapat oleh Andika. Tidak akan ia biarkan cowok itu mencetak skor.

Arvin yang ada di dekat Andika melompat dan menangkap bola itu. Ia tersenyum miring dan membawa bola itu menjauh. Ia oper pada Alfi dan selanjutnya cowok itu mengoper pada Alfa yang ada di ujung.

"Sial!" Andika mengumpat pelan dengan tangan terkepal. Lagi-lagi ia tidak berhasil. Anggota tim dari SMA Cendrawasih sangat kompak dan semangat. Ia merasa kesulitan dalam mencetak skor atau poin.

"Semangat Alfi!"

"Alfa! Semangat!"

"SMA Cendrawasih pasti bisa!"

Teriakan semakin menggema di lapangan. Alfi yang dengar itu jadi senang. Ia mengangguk pelan dan mengacungkan jempol pada penonton yang ada di tepi lapangan. Sontak, tindakannya itu buat murid perempuan jadi berteriak histeris. Terpesona lihat senyum manis cowok itu.

Alfa berjaga-jaga dan lari mendekat pada ring dari tim mereka. Bola di kuasai oleh tim lawan. Terlihat gerakan mereka cepat namun tidak akan membuat Alfa jadi terkecoh.

Rasya ikut jaga-jaga. Ia merupakan tim dari Alfa juga. Murid yang berasal dari kelas IPA 3, sudah lama ia jadi anggota di SMA Cendrawasih.

Hap!

Alfa menepis bola yang di lempar oleh seorang cowok yang ada di depannya itu. Ia tangkap dan ia bawa lari dengan bola ia lambungkan pada lantai. Ia oper pada Arvin yang ada di belakang tim lawan.

"Good!" Deon berlari mendekat dan menepuk pundak Alfa dengan pelan. Keringat sudah membasahi wajah mereka dan semangat semakin menggebu. Mereka pasti bisa menang.

"Go SMA Rajawali!"

"Andika! Semangat!"

"Ayo semangat!"

Teriakan penyemangat berasal dari SMA Rajawali. Mereka bertepuk tangan dengan kencang dan mengangkat tinggi nama sekolah mereka yang sudah terpampang di kertas putih dengan berbagai kata penyemangat di sana.

Alfa menangkap bola yang di oper oleh Alfi. Ia berlari pada ring yang ada di depan. Dengan gerakan cepat, ia melompat dengan tinggi.

Hap!

"Horee! Masuk lagi, Bro! Dua kosong!" teriak Arvin dengan kencang. Ia angkat tangan dan berlari pelan mendekat pada Alfa.

Andika dan anggota timnya jadi mendesah kecewa. Tim lawan sudah mendapat dua poin, sedangkan mereka belum mendapat apa-apa.

Andika mengepalkan tangan. Sorakan dan teriakan dari tepi lapangan buat ia jadi merasa muak. Terutama pada cowok yang bernama Alfa itu, selalu jadi perhatian sejak mulai pertandingan tadi. Ia benci melihat pemandangan itu.

"Awas aja lo! Bakal gue kasih perhitungan."

***

Amora, Ochi dan Liora masih betah duduk di sana. Pertandingan terasa semakin seru dan tentu mendebarkan. Sekolah mereka sudah dapat dua poin. Mereka semakin semangat menyoraki kata penyemangat sampai suara jadi habis.

"Ciee, yang dari tadi liatin Alfa. Tuh mantan gak lo kasih semangat?" ujar Liora dan menyikut lengan Amora dengan pelan. Ia jahili sahabatnya itu.

"Apaan sih, Ra. Gue udah putus sama dia. Gue enggak mau ada urusan lagi sama dia. Gue milih dukung Alfa ketimbang dia," akuh Amora dengan jujur. Meski pun mantan, ia tidak akan beri semangat. Rasa kecewanya terlalu dalam.

"Yakin? Gue liat dulu, lo sayang banget sama tuh cowok. Sampe bucin tingkat akut," cibir Liora dan mendapat kekehan dari Ochi yang duduk di sebelah Amora.

"Itu dulu. Jangan bahas lagi. Gue kecewa sama Andika. Dia jadiin gue kek bank berjalan, tau gak! Gue kesel sama dia. Banyak yang bilang kalo dia ngabisin duit yang gue kasih buat ke bar," ujar Amora dengan wajah yang bersungut-sungut. Ia benci mengingat hal itu.

Liora dan Ochi menyimak. Setelahnya, mereka menoleh ke depan. Tidak ada guna lagi membahas cowok yang bernama Andika itu. Toh, Amora, sahabat mereka tidak dengan cowok itu lagi. Apapun keputusan Amora, akan selalu mereka terima. Mereka hanya ingin sahabat mereka merasakan kebahagiaan.

"GO SMA CENDRAWASIH!" teriak Ochi dengan kencang sambil mengangkat tinggi kertas HVS yang telah ia buat di kelas.

"SEMANGAT ALFA!" teriak Amora tak kalah kencang. Ia lempar cengiran pada murid yang terkejut dengar suaranya yang sangat kencang.

"Lo gak adil. Masa Alfa aja lo kasih semangat. Semangat buat Alfi mana?" tanya Liora dengan mata menatap wajah Amora dari samping.

"Alfi udah banyak yang kasih semangat," jawab Amora dengan kekehan. Ia angkat rambu yang ia pegang dan ia goyangkan dengan gerakan kanan kiri.

"YEEY! SEKOLAH KITA MENANG!"

"GELAR KAPTEN BASKET JATUH PADA ALFA DAN BESERTA TIM DARI SMA CENDRAWASIH!"

Amora, Ochi dan Liora bertepuk tangan makin heboh, begitu juga dengan murid yang menonton dan memberi semangat untuk SMA Cendrawasih. Berbeda dengan penonton dari SMA Rajawali, mereka mendesah kecewa. Tim dari sekolah mereka mengalami kekalahan.

"Gue bilang juga apa. Tim Alfa pasti menang," ujar Amora dengan bangga. Ia goyangkan rambu dengan meriah.

"Gak nyangka, sekolah kita beneran menang. Salut gue sama pemain dari sekolah kita. Padahal, tim Alfa pakai pemain pengganti, tapi mereka beneran hebat," akuh Ochi dengan senang.

"Siapa dulu ketuanya, Alfa gitu loh!" jawab Liora dengan mata menatap Alfa dan anggota tengah berpelukan ala anak cowok pada umumnya.

Bunyi mikrofon terdengar dari penjuru sekolah. Semua murid mendengar dengan saksama. Tentu lewat sana, akan di umumkan pemenang dengan meriah dan hadiah yang akan di dapat oleh tim Alfa.

"BERI TEPUK TANGAN PADA TIM DARI SEKOLAH KITA!" ujar kepala sekolah yang berdiri di atas lantai yang di buat jadi tangga kecil.

Prok prok prok!

Tepuk tangan menggema di penjuru sekolah. Alfa dan tim saling berangkulan dengan senang. Harapannya terkabul. Lihat lah, tatapan semua orang jadi begitu bangga pada tim mereka. Begitu juga dengan rasa puas dan bangga yang tercetak di wajah kepala sekolah mereka.

"SEMANGAT TIM BASKET DARI SEKOLAH KITA PATUT DI CONTOH. TERIMAKASIH PADA ALFA DAN PARA ANGGOTA TIM, KALIAN SUDAH JADI PEMENANG DI TAHUN INI."

"BUAT TIM DARI SMA RAJAWALI, KALIAN JANGAN MERASA SEDIH ATAU KECEWA. MASIH ADA KESEMPATAN DI LAIN HARI. KALIAN SUDAH MELAKUKAN YANG TERBAIK."

"BERI TEPUK TANGAN UNTUK TIM DARI SMA RAJAWALI!"

"TIM ALFA AKAN MENDAPAT PENGHARGAAN, SETELAH INI BISA DATANG KE KANTOR!"

Kembali suara tepuk tangan menggema. Setelahnya, Kepala sekolah turun dari sana. Murid yang jadi penonton mulai membubarkan diri. Mereka sudah menyaksikan pertandingan dengan rasa yang sangat memuaskan.

"HORE! TIM KITA MENANG!"

SEE YOU NEXT PART.