Chereads / indigo yang selama ini kututupi / Chapter 6 - berkesan

Chapter 6 - berkesan

Mulutku tak mampu bicara lagi hanya terdiam dan melotot melihat tingkah mahluk tak kasat mata itu " bagai mana mungkin dia berdiri di sana dan mengintip dari balik jendela" fikirku

grooodak.... tiba tiba dia lari dan menabarak kayu yang bersandar di dinding kamar mandi. akupun tertawa terbahak-bahak tak mampu menahan kekonyolan yang kusaksikan.

"hahaha, kok malah dia yang lari!...aneh sekali" ekspresinya seperi tertangkap basah sedang melakukan kejahilan dan aontak lari karena takut ketahuan.

Dia lari dengan terbirit-birit melihatku, mungkin aku lebih menyeramkan ketimbang setan fikirku

"astaga apa wajahku semenyeramkan itu, ah sudahlah "

akupun bergegas, selang beberapa lama alif datang menemuiku saat aku baru keluar dari kamar mandi.

"mbak bad, kok lama!" tanyanya

yah anak anak memang seperti ini padaku mereka senang memanggilku dengan nama julukan kadang ada yang memanggilku mamah gedang maklum punya jantung tapi g punya ati jadi buat urusan sahabat ya sahabat aja jangan di campur aduk.

" ya apa"

"itu tadi suara apa sih ribut banget"

"udah cuekin ajah "

tapi aku masih menahan tawaku,

"pfffttttt"

" lagi gila ya !haha"

"ngaco hahah"

kamipun menuju kamar tapi entak kenapa aku mencium bau bau gosong.

"eh nyium bau gosong gak!"

"iya apaan sih"

kamipun mencari asal muasal bau itu di teras aku melihat mala dan dian sedang bicara ber dua

"hiiiiii... apa itu "

"apaan sih, dasar"

" itu item utem di pojokan"

"o itu...itu kaya gendruwo ya. eh bentar iya astaga aaaaaaa setann"

merek lari kearah aku dan alif sambil berteriak histeris lalu ngumpet di belakang kami

"kenapa"

" ada setan di depan"

"setan apaan sih , orang g ada apa apa kok " ucap alif menengakan

"tadi ada beneran" kata mala

"iya kak beneran " imbuh dian

"ga ada udah masuk kamar tidur jangan aneh aneh deh, udah malem juga"

kami bergegas untuk tidur aku pun hanya diam karna tak bisa tidur,

"kenapa ya tadi dia lari"terus saja kufikirkan

"mungkinkarena takut, tapi kok takut"

ah sudahlah.

matahari pagi sudah keluar dari persembunyianya ayam-ayam berkoko dengan penuh semangat dan aku terbangun dalam tidurku berjalam menuju kamar mandi untuk mandi. kali ini agak aneh gedruwo semalam tak menghampiri rasanya sepi

"tumben sesepi ini"pikirku

" grooodak"

" eg baru juga di omongin udah nongol"

tapi dia bersembunyi di pojokon rumah tak berani mendekat, dia disana membawa teman temannya. seperti film detektif mereka bejajar dari kejauhan dan mengamatiku.

sosok-aosok yang aneh

"kok jadi merek ayang heran melihatku"

terdengar auara dari areh belang

"mereka hanya main kemari, asalnya dari rumah kosong sebelah"

"siapa yang ngomong ya, aku mengigau atau berhalusinasi sih "

pikirku

sedikit teesadar dari lamunan ada cahaya twrang berainar di belakang kos.

"apa itu"

"ambillah jika kau mau"

" suara itu lagi , apa itu tanyaku"

"itu tusuk konde, kalau kou mau kau bisa pakai"

" aku tak membutuhkanya"

" kau anah, banyak orang yang menginginkanya kenapa tak mau"

"untuk apa , aku tak tau mau ku pakai unyuk apa"

"dengan itu pamormu akan keluar"

"ah tidak aku tidak butuh"

aku pun pergi dari sana dan menghampiri teman teman yang lainya. mereka tengah asyik bermain gitar dan bernyanyi sedikit melepas penat setresa dan lelah. Memang teman adalah leluarga ke dua, beruntung aku memiliki mereka yang begitu hebat meaki kadang kita sering bertengkar tapi itulah bumbu yang indah dalam sebuah hubungan. kadang di dalam hati aku mulai berfikir mungkin tuham mempertemukanku dengan mereka untuk membuatku merasa bahwa masih ada tempat dimana kamu bisa menjadi dirimu sendiri tanpa harus menutup nutupi kekurangan yang kamu miliki. Mereka tempatku berkeluh keaah dengan segudang permaslahan yang kadang membuatku muak.

"cin sini"

"iya ta"

"cie mamah gedang datang"

"kangen papah gedang, unni hyung "

" duduk deket aku aja "

"ogah jijay"

"jhaha gayalu"

"semoga kita tetep bisa ketemu ya walaupun jauh"

"idih tumben lu sok puitis bangaet"

"iya ni abis keselek apa coba"

"suka kalian pkoknya "

"hahaha" mereka menertawaiku

hari ini hari terahir kos disini mungkin besok atau lusa kita g bakal ketemu lagi. Berat rasanya ninggalin mereka yang emang udah deket banget amakita mulai dari makan bareng tidur badeng, haha hihi. Kenangan kenangan bersma merekalah yang paling membuatku kangen.

malam punberlalu begitu cepatnya tinggal menghitung jari buat kita kembali kerumah masing-masing. Andai bisa di ulang aku tak mau melewatkan waktu sedetikpun tanpa mereka. kekonyolanya, jaimnya, jailnya ,manja dan tentu juga horornya. Kalian adalah keindahan yang tuhan berikan untukku hari ini, terimakasih atas semua hal yang pernah kita lalui bersama. Ini adalah hal paling berkesan dalan hidupku selama masa masa kuliah. Terimakasih ya sudah mengajarkanku arti sebuah keluarga