malam minggu lagi lagi malam minggu maklum jomblo sepertiku tak pernah ada kata malam mingguan adanya minggu malam hahaha. Sekarang kira kira tepat jam 00.00 dan belom tidur plis ini mata ga ada ngantuk ngantuknya.
"tut tut tut" suara inbox masuk hape ku
cie ileh tumben ada yang nyariin gua. Dasar jomblo mah jomblo aja gitu pake halu keblabasan hahah pikirku dalam hati.
"sapa nih inbox"
"ngajak pertemanan lewat face book"
"eh temen gua dulu ternyat, udah foolow sama konfirmasi"
"hei gimana kabarnya"
" baik" basa basi lu bilang aja kangen ea haha mode jaim on gays
"masih ingat aku gak"
"ingat terutama kumismu hahaha" mode mancing nie ya elah emang mancing ikan gua
" minta no wa"
"okay" hehe duh berasa ada yang ngefans sama gua nis selamat tinggal status jomblo gua otw jadian " ngarep" efek kelamaam gak ada yang merhatiin dasar aku mah
"ping"
"yuhu" gaya gaya alay gua keluar
" gak kangen sama aku"
eh dia ngode auto jingkrak jingkrak dah gua "enggak"
"kok gitu sih"
"la terus mau gimana" uwuw ini mulai senyum senyum sendiri dah muka gua haha
" ya gimana gitu kek kan susah cari topik buat ngomong kebiasaan emang"
"cie tau kebiasaan gua" wkwkkw mancing teros adug gila emang gua
chat chatan kami berlanjut samapai jam 01.00 malam itu namun ada yang aneh tak seperti biasanya. tiba tiba ada seorang laki laki berdiri di depan kamarku seperti memperingatkanku. Sambil berdiri dia melihatku "ada apa?" ucapku padanya
namun dia hanya melihat dan berdiri seolah olah ada yang sedang terjasi padaku. kulanjutkan tidirku dengan tenang malam itu .
paginya dia chat lagi
"udah makan"
" udah kok" asek ada yang merhatiin nih lampu lampu jadian hahaha
" aku keja dulu"
"iya hati hati" yah meleleh kan gua
malam pukul 20.00 dia ngchat lagi
"malam udah makan"
" udah " yes yes jingkrak jingkrak dah aku hahaha
"cape baru pulang kerja"
"istirahat seharian kerja kan" senyum senyum manjah gitu dah. Dan aku terus chat tan sampai 21.00 malam sebelum dia pamit tidur.
tapi malam ini ada yang aneh sepertinya ada yang datang tapi entah dari mana wanita dengan kuku kuku jang panjang dan menyerupai tebu jadi kamu pernah lihat pohon tebu kan itu yang di pakek buat bikin gula nah percis segede itu awaj acak acakan sama satu lagi kuku gede dan pangjang. Sontak aku terkejot "Alamak apa lagi ini"
dengan pandangan mata yang seolah ngeles
tak mau melihat.
"aduh kok kepala tiba tiba pusing ya" ucapku dalam hati beberapa saat setelah kedatanganya kepalaku terasaberat seperti pusing tapi bukan matakupun aneh sekali rasanya seperti tidak fokus dan agak berat. kenapa ya ucapku dalam hati sebelum akhirnya aku lelap tertidur. dalam tidur yang lelap aku bemimpi aneh aku selalu memimpikan wajahnya sampai seolah olah aku berjalan dan bertemu denganya seperti nyata bagai mana bisa pikirnya malam itu ini seperti ada yang tidak normal saja pada diriku kalau suka kenapa harus secepat itu ucapku dalam mimpiku ini aneh tak mungkin suka hanya dalam semalam bukan akhirnya aku terbangun dalam tidurku dan itu pukul 02.00 aku sudah tidak bisa tidur lagi.
Astaga ada apa ini jomblo sih emang ngenes tapi kalau terkena peleh bisa gila aku terkintil kintil dia terkintil kintil itu bahasa jawa jadi kayak tergila gila gitu deh. ku coba berfikir positif masa iya aku di gitukan haduh terlalu percaya diri aku memang "wajah pas pasan aja belagak kena pelet haha " ucapku dalam hati tapi "deg deg deg" jantung berdebar kenjang pening di kepala kembali hadir dan wajahnya terus terusan bermunculan di kepalaku seperti film pendek tentang dia betapa tampanya senyumnya sedihnya "wes udah" sudah sudah ucapku pada diriku sendiri
"sui sui gendeng tenan aku" lama lama aku bisa gila beneran " seng tenan to lah " yang nyata saja " ok ojo gendeng ojo gendeng "oke jangan gila jangan gila".
ini gak bener ucapku dalam hati laki laki itu namanya dwi dia emang sosok yang sangat akrab dengan ku waktu kami masih sma. laki laki yang selalu menjadi pusat perhatian banyak orang dan sangat berprestasi tapi aku tak yakin kenapa dia melakukan hal ini padaku. Dilihat dari segi tampangpun g secantik wanita lainya tapi masa iya mau melakukan sejauh itu hanya demi mendapatkanku ataukah hanya main main dan menguji ilmu entahlah hanya dia sendiri yang tau.
percakapan mereka semakin hari semakin intens tak jarang sesekali berinteraksi lewat wa memanfaatkan fitur vidio call (dengan perasaan was was) ahirnya perasaan itu hilang begitu saja tak pernah di bahas lagi. pandangan mata yang selalu tertuju padanya seperti ada perasaan mengganjal di hati karna dwi menyembunyikan sesuatu darinya. saat sma dulu mereka pernah dekat namun kedekatan mereka tak berlangsung lama, saat dwi mulai terlibat masalah dengan seorang gadis bernama nur seketika itu dwi menjauh dari isna entah mengapa kontaknyapun hilang bak ditelan bumi.
Dwi adalah sosok lelaki dengan hidung mancung kumis tipis dan kulit hitan matanya bulat dan tentu saja senyumnya manis. semua tentang dwi hanya sekilas saja bangi isna yang kala itu masih duduk di bangku sma sebatas teman maksudnya.
"hei"
"iya"
"cepek"
"istirahat abis ngapain"
"kerja, temenin donk gak ada temenya aku"
"sini ta temenin"
percakapan percakapan sederhana yang di lakukan semakin lama semakin intens namun aneh setiap kali malam selesai wajahnya akan selalu menghiasi benak isna. penuh dengan teka teki hingga saat tidurpun akan terbayang wajah dwi. yang jadi aneh bukan kebayangnya iya masa isna gak pernah hafal gimana muka dwi tiba tiba terbayang bayang setiap malam. itulah yang dirasan isna, terkadang saat sedang memalukukan sesuatu dia teringat dan senyum senyum sendiri seperti sedang kasmaran.
sikap isna aneh gampang marah jika disinggung dan cepat naik pitam meski dia sadar dengan apa yang dia lakukan tapu tetap saja seolah olah sikapnya menunjukka dia sangat tergila gila pada lelaki itu.
"nak"
" iya buk"
" kamu sedang apa nak"
"lagi chat buk"
"ibu pinjam hp mu"
"apasih buk ih ganggu aja"
untuk kali pertama ini dia sedikit pelit dengan ibunya. sebentar dia sadar "astaga aku kenapa sih" tapi sebentar pula dia kembali seperti semula berusaha tetap menjaga kesadaranya.
malam hari minggu ke dua malam itu dia terhs saja melanjutkan chat dengan lelaki itu tak sengaja dia tertudur 2 jam kemudia dia terbangun karen terkejud ada sosok laki laki yang memegang kakinya dan menyeretnya keluar dari jasatnya seperti mimpi namun terlihat nyata. isna dibawa kesuatu tempat dimana yang gelap diasan dia dilempar lalu di tinggal tempatnya seperti ruanga di dalam cermin disana ada foto dwi dan isna du taruh dalam botol dan ada bunga juga.
"astag mimpi apa ini" bucap isna
"kalau ini mimpi aku ingin bangun"
"namun tiba tiba saja dwi ada di hadapan isna dan mendekat"
"tak banyak yang di ucap kanya dwi hanya mendekati isna dan melihat wajah isna dengan sangat dekat hingga isna memalingkan wajahnya namun du tetap saja mendekatkan wajahnya dia diam tak melakukan apa apa menatapku dengan tatapan datar. sedikit merinding juga "lah kan ini mimpi kok bisa merinding sih astaga" ucapku pada diriku sontak aku terbangun namun fikiranku masih saja melayang seperti orang linglung.
"ya ampun aku kenapa sih"
"isna sadar woy sadar" ucapanku untuk menyadarkan diriku sendiri aku menepuk nepuk pipiku berharam maaih ada kesadaran di dalam diriku.
"aku kenapasih"
"kok gak jelas gini kok aneh kok mikirin wajah dia terus kok kayak suka banget sama dia kok kaya kangen banget astaga aku kenapa sih"
ucapak demi ucapan terua keluar dari mulutnya
"ok fix ini gak beres ada yang gak beres di gua" terus meyakinkan diri agar tidak lepas kontrol
"ya ampun sadar"
rasanya seperti anak abg yang tergila gila denga laki laki dan terus membayangkanya namun ini beda gimana mau suka orang kenal aja g begitu lama ganteng sih tapi aku gak sedekat itu sama dia astaga.
"hati hati pengasihan" ada suara yang membisiki telingaku
"bantu aku"
"janga langaung di putus takutnya dia berbuat nekat"
"iya "
"tetap kaga kesadaranmu, jangan gegabah"
"iya"
aku bangu dari tidurku dan mengambil wudhu membaca wirit malam itu. rasanya pusinga tak terkira seperyi ada perlawanan antara mantradia dan bacaan doa yang ku ucapkan terus menerus menekan di keningku. kamu tau rasanya saat keningmu di tekan dengan tangan dan matamu berusaha di pejamkan seperti itulah yang aku rasakan. Rasa berat di kening dan rasa pegal seperti di tepan pada punggun kalian pernah merasakan seseorang duduk di punggung kalian seperti itulah rasanya punggungku.
kedua tangan terasa panas dadajuga terasa panas."aku kenapa lagi" ucapku
rasa panasnya seperti saat kamu pegal linu dan mengambil balsen lalu kamu oleskan balsem ke sekujur badan begitulah rasanya. sangat taka nyaman dan itu aku alami sampai mau tidurpun susah meski bolak balik dan pindah tempat tidur sama saja tetap tak bisa tidur dan wajahnya terngiang ngiang di benak isna.