malam pukul 23.00 aku pergi ketoko sebelah untuk membeli mie karna masih lapar dan tak ada apa apa di rumah. jalanan sepi tapi poskamling ramai dengan tetanggaku yang mengobrol dan berjaga malam.
"belom tidur neng"
" belum pak mau beli mie laper"
" ibuk gak masak neng"
" masak pak tapu udah abis, mari pak"
"iya neng"
ada 8 laki laki yang sedang berjaga malam itu.
aku sudah membeli mie dan hendak pulang melewati bapak bapak yang masih ronda.
"sudah neng"
"sudah pak pulang dulu ya"
" hati hati neng jangn keluar malam malam"
"iya pak"
maklum perut keroncongan di tengah malam adalah kebiasaanku, saat hendak masuk di rumah aku tak sengaja melihat sesuatu yang aneh di depan rumahku.
"itu laki laki itu siapa?" pikirku. laki laki itu masih muda kulitny putih dengan badan gemuk dan lumayan tampan namun memakai jaket merah kemana mana. Langkahku terhenti seperti menyadari ada sesuatu yang tak berea sedang aku alami aku diam di tengah jalan sejenak , menengok kebelakang kalau kalau ada masalah aku langsung lari ke arah orang ronda.
aku putuskan menuju orang ronda saja. pak hasan menegurku
"loh neng kok balik kemari ada apa?"
" itu pak ada orang di depan rumahku aku tak berani pulang"
"mananeng"
" rumahku terluhat dari pos ronda mereka"
" itu pak berdiri tepat di depan rumah"
" ah si eneng mah becanda saja, g ada neng"
" beneran pak ada itu"
"udah neng udah malam ayo bapak antar"
pak hasan mengantarku sampai rumah dan laki laki itu tetap saja bwrdiri di pojok rumahku namun hanya aku yang bisa melihatnya kenapa fikirku. aku yakin itu bukan sejenis mahluk halus itu manusia.
"pak bapak yakin gak liat "
"enggak atu si eneng mah di bilangin"
"ya udah pak maskasih ya pak udah di anteri"
"iya jangan keluar malaem malem lagi atu neng"
"siap pak"
kukunci pintu rumahku takut kalau laki laki itu masuk rumah, aku bergegas menuju dapur dan memasak mie tiba tiba aku teringat akan aesuatu. Itu bukanya anak laki laki tante cici kok bisa kesini, sekujur tubuhku merinding di buatnya sudah sudah makan dulu aja ucapku menenangkan diri.
"tok tok tok" suara pintu di ketho
"siapa sih malam malam gini namu" udah cuekin aja
"tiba tiba datang laki laki berbaju putih kearahku dan bilang "hati hati jangan di buka sudah selesai makan yidur saja"
ucapanya terdengar jelas di telingaku
"iya " ucapku
selesai makan aku puntidur. ada kebiasaan yang sulit dijelaskan dengan logika terkadang saat aku tidur rasanya seolah olah aku keluar dari tubuhku dan pergi entah kemana. selain itu aku juga dapat melihat tembus pandang. saat tak sengaja dulu aku pernah membeli mie ayam dengan sepupuku saat itu kamu menanti makanan kami di sajikan namun yanpa sengaja aku melihat kearah tembok dan tembus pada jalan yang ada di luar tembok sehingga dengan mata telanjang tembokpun menghilang aku dapat melihat motor melaju dengab cepat sebelum perempatan lamu merah dan bagai mana orang tersebut jatuh dari motornya karena terlalu terburu buru shontak aku terkejut
"hah"
"ada apa" ucap sepupuku
"itu bapaknya jatuh"
"itu tembok"
" bukan itu di per4 an ada bapak jatuh dari motor"
"ngaco bentar aku liat" dia berlari keluar dan melihat setelah itu berlari lagi kedalam dan berkata
"lo kok keren sih gimana caranya ajarin donk"
"gundulmu itu" ucapku.
tak selang beberapa lama setelah kwjadian itu aku danga bicara ngelantur apa lagi saat kerja kelompok karena tugas kuliah. kami berlima siang itu di rumah putra untuk mengerjakan tugas. tiba tiba saja putra bicara " ada suara montor di depan aiapa ya!"
"gak tau cowok pakai scelana kotak kotak pendek" mereka terdiam membisu mendengar ucapanku
"putra berdiri dan mengecek keluar
"kok tau sih"
"apaan ucapku"
"gimana caranya"
"hah"
aku baru sadar bahwa ternyata aku duduk di pojokan terhimpot oleh dinding dan asyik bermain hp. Putrapun bicara " kok tau itu cowok, lo kan duduk diaitu emang keliatan"
"iya keliatan"
"coba gua duduk situ"
dia menyuruhku menyingkir dan mempraktekanya " ngaco lo gak bisa, kok lo bisa sis"
"gak tau ah enggan aku untuk menjawab"
malam ini aku berbaring di atas tempat tidur. aku tak bisa tidur aku meliahat anak bu cici ada di atas gentengku dia berdiri aku yakin itu manusia namun lama kelamaan yang aku lihat dia tanpa tubuh alias hanya kepalanya saja. "astaga" ucapku lirih
ku ambil pisau di dapur dan ku ambil pula gara. kugenggam garam itu kubacakan ayat kursi tiga kali sambil menahan nafas.
setelahnya ku sawurkan kearahnya dia pergi terbang dengab kesakita.
itu kuyang laki laki aneh bukankah kuyang laki laki seperti yang di katan oleh buku itu dia hanya memakan hewan dan menggunakan kekuatanya untuk peperangan lalu kenapa dia mendekatiku.
tanpa ku sadari aku menoleh dan mataku melihat tembus kearah poho belimbing di sana ada satu lagi kuyang tapi wanita "astaga, itu wajah ibu cici" ucapku kaget " jadi ada dua kuyang di dekat rumahku" sepasang ibu dan anak yang menggunakan ilmu hitam.
ini diluar pemikiranku bagai mana mungkin. satu keluarga adalah penganut ilmu hitam ini " astagfirullah" sungguh pandai syetan menyesatkan manusia.malam ini aku tidur dengan bersandingkan pisau dapur lagi selama kutlrang lebih satu minggu. astaga rasanya capek sekali kurang tidur dan selalu di ganggu oleh mereka sungguh manuaia manusia yang tidak bisa di manusiakan.
sampai hampir subuh mereka masih mencoba untuk menarikku keluar rumah mulai dari menirukan auara hewan menirukan suara wanita menangis atau bahkan mengetok pintu rumah sampai sampai aku dengar tetanggaku membukakan pintu rumahnya. dia bicara sambit reriak "siapa sih malam malam mertamu gak ada sopan sopanya" dari rumah kudengar triakanya " lah g ada orang " kudengar juga suara pintu rumahnya di tutup "nggeeeekk brruuuukk".
Aku diam dan tak berani bicara apapun akhirnya terdengar suara dati mospla dan kulihat mereka audah pergi barulah aku bisa tidur. ini kali pertamaku menyaksikan ada dua kuyang yang bekerja sama untuk mencari tumbal dan kuyang itu satu keluarga. sempat aku berfikir jadi anak kuyang atau orang yang memiliki darah kuyang dapat menjadi kuyang. aymtau memang ada perjanjian dengan sesembahan mereka entahlah. malang sekali nasip anak mereka kalau begitu jika iman tak di landaskan dalam hati brati mereka dapat menjadi kuyang sewaktu waktu dan tanpa disadari kepala akan keluar sendiri apakah begitu pikirku.